Kapal Pesiar Pacific Eden Singgahi Benoa Bali

Kapal pesiar ternama Pacific Eden labuh di Benoa, Bali pada Rabu (13/4) pukul 11.00 WITA. Kapal tersebut berangkat dari Fremantle Seaport di Darwin, Australia (9/4) pukul 16.00 dengan membawa 1.500 wisatawan. Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut langsung kedatangan wisman cruise itu yang dirangkai dengan workshop bahari terkait cruise ship.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengutarakan bahwa cruise penting bagi pariwisata Indonesia karena dari sisi jumlah wisatawan mampu mendatangkan ribuan wisman. Selebihnya pun sangat  cocok dimana dua pertiga wilayah Indonesia merupakan perairan sehingga destinasi bagi wisata kapal pesiar begitu ideal.

“Posisi Indonesia strategis berada di Asia dan Australia yang merupakan ‘growing market’” wisata kapal pesiar terbesar saat ini. Indonesia merupakan negara yang bisa dikunjungi kapal pesiar sepanjang musim atau all year around. Peak season kunjungan wisatawan kapal pesiar ke Indonesia dari Eropa adalah Januari-Maret, sedangkan dari Australia adalah Juni-September, dimana periode tersebut merupakan musim dingin di Eropa dan Australia. Namun negara kita siap didatangi setiap saat”.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Indonesia Kementerian Pariwisata Indroyono Susilo, mengutarakan bahwa kedatangan kapal pesiar Pacific Eden merupakan pelayaran bersejarah karena kali pertama sandar di Pelabuahan Benoa dan bukan lego jangkar.

Kapal pesiar Pacific Eden adalah milik perusahaan P & O Corp-London yang dibuat di Inggris. Kapal dengan 14 deks ini memiliki panjang 219 meter, berat 55.820 gross tonnage, berkecepatan maksimum 20 knots, dan membawa lebih dari 600 kru kapal.

Pelabuhan Benoa sendiri merupakan pelabuhan terbesar di Bali dan peringkat pertama dalam hal jumlah kunjungan kapal pesiar atau cruise mancanegara di Tanah Air. Pelabuhan Benoa menjadi peringkat pertama, disusul oleh Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat dan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

Pelabuhan yang berlokasi di Denpasar, Bali Selatan itu tidak hanya sebagai tempat tujuan kapal pesiar mancanegara saja tetapi juga sebagai tempat kapal kontainer, kapal penumpang, kapal perikanan, serta Terminal Curah Air dan Gas. (Lihat video Palabuhan Benoa Bali di laman Agung Mataram berikut)

Video credit: Agung Mataram

 

Sebagai negara kepulauan, Indonesia berpotensi besar jadi destinasi kapal pesiar. Perairan Indonesia dan Asia Tenggara bahkan disebut-sebut menyaingi Karibia. Perairan Indonesia dilirik perusahaan kapal pesiar dunia terutama saat Bumi bagian utara dalam masa musim dingin. Beberapa destinasi favorit yang disambangi wisman kapal pesiar adalah Aceh, Jawa, Bali, Lombok, NTT Sulawesi, hingga Papua.

Kapal pesiar kini menjadi salah satu wisata minat khusus yang didorong perkembangannya oleh Kementerian Pariwisata. Dengan terus meningkatnya angka kunjungan kapal pesiar ke Indonesia, Pemerintah pun menetapkan target tinggi dimana pada 2019 jumlahnya diharapkan bisa mencapai 500 kedatangan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan bahwa untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, saat ini  Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan yang memudahkan kapal pesiar berdatangan ke Indonesia.

“Dengan adanya perpres 104 tentang bebas visa, dan kebijakan mengenai kemudahan perizinan masuknya kapal cruise dan kapal layar dan yacht, sekarang berdatangan kapal-kapal pesiar”.

Saat ini, pemerintah sedang melakukan monitoring terhadap kebijakan baru ini. Banyaknya pihak yang terlibat membuat semua pihak harus berkoordinasi dengan baik agar kebijakan pun bisa diterapkan. Penting untuk bekerja sama-sama dari semua pihak untuk mengatasi beberapa masalah utama seperti sampah, suply air bersih, dan kemudahan perizinan serta harga yang lebih ringan.

Video credit: P&O Cruises Australia

Photo credit: https://www.pocruises.co.nz/ships/pacific-eden