Di bibir Pantai Lovina, dini hari pukul 06.00 WITA. Satu, dua, perahu jukung mulai didorong ke tengah untuk menyusur Laut Bali yang masih tenang. Hari ini akan sedikit berbeda sepertinya, diawali oleh Matahari yang muncul berwarna merah muda-keunguan dan menggelapkan bukit-bukit di sekitarnya. Selang 30 menit kemudian perahu-perahu jukung bertambah banyak. Sepuluh, dua puluh, hingga berjumlah ratusan jukung yang tersebar di seluruh penjuru mata angin sejauh pandangan dilepaskan. Benar bahwa ini akhir pekan tapi alasan mutlak bagi penumpang jukung untuk rela bangun sepagi itu bukanlah sekadar melihat Matahari terbit, melainkan lumba-lumba.
“Lumba-lumba di sini senang kita kunjungi, kalau tidak senang, dia pasti sudah pergi sejak lama,” ucap seorang bli pengendara jukung. Hal yang sama akan diutarakan oleh para nelayan atau awak perahu. Jika Anda bertanya kepada mereka tentang kapan lumba-lumba tidak muncul. Mereka pasti akan berpikir sebentar lalu menjawab; “hampir tidak pernah”.
Obrolan menarik tentang kelestarian lingkungan bersama masyarakat pegiat bahari di sana membuat seolah waktu serasa terhenti. Komitmen mereka terhadap kelestarian alam mengacu pada Ajaran Tri Hita Karana. Ajaran tersebut mengajak untuk terus menjaga keselarasan dan hubungan harmonis antara manusia dengan Sang Pencipta, antara manusia dengan sesama, serta antara manusia dengan lingkungannya. Nilai-nilai luhur ini kemudian tertata dengan baik pada perilaku masyarakat yang begitu bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan.
Rasa salut terhadap Lovina belum cukup sampai di situ. Bagaimana pemandu wisata bahari menjaga ketertaturan mereka juga sangat menginspirasi. Mereka sepakat untuk menyatukan diri dalam satu organisasi, yaitu Catur Karya Bakti Segara, dimana para pemandu tidak hanya saling belajar dan berbagi untuk menjaga kelestarian lingkungan sendiri, namun juga menjalin persahabatan sehingga persaingan di antara mereka mengendur.
Usai melihat segenap cerita dan gambar menarik dari Lovina, maka tidak sulit untuk memilah-milah belasan brosur tentang destinasi di Bali yang memang menggiurkan. Mari sejenak lupakan tentang meriahnya kehidupan malam di Kuta, ataupun hangatnya Matahari di Sanur. Di Lovina, rasa ingin menikmati hiburan mainstream sejenak terkubur.
Lovina benar-benar menawarkan sebuah pengalaman yang mahal, yaitu menyaksikan perilaku unik lumba-lumba secara langsung di laut lepas. Mereka di permukaan air melakukan traveling, membentuk kelompok untuk mencari mangsa dan pergerakan migrasi, serta berkomunikasi dengan sesama lumba-lumba. Jika Anda terheran-heran mengapa lumba-lumba selalu membuat gerakan dan formasi yang teratur, ini karena ada pemimpin lumba-lumba yang mengarahkan kelompoknya menuju tempat tertentu.
Bangunlah pagi-pagi untuk menikmati ini karena hewan cerdas tersebut lebih banyak muncul di pagi hari pukul 07.00-11 WITA, dengan pergerakan dari arah timur laut menuju barat daya. Pada saat sinar Matahari mencapai kecerahan maksimum maka kelompok lumba-lumba kembali ke perairan yang lebih dalam, mengikuti pergerakan mangsanya.
Dengan kaki katak dan snorkel, mulailah berpetualang melihat sekilas keadaan bawah air di Lovina. Terumbu karang yang masih sehat bisa ditemukan di sini, sekelilingnya pun dipenuhi ikan-ikan hias dengan warna-warna yang indah. Banyak yang belum tau bahwa karang-karang ini pernah rusak namun dengan segenap upaya, kelompok Pemandu Wisata Bahari dan kelompok Nelayan di sekitar kawasan Lovina menerapkan sistem konservasi untuk menjaga kelestarian ekosistem laut yang menjadi harapan hidup mereka.
