Supiori: Mereguk Keindahan Alam Papua di Laut Pasifik

Supiori merupakan kabupaten termuda dan terkecil saat ini di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayahnya adalah pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor sejak 2003 dengan ibukota di Sorendiweri. Supiori berada di Pulau Supiori yang dipisahkan dengan Pulau Biak oleh jembatan sepanjang 100 meter yang berada di atas Selat Sorendiweri.

Kawasan Supiori membentang di perairan Pasifik dengan luas wilayah daratan sekira 704,24 kmberupa pegunungan dan hanya pada beberapa bagian saja yang merupakan daerah datar. Namun demikian, dominasinya wilayah ini adalah kelerengan yang curam dan sebagian kecil landai.

Di daratnya kawasan hutan mendominasi meliputi kawasan hutan suaka alam sebesar 38.517 ha, kawasan hutan lindung sebesar 4.689 ha, dan kawasan hutan produksi 2.178 ha. Saat Anda menjelajah hutan di sekitar Supiori maka perhatikan kekayaan floranya, yaitu: merbau, matoa damar, ketapang hutan, manggustan, pandanus (pohon buah merah), dan berbagai jenis bambu. Termasuk pula ada berbagai jenis anggrek hutan termasuk seperti anggrek hitam yang dilindungi. 

Berbagai fauna dan flora endemik juga berdiam di sana seperti: burung kakak tua raja jambul merah, kakak tua hitam jambul kuning, cenderawasih, kuskus dan berbagai jenis reptil, juga tentunya anggrek hitam. 

Wilayah perairan Supiori seluas 5.993 km2dikenal memiliki kekayaan laut yang besar. Area wilayah penangkapan ikannya mencapai 600 kmdengan sumber perikanan mencapai 300 ton per tahun. Beberapa jenis ikan yang terkenal dari kawasan ini adalah tuna, cakalang, tenggiri, baronang, napoleon, kuwe, kerapu, kuris merah, juga teripang dan rumput laut. Keindahan bahwah laut Supiori telah dikenal jauh sebelum Raja Ampat terutama pada masa ketika Pulau Biak menjadi transit penerbangan Jakarta – Biak – Honolulu – Los Angeles.

Jumlah penduduk di Kabupaten Supiori sendiri sekira 19.182 jiwa dan tersebar di lima distrik. Umumnya penduduk bermukim di daerah sepanjang pesisir pantai, baik di pantai utara, pantai selatan, pantai barat dan pantai timur.

Kegiatan

Supiori merupakan kawasan yang didominasi kawasan hutan suaka alam sekira 45.384 ha atau 65% dari luas wilayah Kabupaten Supiori. Kawasan tersebut meliputi hutan tutupan untuk kepentingan pelestarian alam maupun untuk sistem penyanggah kehidupan. Di sana dapat Anda temui beraneka hewan endemik seperti burung kakak tua raja jambul merah, kakak tua hitam jambul kuning, cenderawasih, kuskus, babi hutan, dan tikus hutan. Ada juga, burung mahkota, kakak tua putih, mambruk, nuri hijau/merah, nuri kepala hitam, kumkum dan lainnya.

Akan tetapi, apa yang disediakan alam bahari Supiori akan membuat Anda terkagum-kagum. Sebut saja ada Pulau Rani, Mapia, dan Miossufonsi dimana merupakan pulau-pulau yang sudah cukup terkenal di Asia maupun Eropa. Ketiganya tengah dikembangkan menjadi tujuan wisata bahari. Di Pulau Mapia dihuni sedikitnya 33 kepala keluarga atau 133 jiwa mempunyai potensi perikanan laut, kopra, dan perkebunan.

Apabila Anda sudah meneguhkan diri menyelami keindahan bawah laut Supiori maka bersiaplah terkagum-kagum dengan kekayaannya. Berbagai jenis ikan yang terdapat di perairannya adalah: ikan hiu, pari, napoleon, cakalang, kerapu, berbagai jenis ikan karang seperti baronang, ikan merah, bawal, sunu, ikan batu, kerang, lola, batu laga, dan lainnya. Selain itu, terdapat berbagai jenis udang dan lobster. Di pulau Mapia terdapat banyak penyu dan ikan tenggiri. 

