Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan kembali menggelar kegiatan tahunan Festival Sriwijaya. Kegiatan tersebut dipusatkan di area Benteng Kuto Besak, Palembang, pada 16-23 Juni 2019. Event itu menghadirkan atraksi dari beragam budaya.
Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Festival Sriwijaya merupakan satu di antara festival terbesar yang dilaksanakan di Indonesia. Kegiatan ini akan menampilkan berbagai macam kebudayaan bertaraf nasional dan internasional yang dapat dinikmati masyarakat.
“Memasuki pelaksanaannya ke-28, Festival Sriwijaya didukung oleh seluruh kabupaten/ kota se-Sumatera Selatan. Semua ambil bagian dalam gelaran budaya dalam bentuk tarian, drama musikal, lagu daerah, dan lainnya,” ujarnya.
Panitia mengundang beberapa provinsi lain dan perwakilan negara sehingga festival lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Diharapkan pula kegiatan ini mendongkrak kunjungan wisatawan.
Festival Sriwijaya sarat dengan nuansa sejarah. Namun demikian, setiap pertunjukan yang ditampilkan bakal dikemas artistik dan menarik. Tentu saja memperhitungkan faktor hiburan sehinga pengunjung tidak merasa bosan.
“Festival Sriwijaya mengingatkan masyarakat dan mengenalkan pada pengunjung bahwa dahulu di Sumatera Selatan terdapat kerajaan besar yang pernah berjaya pada masanya. Yaitu kerajaan Sriwijaya,” jelasnya.
Terlepas dari event tersebut, Sumatera Selatan natanya memiliki destinasi-destinasi yang layak dikunjungi. Selain Benteng Kuto Besak yang dijadikan lokasi Festival Sriwijaya, Sumsel juga memiliki destinasi religi Museum Al Quran Al Akbar raksasa. Ada pula Jembatan Merah, Jakabaring Sport City, dan lain-lain.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, ada banyak warna budaya yang bakal ditampilkan dalam perhelatan Festival Sriwijaya. Event ini mengekplorasi berbagai sisi kegiatan melalui Forum Group Discussion (FGD). Acara FGD digelar dengan beberapa tema. Antara lain ‘Strategi Pemasaran Karya Seni’, ‘Teater Tradisi’, serta ‘Manajemen Seni dan Sanggar’.
“Dengan karakternya, festival ini akan menaikan branding dan kunjungan wisatawan ke Sumatera Selatan. Selain atraksi dan amenitas, Sumsel juga didukung dengan aksesibilitas yang sangat baik”.
Jembatan Ampera, Ikon Legendaris Palembang di Festival Sriwijaya XVIII 2019.
Siapa yang tidak mengenal Jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan. Saat Festival Sriwijaya, jembatan ini ramai lagi di media sosial. Sebab, ikon kota Palembang ini menjadi venue Festival Sriwijaya 2019, 16- 22Juni 2019.
Jembatan Ampeta memiliki panjang 1.177 meter. Atau, menjadi salah satu jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Jembatan ini telah menjadi ikon kota Palembang selama puluhan tahun.
“Ampera adalah ikon Kota Palembang. Jembatan ini menjadi bukti sejarah Sumatera Selatan. Tak lengkap rasanya, jika belum mengunjungi dan menikmati keindahan Jembatan Ampera,” tutur Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Minggu (16/6).
Jembatan Ampera membentang dan menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir Kota Palembang. Yang dipisahkan oleh Sungai Musi, sungai yang terpanjang di Pulau Sumatera.
“Sumsel memiliki beragam destinasi. Salah satu destinasi yang melegenda, fenomenal dan medunia adalah Jembatan Ampera. Jembatan yang menjadi venue Festival Sriwijaya XVIII 2019,” ungkap Ketua Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty.
Menikmati Jembatan Ampera pada malam hari, bisa jadi aktivitas pilihan saat berada di Kota Palembang. Dihiasi lampu-lampu yang merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Lampu hias yang mengelilingi jembatan ini dapat berubah-ubah warna setiap berapa detik sekali.
Untuk dapat menyaksikan keindahan Jembatan Ampera, salah satu titik terbaik yang dapat Anda kunjungi adalah pelataran Benteng Kuto Besak (BKB). BKB letaknya tak jauh dari Jembatan Ampera.
“Jembatan ini menjadi objek wisata yang menarik. Sekilas dicermati jembatan ini hampir mirip dengan Jembatan San Fransisco di Amerika Serikat. Kedua jembatan sangat menarik karena lampu yang dapat berubah menjadi warna-warni,” tambah Esthy.
Bagi yang menyukai bidang fotografi, Jembatan Ampera Palembang sering menjadi objeknya. Sungai Musi yang membentang di sepanjang areal Jembatan Ampera Palembang menjadi pemandangan yang indah.
Tak hanya wisata jembatan Amperanya saja. Disekitanya bisa juga wisata kuliner. Ada banyak kudapan khas kota Palembang, dijajakan oleh para pedagang. Selain itu, Ada juga sepeda kayuh berhias lampu warna-warni untuk mengelilingi pelataran BKB. Dengan pemandangan Jembatan Ampera.
Sementara Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menuturkan, Jembatan menjadi nilai plus saat Festival Sriwijaya XVIII 2019.
“Event itu menjadi parade besar budaya dan menjadi warna khas dalam festival tersebut. Untuk itu, jangan sampai terlewatkan, sebab ada banyak pengetahuan yang bisa dieksplorasi,” ungkapnya.