Di samping menyaksikan atraksi natural lumba-lumba. Pantai-pantai berpasir cokelat hingga kehitaman bisa Anda susuri, atau pergilah ke Desa Kalibukbuk agar dengan masyarakat lebih akrab lagi. Dari situ Anda akan belajar bahwa keadaan pemukiman dan pantai seakan menjadi refleksi komitmen warga untuk menjaga Lovina. Ini juga terlihat saat menelusuri jalan-jalan besar dimana saluran drainase dan sungai terjaga kebersihannya. Begitupun dengan jalanan umum, serta tempat pembuangan sampah yang tersedia dimana-mana. Jika Anda teliti, meskipun pasir-pasir di Lovina tidak seputih pasir di Uluwatu, meskipun air lautnya tidak sejernih di Nusa Penida, tapi tidak terlihat adanya pencemaran lingkungan di sini.
Tips
- Keberadaan populasi lumba-lumba di Lovina sangat bergantung pada perubahan arus dan arah angin. Hewan tersebut dapat diamati setiap hari, namun jumlah terbanyak biasanya terdapat pada bulan Februari-Maret, atau Juli-Agustus. Pada bulan-bulan tersebut angin dan arus berasal dari arah Barat Laut sehingga ikan-ikan kecil yang merupakan makanan lumba-lumba jumlahnya melimpah.
- Prioritaskan pilihan hotel di pinggir laut agar Anda mudah menjangkau titik start tour dolphins. Akan lebih baik apabila pihak hotel juga menyediakan jasa untuk mengorganisir tour dolphins.
- Kabupaten Buleleng relatif sepi pada malam hari sehingga Anda disarankan menyewa kendaraan pribadi agar lebih mudah melakukan mobilitas, mencari makan ataupun berbelanja.
Transportasi
Lovina terletak sekira 9 km di sebelah barat Kota Singaraja. Kondisi jalan dari Denpasar atau Kuta ke Lovina sudah cukup baik, karena letaknya berada dekat dengan jalan utama provinsi. Untuk menuju ke Lovina, ada beberapa cara yaituberikut ini.
Dari Bandara Ngurah Rai
- Menggunakan taksi-taksi dari Bandara, tarifnya sekira Rp350 ribu untuk satu mobil dengan lama perjalanan kurang lebih 3 jam.
- Menggunakan Bus Trans Sarbagita rute Bandara-Mengwi, turun di Terminal Mengwi, kemudian menaiki angkot Mengwi-Ubung turun di Terminal Ubung. Dari Ubung, bisa melanjutkan dengan bus Ubung-Singaraja-Lovina.
Dari Pelabuhan Benoa
- Menggunakan taksi/ojek dari Pelabuhan Benoa ke Terminal Ubung, kemudian menaiki bis Ubung-Singaraja-Lovina turun di Pantai Lovina.
Dari Pelabuhan Gilimanuk
- Menaiki bus/travel Gilimanuk-Singaraja kemudian turun di Pantai Lovina
Dari Pelabuhan Padangbai
- Menaiki bis/angkot Padangbai-Ubung turun di Terminal Ubung, kemudian dilanjutkan dengan bus Ubung-Singaraja-Lovina turun di Pantai Lovina.
Berkeliling
Setidaknya ada 6 destinasi utama yang dibanggakanoleh Buleleng, termasuk di Lovina. Pemerintah Kabupaten membaginya ke dalam tiga zona yaitu timur, tengah dan barat.
Timur
Desa Les
Nelayan Desa Les mayoritas mencari ikan hias untuk menghidupi keluarga mereka sejak kurang lebih 30 tahun lalu. Awalnya alat yang digunakan berupa jaring, lalu beralih menggunakan potas atau bius untuk meningkatkan kemampuan mencari ikan seiring banyaknya permintaan ikan hias. Namun karena potas terbukti menyebabkan 70 persen terumbu karang di Desa Les rusak, akhirnya mereka mempelajari cara tangkap ikan yang ramah lingkungan.
Desa Les patut menjadi inspirasi dan dikenang kearifannya karena menaungi masyarakat-masyarakat yang menghargai alam. Kini desa wisata ini merupakan tempat menyelam yang menarik. Terumbu karang yang dahulu rusak sekarang telah tumbuh menjadi barisan hard dan soft coral yang indah, ikan-ikan yang cantik pun kembali berdatangan untuk menghiasi alam bawah lautnya.
Tengah
Desa Kerobokan
Desa Kerobokan terdapat di Kecamatan Sawan, hanya 7 kilometer dari Singaraja. Salah satu yang bisa Anda nikmati di sini adalah kemilau pasir hitam di Pantai Kerobokan yang berbatasan langsung dengan petak persawahan warga sekitar, sehingga baik lanskap pantai dan persawahan bisa Anda nikmati sekaligus.