Akomodasi

Belum banyak penginapan di kabupaten yang masih baru ini namun Anda bisa berdiskusi untuk menyewa rumah warga sebagia homestay. Lebih banyak pilihan ada di Kabupaten Biak Numfor. Berikut ini beberapa pilhan hotel di Biak. 

Aerotel Irian 

Jl. Muh. Yamin SH Biak

Telp. 0981 21939

Solo Hotel

Jl. Wolter Monginsidi 4, Mandala, Biak

Telp. 0981 2139

Mapia Hotel

Jl. Jendral Ahmad Yani, Biak

Telp. 0981 26017

Instia Hotel

Jl. Wolter Monginsidi, Mandala, Biak

Telp. 0981 21891

Marasi Hotel

Jl. Prof. M Yamin, Mandala, Biak

Telp. 0981 21496

Negara Hotel

Jl. Jendral A. Yani, Mandala, Biak

Telp. 0981 21383

Arumbai Hotel

Jl. Selat Makasar 3, Fandoi, Biak

Telp. 0981 21835

Nirmala Hotel

Jl. Selat Madura 13 ,Fandoi, Biak

Telp. 0981 22005

Nirmala Beach Hotel

Jl. Sorido Raua 26, Samau Biak

Telp. 0981 26333

Sraga Inn Hotel

Jl. Sriwijaya 21, Biak

Telp. 0981 22662

Intsia Beach Hotel

Jl. Wolter Moninsidi 7, Biak

Telp. 0981 21026

Transportasi

Arahkan penerbangan dari berbagai kota di Indonesia ke Bandar Udara Frans Kaisiepo Airport (BIK) di Kabupaten Biak Numfor. Maskapai penerbangan yang melayani rute ini adalah Garuda dan Sriwijaya dimana dari Jakarta menuju Biak dan akan transit di Makassar. Biasanya jadwal penerbangan pukul 21.00 dan tiba di Biak dengan waktu setempat pukul 05.00. Lama pernerbangannya sekira 5 jam. 

Berikutnya setelah mendarat di Bandar Udara Frans Kaisiepo lanjutkan perjalanan melalui darat dengan waktu tempuh 3 jam. Jalur yang dapat Anda pilih adalah:

Jalur Biak Utara berjarak 90 km (2-3 jam)

Jalur Samber berjarak 80 km (2-2,5 jam)

Jalur Boibaken dan Syabes berjarak 78 km (2-2,5 jam)

Anda dapat menyewa kendaraan dari bandara dengan ongkos per hari Rp600 ribu. Pilihan lain Anda dapat mengunakan speedboat dari Biak Numfor ke Supiori dengan waktu tempuh lebih cepat sekira 1 jam.

Kuliner

Nikmati ragam makanan olahan laut seperti yang banyak ditemukan di Indonesia bagian timur. Namun demikian, warga Supiori banyak juga yang berkerja di perkebunan berupa kelapa sawit, durian, rambutan, langsat, cempedak, kakao, dan kelapa. Jadi, pastikan selain Anda menyantap seafoodjuga menikmati hasil bumi dari perkebunannya.

Jenis makanan lain yang tersedia berasal dari tanaman semusim yang banyak dikembangkan sebagai bahan makanan seperti keladi, ubi jalar dan singkong, sedangkan tanaman musiman adalah pisang dan nenas. Selain itu, penduduk mengusahakan tanaman pinang dan siri untuk keperluan makan siri, dan tanaman sagu sebagai bahan makanan.  Hal yang terakhir pastinya wajib dicoba.

Tips

Perlu diketahui bahwa musim tidak menentu di Pulau Biak dan Supiori. Akan tetapi, Januari dan Maret saat intensitas curah hujan tinggi yang di satu sisi bermanfaat untuk pertanian namun di lain pihak dapat pemicu terjadinya banjir, erosi,  atau longsor.