Sinergi Mendukung Pemasaran Pariwisata Mancanegara Tahun 2018

Demi mewujudkan pencapaian target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini dan program pemasaran 2018, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Rapat Koordidnasi (Rakor) pemasaran pariwisata mancanegara. Kegiatan tersebut digelar pada Jumat (25/8) di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat (Jabar) dengan menghadirkan Kepala Dinas dari 34 Provinsi di Tanah Air serta mengundang pula industri dan para stakeholders.

Dalam sambutan pembukaan acara, Deputi BP3M Kemenpar I Gde Pitana mengutarakan bahwa tahun 2017 program pemasaran pariwisata mancanegara tahun 2018 akan lebih fokus pada kegiatan hard selling terutama pada pasar-pasar utama sebagai sumber wisman.

“Setelah dua tahun terakhir ini kami fokus membangun branding Wonderful Indonesia, pada tahun ini ebih fokus pada kegiatan hard selling serta kerjasama dengan airlines maupun wholesalers dan program ini akan kita lanjutkan pada 2018,” kata I Gde Pitana.

Pada Januari-Desember 2017 disiapkan 54 kegiatan hardselling berupa 30 kegiatan pameran dan misi 24 misi penjualan, sedangkan untuk promosi yakni dengan mengikuti festival sebanyak 30 kegiatan dan fam trip sebanyak 51 kegiatan.

http://Untitled

 

“Kami berhasil mencapai target kunjungan wisman Tiongkok pada semester I 2017 ini, data terakhir sebesar 996.968 atau melebihi target 960.000 dan terjadi peningkatan signifikan sebesar 45.53% dari capaian 685.075 pada semester I 2016,” kata I Gde Pitana seraya menjelaskan update data kunjungan wisman 2017 pada periode Januari hingga Juni 2017 sebesar 6.478.069 wisman.

 

Angka tersebut menunjukkan terjadi pertumbuhan 15.18% dibanding periode yang sama pada 2016. Sementara itu dari data yang kami ambil dan kami olah bekerjasama dengan BPS dan Ditjen Imigrasi, kata Pitana, sebanyak 5.620.115 orang masuk melalui 19 pintu utama sedangkan 857,954 orang masuk melalui pintu lainnya.

 

Menurut I Gde Pitana, Menpar Arief Yahya sudah menetapkan target kunjungan wisman sebesar 15 juta, dengan asumsi perolehan devisa sebesar US$ 14,9 miliar tahun 2017. Ini akan akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan menghasilkan devisa sebesar Rp 280 triliun pada 2019 mendatang.

 

I Gde Pitana menjelaskan proyeksi capaian target wisman tahun ini sebesar 15 juta yang berarti harus menaikkan 3 juta wisman dari capaian tahun 2016 sebesar 12 juta. Pertanyaannya, seberapa optimis Kemenpar menyongsong target spektakuler dengan kenaikan kumulatif 25% ini?

 

“Untuk mencapai target tersebut stategi pemasaran dan promosi pariwisata terus digencarkan. Untuk marketing strategy menggunakan pendekatan DOT (Destination, Origin, dan Timeline) , strategi promosi dengan BAS (Branding, Advertising, dan Selling), strategi media dengan pendekatan POSE (Paid, Owned, Social Media, dan Endorser) terutama pada pasar utama di antaranya dengan berpartisipasi pada event pameran pariwisata internasional untuk mempromosikan Wonderful Indonesia,” kata Pitana.

 

Di akhir sambutan, I Gde Pitana menekankan bahwa partisipasi dan sinergisitas Pemerintah Daerah dan pelaku usaha pariwisata dan stakeholder pariwisata lainnya dalam mendukung program pemasaran pariwisata mancanegara tahun 2018 diharapkan akan semakin meningkat.

 

“Banyak kegiatan dimana kami bersinergi dengan Pemerintah Daerah, seperti dengan Pemda Aceh di MATTA Fair dan ITB Berlin, Dengan Pemprov D.I Yogyakarta di Vietnam Travel Mart, dan lain sebagainya. Kami berharap partisipasi dan sinergi ini semakin menguat di 2018, antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, (Pemda), dengan asosiasi, maupun unsur pentahelix lainnya antara lain i media, akademisi, dan komunitas, .” papar I Gde Pitana.

 

Seperti diketahui bahwa program pemasaran pariwisata mancanegara tahun ini adalah untuk membidik pasar di kawasan Asia Pasifik (Tiongkok, Australia, Jepang, Korea, India dan pasar lainnya). Upaya tersebut akan lebih banyak dengan kegiatan hardselling berupa pameran dan misi penjualan (sales mission). Target pasar utama adalah; Tiongkok, Singapura, Malaysia, Australia, dan Jepang. Kelima negara ini merupakan kontributor wisman terbesar bagi Indonesia. Dalam enam bulan pertama; Januari sampai Juni tahun ini, kita mentargetkan 6,6 juta wisman dengan kontribusi terbesar dari 5 negara ini sebagai pasar utama.

 

Sementara itu, untuk kegiatan promosi di pasar kawasan Asia Pasifik yang telah dilaksanakan sampai Juli 2017 antara lain; Incentive Travel Convention Meeting (IT&CM), China, Hanatour International Travel Show (HITS), International Travel Expo (ITE) Hong Kong, dan ADEX Australia (Australia Dive Expo), sedangkan   pada semester II 2017 akan mengikuti beberapa event penting yaitu PATA Travel Mart, JATA Tourism Expo (JTE), China International Travel Mart (CITM) dan MATTA Fair.

 

Pola serupa juga diterapkan untuk kegiatan di pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika. Untuk menggarap pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika, akan mengikuti sebanyak 9 kegiatan pameran (B to B dan B to C) yang masing-masing berlangsung pada Juli (1 pameran), Agustus (1 pameran); September (1 pameran); Oktober (2 pameran), dan November (4 pameran). Di antara kegiatan pameran internasional tersebut sebagai pameran terbesar adalah WTM London dan World Halal Tourism Summit.

 

http://Komodo_Taman Nasional Komodo 051