Tour de Molvccas 2017

Gubernur Maluku, Said Assagaff, sangat mengapresiasi Pemprov Maluku yang mampu menyelenggarakan event balap kelas dunia.

“Event ini akan dihadiri oleh sekitar 120 pebalap dari 30 negara. Kementerian Pariwisata mendukung, memfasilitasi, sekaligus membantu event TdM ini agar berjalan sebagaimana mestinya karena berpotensi meningkatkan kunjungan 20 juta wisatawan pada tahun 2019,” jelas Said Assagaff pada peluncuran TdM 2017 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (10/5).

Lanjutnya, Maluku yang sangat kaya masih perlu dipromosikan dan dikembangkan secara maksimal sebagai bidang andalan dalam meningkatkan taraf hidup rakyat  dan meningkatkan devisa negara.

“Jalan di Maluku sudah mulus, saya jamin tidak ada batu kerikil, yang saya ingin itu ada penerbangan langsung dari Bali ke Ambon, kalau wisatawan Mesti ke Jakarta dulu terlalu jauh,” tambah Said Assagaff.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa penyelenggaraan sport tourism adalah cara yang bagus untuk mempromosikan suatu destinasi wisata. Direct impact yang dihasilkan memang tidak banyak namun memiliki media value yang tinggi.

“Berdasarkan research, orang-orang yang datang ketika event sport tourism, mereka akan menjadi repeater atau datang kembali,” kata Arief Yahya.

TdM 2017 sendiri akan diselenggarakan melintasi 3 kabupaten da 1 kotamadya yang terbagi ke dalam 5 etape, berawal dari Piru sampai Ambon dengan jarak total 770,3 kilometer. Kabupaten/Kota yang akan dilalui adalah Kabupaten Seram Barat (SBB), Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) di Pulau Seram dan berakhir di Pulau Ambon.

“Kalau akomodasi di Ambon, tidak ada masalah. Khusus di daerah lain, nanti akan kita bangun tenda-tenda tapi yang dilengkapi AC,” jelas Said Assagaff.

Sementara itu, Penasehat Tekis TdM 2017, Jamaludin Mahmood, menjelaskan bahwa rute lomba  ini cukup istimewa karena melalui etape yang telah ditentukan oleh pebalap sambil dimanjakan oleh banyak destinasi di sepanjang lomba. Di Taman Nasional Manusela, stamina pebalap akan ditantang karena banyaknya tanjakan dan turunan yang akan dilalui.

“Banyak tim dan pebalap asing mengikuti TdM karena Maluku atau Moluccas terkenal sebagai penghasil rempah-rempah di masa lalu,” jelas Jamaludin.

TdM merupakan kegiatan tahunan pariwisata Maluku yang berada di bawah naungan Union Cycliste Internationale (UCI) atau federasi sepeda dunia, dan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dengan sejumlah commissaire, wasit dan pengawas perlombaan.