Pentingnya Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas Sejak Usia Dini

Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa lebih dari 186.000 anak di seluruh dunia meninggal karena kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya. Dengan kata lain, anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap ancaman kecelakaan lalu lintas.

“Sangat penting memberikan edukasi kepada anak sejak usia dini tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas,” tegas Plt. Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pandu Yunianto pada saat persiapan acara puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2017 di kantor Kemenhub, Jumat (20/10).

Pendidikan keselamatan dan sosialisasi harus dilakukan secara terus menerus untuk mengubah persepsi dan pandangan masyarakat tentang pentingnya berperilaku selamat di jalan. “Penanaman nilai-nilai keselamatan jalan harus dimulai sejak usia dini untuk menumbuhkan semangat disiplin berlalu lintas sehingga nilai-nilai tersebut dapat menjadi nilai-nilai kehidupan.” ujar Pandu.

Menurut data Kepolisian, data kecelakaan pada tahun 2016 jumlah kejadian kecelakaan sebanyak 108.374 kejadian dengan korban meninggal dunia 25.859 jiwa. Jika dihitung dalam satu hari rata-rata sekitar 70 – 71 jiwa atau 2 – 3 orang tiap jamnya meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, serta jumlah korban tertinggi kejadian kecelakaan berdasarkan pendidikan adalah Pelajar SMA sebanyak 45.321 kejadian dan dilihat berdasarkan usia pelaku kecelakaan lalu lintas di dominasi usia 16-24 tahun sebanyak 24.917 kejadian data lainnya jumlah laka lantas berdasarkan faktor mengemudi yang disebabkan karena melampaui batas kecepatan sebesar 7.369 kejadian.

“Menanggapi hal tersebut, sudah selayaknya semua stakeholder menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas jalan di Indonesia,” kata Pandu.

Hal inilah yang menjadi latar belakang terselenggaranya Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2017 oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan tema ‘Sayangi Nyawa Kurangi Kecepatan’ berfokus pada manajemen kecepatan dan mendorong masyarakat untuk peduli mengurangi kecepatan saat berkendara.

Adapun rangkaian acara yang rencananya akan dilaksanakan di Istana Anak-Anak TMII hari Minggu (22/10) antara lain yaitu pawai keselamatan anak Sekolah Dasar (SD), penampilan dari perhubungan cilik, marching band Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), serta lomba melukis anak.

“Kampanye ini diharapkan dapat menjadi promosi sekaligus media pendidikan keselamatan berlalu-lintas sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan budaya keselamatan jalan pada anak-anak,” tutup Pandu.