Bengkulu: Wonderful Bengkulu 2020

Sekilas

Provinsi Bengkulu yang sama dengan nama ibu kotanya yaitu Bengkulu merupakan kota pesisir yang awalnya dikenal dengan nama Bencoolen. Bengkulu akan megingatkan Anda pada Sir Thomas Stamford Raffles yang diangkat oleh Kerajaan Inggris untuk menjadi Gubernur Bengkulu tahun 1818. Dia tiba di Bengkulu bulan Maret 1818 didampingi oleh isterinya Lady Sophia Raffles dan seorang Kepala Adat Jawa Raden Rana Dipura. Ketika Raffles tiba di Bengkulu dia menemukan Bengkulu yang luluh lantak akibat gempa bumi, oleh karena itu kota Bengkulu disebut dengan istilah “Tanah Mati”. Namun setelah itu, Raffles bersama-sama dengan rakyat Bengkulu membangun dan membangkitkan kembali Kota Bengkulu dari puing-puing Tanah Mati. Berkat kepemimpinan Sir Stamford Raffles Anda akan dapatkan banyak sisa pengaruh Inggris saat mengunjungi daerah ini.

Bengkulu terletak di pesisir barat Pulau Sumatra dan berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia. Bengkulu berada pada koordinat 300 45’ – 300 59’ LS dan 1020 14’ – 1020 22’ BT dengan luas wilayah 151,7 km². Penduduk yang mendiami kota ini berasal dari berbagai suku bangsa, di antaranya suku Melayu, Rejang, Serawai, Lembak, Bugis, Minang, Batak dan lain-lain.  Bengkulu memiliki obyek wisata yang beragam dari wisata alam, wisata bahari, wisata sejarah, dan wisata budaya.

Wisata alam yang dapat Anda kunjungi adalah Pantai Panjang, dimana Anda akan disambut pohon cemara rindang yang menghiasi sepanjang pantai. Ada juga Pantai Pasir Putih dekat pelabuhan Samudra Pulau Baii sekitar 19 km dari kota Bengkulu dengan pantainya yang bersih dan pasirnya yang putih. Di Pulau Tikus Anda dapat berwisata bahari sambil melihat pulau-pulau kecil yang mengitari dengan karang-karang yang indah.

Mengapa juga tidak Anda coba ke Danau Dendam Tak Sudah yang dikelilingi oleh perbukitan kecil dengan Bukit Barisan sebagai latar belakangnya. Di sini tumbuh Anggrek air Vanda hookeriana di sepanjang danau. Ketika musim bunga, maka Anda dapat nikmati bagaimana anggrek tersebut membuat danau menjadi indah menawan dan sejuk.

Bengkulu memiliki kekayaan flora unik seperti Raflessia arnoldy yang ditemukan pertama kali oleh Sir Thomas Raffles dan Dr. Arnoldy di Dusun Lubuk Tapi tahun 1818. Bunga ini adalah bunga terbesar di dunia berdiameter 100 cm. Bunga ini membutuhkan 6 sampai 8 bulan untuk tumbuh dan 15 hari setelah itu untuk berbunga. Keunikan dari bunga ini adalah tidak memiliki akar, daun dan batang. Tumbuhan ini termasuk parasit kerena memiliki klorofil dan haustoria yang mengeluarkan bau cukup menyegat busuk untuk menarik serangga. Bunga ini sering tumbuh dan ditemukan di Taba Penanjung I dan Taba Penanjung III  sekitar Bengkulu Tengah, daerah di wilayah kabupaten Kepahiang, dan daerah di wilayah kabupaten Rejang Lebong.

Ada juga bunga Kibut (Amorphopalus titanuum). Bunga ini sangat menarik dan cantik karena tidak memiliki batang tetapi memiliki bunga yang tingginya mencapai 3 m dan kuat tumbuh di atas tanah. Bunga ini tumbuh di sekitar Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan.

Bengkulu juga memiliki beragam tanaman anggrek di antaranya anggrek air atau Vanda hookeriana. Anggrek air ini hanya terdapat di Danau Dendam Tak Sudah terletak sekitar 5 km dari kota Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami lainnya dapat Anda ditemukan di provinsi Bengkulu.

