Danau Ranau: Panggung Alam nan Elok di Sumatera Selatan

Sekilas

Seorang warga Belanda mengabadikan lanskap Danau Ranau di tahun 1926. Foto-fotonya masih berwarna putih hitam, tapi sempurna mendeskripsikan damainya Danau Ranau di hampir seratus tahun yang lalu. Gunung Seminung di tengah danau bak pelengkap pemandangan. Di bibir-bibir danau, terdapat hewan ternak milik warga. Terlihat masih sedikit rumah penduduk di sini, hanya sawah-sawah dan pohon kelapa yang mendominasi. Potret tentang Danau Ranau masa lampau tetap bisa dikenang karena foto-foto tersebut masih tersimpan rapi menjadi koleksi salah satu museum di Belanda.

Danau Ranau dipopulerkan sebagai “Ranan Meer” dalam bahasa Belanda. Sekarang, dalam foto yang sudah berwarna, Danau Ranau tidak lagi selapang yang diperlihatkan foto klasiknya. Penduduk sudah semakin padat, jalan-jalan raya diperlebar dan diperbaharui untuk menunjang moda transportasi. Di tebing-tebing dengan letak yang strategis, dibangun cottage-cottage berkarakter rumah panggung tradisional. Ya, Danau Ranau kini sudah menjadi kawasan wisata yang diincar oleh banyak orang.

Dua provinsi sekaligus dicakupnya. Bagian utara dan timur termasuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera  Selatan, sedangkan bagian barat  dan selatan  termasuk  ke  dalam  wilayah  Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Danau Ranau bukanlah pemisah, melainkan penghubung. Jalur transportasi antar desa-desa di kedua provinsi itu dihubungkan oleh perahu-perahu bermesin kecil melalui danau ini.

Wilayah ini terbilang cukup dingin dan sering diguyur hujan dengan curah sekira 2500-3000 mm per tahun. Keadaan tersebut menguntungkan bagi ekosistem danau karena membuat permukaan air tanah tetap stabil.

Danau Ranau dengan segala keeksotikan bentang alamnya telah mencuri hati banyak orang. Selain airnya yang jernih dan melimpah, mata akan dimanjakan oleh panorama hamparan sawah dan perkampungan tepi danau. Belum lagi terdapat kecantikan Gunung Seminung yang memancar di atas ketinggian 1881 m dpl, wisatawan seakan tergoda untuk mendakinya.

Gunung Seminung berikut Danau Ranau terbentuk akibat letusan gunung vulkanik yang dahsyat. Sebuah sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki gunung vulkanik berubah menjadi jurang. Berbagai jenis tanaman termasuk semak belukar yang secara lokal dikenal sebagai Ranau, tumbuh di tepi danau dan sisa-sisa gunung menjadi Gunung Seminung, yang berdiri menjulang di samping danau

 

Kuliner

Benar bahwa Pagaralam menyumbang begitu banyak kebutuhan kopi di Sumatera Selatan. Akan tetapi pergilah ke Danau Ranau, agar Anda mengetahui bahwa perkebunan kopi lebih melimpah di sini. Sebagian besar minuman kopi jenis robusta yang dinikmati oleh penduduk Sumatera Selatan ternyata dipasok dari Danau Ranau.

Di warung-warung kecil tempat Anda menyeruput kopi ranau, sesekali akan tercium juga harumnya bakaran ikan air tawar yang diasapi. Ikan mujair kumbang bakar adalah salah satu kuliner khas sini yang citarasanya sangat menggoda. “Kumbang” merupakan nama untuk menjuluki ikan mujair yang hidup liar di Danau Ranau sehingga dagingnya lebih nikmat. Mintalah hidangan mujair kumbang dengan selera yang pedas karena sambal di sini tergolong unik.

