Desa Wisata di Kabupaten Bandung: Seni Budaya,  Perkebunan, dan Keunikan Tradisi Sunda yang Tersisa

Adu Domba

Saat Anda berkunjung ke Bandung maka mengapa tidak mencoba sebuah cara berwisata yang unik yaitu wisata desa dan tradisi. Di kabupaten Bandung, Anda dapat mengunjungi setidaknya 10 desa wisata yang dapat dikunjunik unik dengan karakteristik khusus dan tradisi yang khas sekaligus merupakan bentuk dari pemberdayaan masyarakat setempat.

Setiap desa tersebut memiliki keunggulan dan karakteristik khusus yang bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung. Semoga saja dapat menjadi sebuah alternatif dalam mengisi jadwal liburan akhir pekan Anda.

Kesepuluh Desa yang dimaksud adalah Desa Alamendah (Kecamatan Ciwidey), Desa Gambung (Kecamatan Pasirjambu), Desa Panundann (Kecamatan Ciwidey), Desa Lebakmuncang (Kecamatan Ciwidey), Desa Lamajang (Kecamatan Pangalengan), Kelurahan Jelekong (Kecamatan Baleendah), Desa Ciburial (Kecamatan Cimenyan), Desa Cinunuk (Kecamatan Ciluenyi), Desa Laksana (Kecamatan Ibun) serta Desa Rawabogo (Kecamatan Ciwidey).

Rancabali (Ciwidey)

Di sini Anda akan disajikan keindahan panorama perkebunan teh sebgai daya tarik tersendiri daerah wisata Ciwidey. Hamparan pepohonan teh yang tertata rapih ditemani udara pegunungan yang sejuk. Perkebunan Teh Rancabali merupakan salah satu obyek wisata alam Bandung Selatan. Berada sekitar 50 km di sebelah selatan Kota Bandung pada ketinggian 1.628 dpl. Perkebunan teh ini berlokasi tidak jauh dari obyek wisata Kawah Putih dan Bumi Perkemahan Ranca Upas. Mengolah dua komoditi utama yaitu teh dan kina yang didukung oleh keberadaan pabrik pengolahan teh CTC dan Orthodoks. Terletak di Rancabali, Naringgul, Ciwidey Kab. Bandung, tersedia fasilitas rumah makan dan warung tradisional.

Desa Alamendah (Ciwidey)

Desa Alamendah memiliki objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Putih, Pemandian Cimanggu, dan Bumi Perkemahan Rancaupas. Desa seluas 555,5 hektare ini memiliki objek pertanian stroberi, sayuran, dan blackberry. Desa Alamendah memiliki unggulan produk yakni aneka makanan olahan stroberi seperti dodol, selai, kerupuk, permen, bahkan sambal stroberi. Semuanya merupakan hasil olahan lima puluh home industry.

Sudah dipstikan Anda akan menikmati hamparan kebun stroberi dan dapat memetik langsung. Anda yang ingin menginap bisa menyewa rumah tinggal warga yang sudah disediakan khusus dengan harga Rp200.000,00 hingga Rp500.000,00 per malam. Lokasi penginapan warga berada tak jauh dari TWA Kawah Putih. Menuju TWA Kawah Putih, tiket masuknya per orang Rp12.000,00, sedangkan untuk kendaraan roda empat Rp15.000,00 per mobil.

Desa Panundaan (Ciwidey)

Tempat ini memiliki keunggulan wisata peternakan kelinci, pertanian, perikanan, dan kerajinan tangan. Pertanian stroberi dan sayur-sayuran seperti tomat, seledri, bawang, dan kol.

Selain itu Desa Panundaan menyediakan homestay di Kampung Hulu Wotan RW 8 Desa Panundaan. Terdapat lima rumah yang dapat disewa, masing-masing seharga antara Rp 200.00,00 hingga Rp300.000,00 per malam. Perlu diperhatikan jalanan Kampung Hulu Wotan rusak sepanjang tiga kilometer.

Desa Lebakmuncang (Ciwidey)

Desa yang khas dengan memproduksi kopi luwak. Biji kopi yang keluar bersama kotoran bintang luwak (careuh) dan merupakan biji kopi pilihan hewan ini. Biji kopi jenis ini terbilang langka dan tentu harganya pun jadi relatif mahal. Salah seorang petani kopi di Lebakmuncang  menjual satu gram tepung kopi luwak sekitar Rp100.000,00 per ons. Selain itu, proses hingga mengeluarkan biji kopi bersama kotorannya. Dari 30 koligram kopi beserta cangkangnya yang dikonsumsi oleh 29 ekor luwak, paling banyak hanya dihasilkan 12 kilogram biji kopi.