Bengkulu memiliki berbagai macam kekayaan hutan seperti kayu medang, meranti, rattan, dan damar. Sementara tanaman lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakatnya adalah minyak sawit, getah karet, kopi, durian, jeruk, dan sayuran.

Di Bengkulu dapat juga Anda temukan upacara adat Tabot, yaitu upacara tradisional tentang kepahlawanan Husein cucu Nabi Muhammad yang gugur dalam peperangan melawan Yazid. Perayaan ini pertama kali dilakukan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo tahun 1685. Syeh Burhanuddin menikah dengan wanita Bengkulu dan kemudian anak, cucu, dan keturunannya disebut sebagai keluarga tabot. Upacara ini dilaksanakan 1 sampai 10 Muharram bulan Islam, karena itu Anda jangan sampai terlewat untuk menyesuaikan dengan tanggal Masehi saat mengunjungi Bengkulu. Upacara Tabot digelar setiap tahun. Ada juga upacara lainnya yang mengiringi Tabot seperti Upacara Mengambil Tanah, dilakukan tanggal 1 sampai 4 Muharram. Duduk Penjah setiap 5 Muharram, Menjara setiap 5-6 Muharram. Anak Jari-Jari dan Sorban setiap 7-8 Muharram. Arak Gedang setiap  9 Muharram dan Pembuangan Tabot setiap 10 Muharram.

Fauna yang ada di Bengkulu beraneka ragam seperti macan, kijang, gajah, monyet, dan rangkong. Ada juga tempat latihan hewan gajah yaitu di Way Kambas Elephant Training Center (ETC) di Seblat yang terletak di sebelah sungai Seblat, Putri Hijau, Bengkulu utara. Tempat latihan ini adalah salah satu dari tempat latihan yang ada di Indonesia (ETC lainnya ada di Lhokseumawe, Aceh; Sebangau, Riau; dan Sebokor, Sumatera Selatan). Untuk mengunjunginya Anda dapat menggunakan kendaraan roda empat. terletak 132 km dari Bengkulu atau sekitar 3 jam perjalanan.

Bengkulu memiliki taman laut sekitar Pulau Enggano, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Berburu di Gunung Nanu’ua, dimana hutannya yang masih alami yang terletak di pulau Enggano. Anda dapat berburu banteng liar, bore (babi liar), kijang, monyet, dan beberapa jenis hewan lainnya.

Sejarah

Sejarah Bengkulu kurang dikenal luas, bahwa duhulunya Bengkulu merupakan wilayah yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Majapahit sempat menguasai seluruh Bengkulu, kemudian lepas setelah kerajaan besar ini runtuh. Sebagian wilayah Bengkulu juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura abad ke-17.

Bengkulu kemudian dikuasai Inggris dan memonopoli lada, namun wabah malaria yang terus menerus membuat Inggris berpikir kembali untuk menguasainya dan menganggapnya bukan wilayah yang menjanjikan. Meski sebelumnya ketika Sir Thomas Stamford Raffles datang ke Indonesia tahun 1818 sebagai wakil kerajaan Inggris dan sukses mengembangkan perdagangan lada di Bengkulu dan memerintahkan masyarakat Bengkulu menanam kopi, pala dan tebu. Setelah Perjanjian London tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik atau Singapura dan Pulau Belitung. Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Pada tahun 1930-an, Bengkulu sempat menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pejuang kemerdekaan, termasuk Ir. Sukarno yang diasingkan ke sini tahun 1938-1941. Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kemudian menjadi isterinya.

 

Datang ke Bengkulu

Provinsi Bengkulu mudah diakses melalui transportasi darat, udara dan laut. Anda dapat menaiki bus langsung dari Medan, Padang atau Jakarta. Setiap hari ada banyak maskapai penerbangan terbang ke Bengkulu. Namun jika Anda ingin menggunakan transportasi laut maka ada kapal laut domestik dari Jakarta, Padang dan Medan yang berhenti di Pelabuhan Baai, Bengkulu.

 

Masyarakat dan Kebudayaan Bengkulu

Kebanyakan penduduk Bengkulu adalah  berbudaya Melayu dan kebiasaannya mirip dengan provinsi-provinsi di Sumatra. Masyarakat Bengkulu mengembangkan tulisan sendiri yang disebut dengan ka-ga-nga.

