Kelenteng Kwan Tie Miaw dan Pecinan di Pangkal Pinang

Kelenteng Kwan Tie Miaw dan Pecinan di Pangkal Pinang

Saat Anda berkunjung ke Pangkal Pinang maka sempatkanlah untuk mengunjungi Kelenteng Kwan Tie Miaw yang terletak di Jalan Mayor Syafrie Rachman. Di lokasi ini ada juga Gang Singapur dan Pasar Mambo yang menjadikannya sebagai sebuah wilayah pecinan di Pangkla Pinang. Di sini Anda dapat berwisata budaya sekaligus berbelanja.

Kelenteng Kwan Tie Miaw merupakan salah satu kelenteng tertua di Pulau Bangka. Dibangun tahun 1841 dan diresmikan pada tahun 1846 dengan nama awal  Kelenteng Kwan Tie Bio. Anda dapat melihat tahun pembuatannya dari aksara cia pada Lonceng besi di kelenteng.  Kelenteng ini dibangun secara gotong royong oleh pendatang dari China yang datang ke Pangkal Pinang sebagai pekerja tambang timah.

Kelenteng Kwan Tie Miaw ukurannya tidak terlalu besar namun memiliki bentuk yang indah. Warna depannya kuning berpadu pilar yang diwarnai merah. Atapnya berumpak tiga khas bangunan China. Selain itu bangunan ini juga dihiasi lampion merah yang menggantung indah dalam kombinasi latar kuning temboknya.

Kelenteng Kwan Tie Miaw memiliki ciri aliran Taoisme dengan hiasan patkwa yang melambangkan keberuntungan, rejeki atau kebahagian. Kleteng ini juga merupakan tempat peringatan Hari Raya Imlek, puncak Hari Raya Cap Go Meh, dan sembahyang rebut serta ritual Pot Ngin Bun.

Pot Ngin Bun merupakan  kegiatan untuk menolak bala dan segala wabah penyakit. Dahulu masyarakat Pangkal Pinang sempat terjangkit wabah beri beri tahun 1850-1860.

Keturunan Tionghoa yang tinggal di kota ini umumnya berasal dari etnis Khek dan Hokian. Mereka sudah tinggal di sini sejak abad ke-18 yang kemudian berupaya melestarikan tradisi Tionghoa di Bangka. Beberapa yang masih terus dilestarikan adalah Festival Imlek, Perayaan Pe Chun, Ritua Sembahyang Kubur, serta Barongsai dan Liong.