Apabila Anda ingin membeli kopi luwak langsung dari para petani, bisa datang ke Desa Lebakmuncang RW 16 dan RW 14, Kecamatan Ciwidey. Selain bisa membeli langsung kopi luwak ke para petani, Desa Lebakmuncang merupakan desa wisata yang bisa melakukan aktivitas treking di Kebun Salada dan Stroberi dan setelahnya Anda dapat bermalam (homestay) di Desa Lebakmuncang RW 18 dan RW 25, dengan biaya sekitar RP200.000,00 per malam.

Desa Rawabogo (Ciwidey)

Terkenal sebagai tempat seni budaya, kuliner tradisional, perkebunan, khususnya memproduksi berbagai macam jenis terong belanda. Di Desa Rawabogo RW 5 dan RW 6 Anda bisa langsung membeli aneka macam olahan terong belanda, seperti dodol terong dan puding terong.

Ada tujuan lain di tempat ini yaitu wisata spiritual Gunung Padang Ciwidey, yang dikaitkan dengan Makam Keramat Kerajaan Galuh. Tempat ini  ditempuh berjarak 14 kilometer dari Pasar Ciwidey dan kondisi jalanan cukup rusak.  Di Gunung Padang Ciwidey, Anda akan menemukan berbagai macam batu situs megalitikum. Batu-batu besar tersebut oleh warga diberi nama batu lawang saketen, batu masjid, batu keraton, batu lorong, batu kidang kencana, batu leuit salawe jajar, batu kacapi, dan batu gedag.

Desa Ciburial (Cimenyan)

Merupakan desa seni budaya dan peternakan lebah madu. Berada di Kampung Cikurutug, Desa Ciburial. Selain itu, wilayah Desa Ciburial berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Dago Pakar) yang merupakan hutan konservasi dan memiliki tempat wisata alam yang menarik. Beberapa tempat menarik unutk Anda kunjungi adalah air terjun Curug Omas, Curug Lalay, Curug Dago, Patahan Lembang, Gua Jepang, Gua Belanda, dan beberapa prasasti bersejarah. Di sana terdapat sarana bermain dan belajar untuk anak-anak, serta pelatihan khusus cara pembudidayaan lebah madu. Bersebelahan dengan Taman Hutan Raya Djuanda, terdapat tempat yang cukup terkenal sejak zaman Belanda yaitu Maribaya.

Anda perluk waktu hingga dua jam berjalan kaki dari pintu yang ada di Lembang sampai menuju pintu yang ada di Dago, maupun sebaliknya. Tantangan ini cocok untuk Anda yang menyukai alam dan senang untuk berolah raga. Tiket masuk mengunjungi Tahura Djuanda yakni Rp8.000,00 per orang. Curug Dago, Goa Jepang, atau Goa Belanda akan lebih mudah dicapai jika Anda masuk melalui pintu I atau pintu II yang ada di kawasan Dago.

Desa Cinunuk (Cileunyi)

Desa Cinunuk di Kecamatan Cileunyi berada di timur Kabupaten Bandung. Memiliki tempat wisata seni dan budaya di Jalan Cijambe-Cibolerang, Kampung Cibolerang No. 52, RT 1, RW 9.  Anda dapat mencicipi makanan khas tradisional Sunda seperti bengkerok, keripik singkong, peuyeum, dan ranginang. Kampung Seni dan Wisata Manglayang merupakan tempat untuk menumbuhkembangkan seni dan budaya Sunda. Kampung seni tepat berada di kaki Gunung Manglayang dengan luas 1,8 hektare.

Jika Anda ingin berkunjung dan meminta penampilan pergelaran seni dan budaya Sunda maka dapat mengontak seminggu sebelumnya. Satu materi kunjungan seharga Rp2.000.000,00. Kampung Seni dan Wisata Manglayang melayani wisatawan yang ingin menyaksikan pergelaran seni dan budaya Sunda. Materi kunjungan bisa ditentukan langsung oleh para wisatawan atau sudah dalam bentuk paket. Misalnya, materi kunjungan SMP/SMA/Perguruan Tinggi dengan Paket A dan Paket B. Paket A seperti penampilan seni dan budaya pangbage, tutunggulan, reak, musik kentongan, dan tari boboko.