Barat
Desa Pemuteran
Pemuteran merupakan desa dengan potensi wisata yang menarik dan menyenangkan. Desa Pemuteran terletak di pesisir barat Pulau Bali atau sekira 55 km arah barat kota Singaraja dan 30 km dari Gilimanuk. Letaknya berada di antara gugusan perbukitan dan hamparan laut sehingga membuat tempat ini begitu indah dan tenang, jauh dari keramaian.
Hal menarik dari Pemuteran adalah terumbu karang di kawasan ini dipelihara dan dikonservasi secara profesional. Masyarakat lokal di kawasan ini sudah memiliki kesadaran tinggi tentang pentingnya menjaga kekayaan alam di desa mereka.
Akomodasi
Ada penginapan di Lovina yang menyediakan atraksi lumba-lumba yang sudah terlatih yaitu Bali Melka Lumba-Lumba Hotel Resor. Tersedia juga banyak penginapan mulai dari penginapan melati hingga hotel mewah, berikut ini beberapa diantaranya:
Zen Resort Bali
Jl. Umeanyar, Desa Ume Anyar, Seririt, Buleleng, Singaraja
Tlp. (0362) 93578
Sander Homestay
Anturan, Buleleng, 81152
Tlp. (0362) 41035
Pulestis Beach Hotel
Jl. Raya Singaraja Seririt Lovina Beach Kalibubuk, Singaraja, 81151
Tlp. (0362) 41035
Hotel My Lovina
Jl. Singaraja-Gilimanuk, Anturan, Buleleng, 81152
Tlp. (0362) 3435884
Bali Lovina Beach Hotel
Pantai Lovina, Singaraja
Tlp. (0362) 41285
Sunari Beach Resort
Jl. Raya Lovina, Desa Kalibukbuk, Singaraja, 81151
Tlp. (0362) 41775
Chonos Hotel
Jl. Raya Singaraja, Seririt, 80571
Tlp. (0362) 41569
Ju’Blu Hotel
Jl. Mawar, Kalibukbuk, Sukasada, Buleleng, 81151
Tlp. (0362) 3391529
Villa Teman
Jl. Palem Kalibukbuk, Lovina, 81152
Tlp. (0362) 3435650
Boutique Hotel Rambutan
Jl. Mawar, Desa Kalibukbuk, Lovina, Buleleng, 81151
Tlp. (0362) 41388
Tepe Villa Lux Appartments
Jl. Mawar, Anturan, Buleleng, 81152
Tlp. 0818-0548-7830
Kuliner
Masyarakat pesisir Lovina kreatif dalam menciptakan kuliner khasnya. Masih dipengaruhi oleh pohon-pohon khas pesisir seperti kelapa muda, ada rujak yeh yang terdiri dari air kelapa setengah tua dengan rasa asin, manis, serta rasa lengkuas. Rujak yeh merupakan ekstrak dari kelapa muda dan air pembuatan lawar. Minuman ini kerap digunakan untuk menetralisir perut dan mulut setelah mengonsumsi hidangan berlemak seperti daging babi. Selain itu, ada minuman es kopyor, minuman es rujak, es tuak manis dan minuman-minuman segar lainnya.
Sudah lumrah bahwa makanan laut merupakan sajian utama restoran-restoran di pesisir, Anda akan menemukannya di sepanjang Lovina. Berikut ini beberapa referensinya.
Secret Garden Restaurant
Jl. Pura Dalem, Lovina, Singaraja
Tlp. 0887-3321-007
Buda Bakery & Resto
Jl. Damai Singaraja, Singaraja, 81151
Tlp. (0362) 42106
Warung Jegeg
Hotel Bali Jegeg, Jl. Raya Lovina, Bali
Tlp. 0813-3799-6096
Spice Beach Club Bali
Pantai Lovina, Jl. Singaraja, Seririt No.224, Kaliasem, 81152
Tlp. 0851-0001-2666
Akar Cafe Lovina
Jl. Binaria, Lovina, Bali
Tlp. (0362) 343536
Berbelanja
Pusat oleh-oleh Krisna juga terdapat di Jalan Seririt, Temukus, Singaraja. Krisna memiliki koleksi buah tangan yang lengkap mulai dari t-shirt motif khas Bali, suvenir, hingga makanan. Lokasinya mudah diakses, memiliki lahan parkir yang luas, serta disekitarnya terdapat restoran-restoran, mushola dan akomodasi lainnya.