 

Kegiatan

Perahu-perahu bermesin sudah menunggu Anda di dermaga Danau Ranau. Dermaga yang berlatar langsung Gunung Seminung ini merupakan tempat favorit untuk wisatawan berfoto, sekaligus menikmati Matahari terbenam yang membulat sempurna.

Dengan perahu-perahu tersebut, Anda bisa minta diantarkan ke Pulau Marissa yang waktu tempuhnya sekira 30 menit dari dermaga. Harga sewa perahu motor dimulai dari Rp150rb, sementara hari libur bisa meningkat hingga Rp500 ribu. Sesampainya di Pulau Marisa, Anda ditawarkan untuk bersenang-senang dengan air jernih Danau Ranau. Wisatawan difasilitasi ban dengan harga sewa Rp15 ribu per orang. Pilihan lain adalah menikmati pemandian air panas yang memiliki banyak khasiat untuk tubuh. Di sini juga disediakan kamar mandi bagi Anda yang ingin membersihkan diri usai puas berendam.

Sudah tersebar di antara penduduk dan wisatawan bahwa Danau Ranau melimpah akan ikannya. Maka dari itu mereka yang hobi memancing seakan menemukan surganya. Anda bisa menangkap ikan mujair, kepot, kepiat dan harongan. Setelah menangkapnya, Anda bisa langsung menikmatinya di tepi danau.

Rasanya tidak puas hanya menatap Gunung Seminung dari balkon penginapan tanpa tau keindahannya secara langsung. Gunung ini kerap didaki oleh pecinta-pecinta alam yang terdapat di Sumatera. Anda harus memulai pendakian dari dini hari agar bisa kembali di hari yang sama, karena lahan yang tidak rata membuat pendaki tidak memungkinkan membangun tenda di sana.

 

Akomodasi

Penginapan dengan pemandangan terbaik dimiliki oleh Wisma PT. Pusri. Tipe bangunan rumah panggungnya berdiri di pinggir danau dan menghadap langsung Gunung Seminung. Harganya berkisar dari Rp200rb-700ribu tergantung tipe kamar dan musim liburan. Jika Anda ingin tinggal di tempat yang lebih murah, Anda bisa menyewa sebuah kamar di rumah penduduk sekitar Rp30ribu per malam.

 

Berkeliling

Untuk berkeliling di sekitar danau yang memiliki luas 44 km2 ini, pengunjung bisa menggunakan perahu motor, yang dikenal dengan Ketek. Tingkat harganya bervariasi mulai dari Rp150ribu tergantung pada tujuan Anda. Untuk melihat air terjun, Anda harus menggunakan angkutan darat.

Berbelanja

Anda bisa membeli ikan langsung dari nelayan lokal seperti ikan mujair (Sarotherodon mossambicus eters), Kepor (Banded daun ikan), Kepiat (Puntius waandersi), dan ikan Harongan. Harga yang ditawarkan oleh nelayan yang jauh lebih murah daripada harga di pasar lokal.

 

Tips

  • Sebaiknya Anda menawar harga sebeum menggunakan ketek, atau Anda akan dimintai biaya yang sangat mahal
  • Jika Anda ingin membeli ikan, sebaiknya Anda membeli pada pagi atau dini hari sehingga Anda tidak perlu menunggu lama.
  • Ada baiknya Anda berkunjung pada musim kemarau agar bisa menikmati Danau Ranau lebih maksimal.
  • Sinyal ponsel di sini tergolong sulit meskipun Anda sudah menggunakan provider yang baik, penginapan pun belum menyediakan Wi-Fi sehingga Anda harus bersiap dengan situasi sinyal yang minim.

 

Transportasi

Dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, Anda bisa minta dijemput oleh mobil travel untuk diantar langsung ke Danau Ranau. Tarifnya dimulai dari Rp125 ribu per orang dan butuh sekira 7 jam perjalanan untuk mencapainya. Apabila ditempuh dari Bandar Lampung, mungkin lebih menghemat waktu sekira 1-1,5 jam.