Bengkulu memiliki kerajinan tradisional batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab gundul. Seni musiknya adalah Geritan, yaitu cerita sambil berlagu; Serambeak, yang berupa patatah-petitih; andi-andi, yaitu seni sastra yang berupa nasehat.Tari tradisionalnya adalah, antara lain, Tari Tombak Kerbau, Tari Putri Gading Cempaka, Tari Sekapur Sirih, Tari Pukek, Tari Andung, dan Tari Kejai.

Makanan Khas Bengkulu

Kebanyakan orang Bengkulu menyukai bakso. Oleh karena itu, Anda dapat menemukan banyak warung bakso di seluruh kota. Selain itu, seafood juga merupakan makanan favorit di sini, kebanyakan dibakar bersama bumbu khas. Martabak juga merupakan salah satu makanan kegemaran orang Bengkulu.

Tourism Office

Jl. P. Tendean 17 Bengkulu

Telp. (62-736) 21272

Fax. (62-736) 342200, 342100

http://www.bengkulu.go.id

Kantor Pariwisata

Jl. P. Tendean 17 Bengkulu

Tlp. (62-736) 21272

Fax. (62-736) 342200, 342100

http://www.bengkulu.go.id

 

 

Akomodasi

Sebagai ibu kota Provinsi Bengkulu dan titik awal untuk menjelajahi Bengkulu, terdapat sejumlah hotel berbintang dan penginapan yang tersedia di Kota Bengkulu. Berikut adalah beberapa pilihan akomodasi yang tersedia.

Grage Horizon

Jl. Pantai Nala 142, Anggut Bawah, PO BOX 44

Telepon: +62 736 21722

Email: gragehorizon@gmail.com

Website: www.gragehorizon.com

Hotel Santika Bengkulu

Jl. Pantai Nala No.142, Bengkulu.

Tlp. (021) 21722 Fax: 25854

Email: bengkulu@santika.com, reservation@bengkulu.santika.com

Hotel Splash

Jl. Sudirman No 48

Telepon: +62 736 23333

Email: splash_hotel@ymail.com

Website: www.hotel-splash.com

Hotel Madelin

Jl. Bakti Husada No 88

Telepon: +62 736 52777

Nala Sea Side

Jl. Sudirman No.48 Bengkulu

Tlp (0736) 344855

Jodipati Hotel

Jl. Sutoyo No.30 Bengkulu 38224

Tlp. (0736) 20996 Fax. 20996

Email: jodipataibengkulu@gmail.com

Xtra Hotel

Jl. Sutoyo No.31, Tanah Patah Bengkulu

Tlp (0736) 346865, 20107

Hp. 081273005555

Fax. (0736) 345974

Kuliner

Daun pisang berwarna hijau tua membalut olahan daun talas yang dimasak bersama kelapa parut, kelapa goreng, kunyit, lengkuas, ikan, cabai, merica dan garam. Ini adalah panganan khas Suku Lembak, Bengkulu yang diberi nama pendap, merebusnya butuh waktu yang lama sekira 7 jam. Pendap nikmat disajikan bersama nasi.

Sama seperti tanah melayu lain yaitu Pekanbaru maupun Padang, beberapa wanita di Bengkulu juga kerap membuat lemang di halaman rumahnya. Lemang merupakan beras ketan yang dibungkus dengan daun lalu dimasukkan ke dalam sebatang bambu. Proses memasaknya masih sangat tradisional yakni menggunakan api dari kayu-kayu. Lemang dimakan bersama ketan hitam, duren, hingga rendang. Anda bisa menjumpai lemang Bengkulu di rumah Ibu Yusnani, Jalan Adam Malik RT.01, Pagar Dewa, Kota Bengkulu. Harganya Rp25 ribu untuk satu bambu lemang.

Berbelanja

Bengkulu terkenal dengan ragam kain besurek, yakni kain batik printing, cap, maupun tulis yang khas motif kaligrafi dan bunga rafflesia. Kerajinan kulit kayunya juga menarik untuk dibawa pulang, terdapat bermacam tas, dompet, hingga topi. Anda bisa beranjak ke Jalan Soekarno untuk menjumpai deretan toko oleh-oleh. Jangan lewatkan membeli sirup kalamansi, kue tat, ataupun hiasan rumah yang dibuat dengan bentuk bunga Rafflesia arnoldii