Jarak antara Jalan Raya Cileunyi menuju Kampung Seni hanya 500 meter namun perlu diperhatikan bahwa jalan menuju Kampung Seni dan Wisata Manglayang cukup rusak dan berkelok-kelok sehingga Anda sebaiknya bersabar.

Kelurahan Jelekong (Baleendah)

Kelurahan Jelekong merupakan salah satu daerah yang memiliki aneka ragam budaya seperti rumah adat dan seni tradisional yang siap memukau Anda. Tempat ini juga terkenal sebagai gudangnya pedalang (wayang golek), seni lukis, dan makanan tradisional Sunda.

Khusus seni budaya pedalangan, di tempat ini telah menelurkan dalang-dalang handal keturunan Abah Sunarya, salah satunya yang ternama adalah Asep Sunandar Sunarya. Apabila Anda ingin menyaksikan para dalang beraksi maka dapat berkunjung ke Kampung Giriharja RW 1 di Kelurahan Jelekong. Lokasinya tidak jauh dari kantor kelurahan, yakni sekitar 500 meter dari kantor kelurahan.

Jangan lupakan juga untuk membeli lukisan di Kampung Girihara RT 1 RW 1. Ditempat ini juga akan Anda temukan situs alam seperti Goa Landak, Curug Cangkring, dan Curug Batukarut. Akses jalan menuju lokasi tersebut di Kampung Margaluyu RW 14 rusak sepanjang 600 meter jadi Anda perlu bersabar.

Desa Lamajang (Pangalengan)

Desa Lamajang terkenal dengan Budaya Adat Kampung Cikondang. Selain itu, dikenal juga dengan wisata alam arung jeram Sungai Cilaki yang berada di Kampung Cikalor Hilir RW 12, 13, dan 23. Saat ini, aktivitas arung jeram Sungai Cilaki menempati urutan kedua yang paling menarik setelah Sungai Citarik di Sukabumi. Sekali arung jeram berbiaya Rp75.000,00 per orang dengan jarak tempuh lima kilometer dan lama perjalanan sekitar satu setengah jam.

Desa wisata ini juga Anda akan menikmati khas seni budaya Sunda, kuliner, pertanian, dan peternakan. Potensi wisata lain yang masih bisa dikembangkan seperti daerah panjat tebing di Kampung Cadas Gantung RW 2, dengan ketinggian tebing mencapai 20 meter. Di lokasi tersebut juga ada lokasi mata air yang dijadikan irigasi ke sawah-sawah di Desa Lamajang.

Setiap tahun di bulan September diadakan acara ritual menyambut musim hujan tiba dengan memotong kambing sebagai bentuk bentuk syukur kepada Tuhan. Jalan menuju lokasi ritual masih berupa jalan setapak sepanjang 800 meter jadi tidak bisa dilalui kendaraan karena. Jalanan menuju lokasi Kampung Cadas Gantung rusak sepanjang satu kilometer.

Desa Gambung (Pasirjambu)

Desan Gambung unggul dengan olahan stroberi dan bidang peternakan, perikanan, pertanian, serta seni budaya Sunda. Keunggulan itu ditopang dengan adanya wisata alam Bumi Perkemahan Barutunggul. Rute perjalanan ke Bumi Perkemahan Barutunggal melewati jalanan batu berkerikil sepanjang dua kilometer tetapi sepanjang jalan menuju Desa Gambung, Anda dapat menikmati pemandangan alam yang indah meliputi hamparan kebun teh dan pohon pinus.

Desa Laksana (Ibun)

Desa Laksana di Kecamatan Ibun merupakan desa wisata di ketinggian 1.700 meter dpl. Desa Laksana juga terkenal dengan makanan khas tradisional Sunda, borondong ketan. Desa Laksana memiliki 36 industri rumahan (home industry) penghasil borondong. Setiap rumah mampu memproduksi borondong hingga 3.000 buah per hari.

Desa ini juga terkenal dengan Taman Wisata Alam (TWA) Kamojang. Tempat  dimana Anda dapat berendam di air hangat atau hanya sekedar sauna. TWA Kamojang merupakan kawasan satu-satunya penghasil uap air di Kabupaten Bandung. Kawah serta semburan uap air di Kamojang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit sesak nafas, paru-paru, dan penyakit kulit. Selain itu, Anda bisa mandi sauna. Beberapa kawah yang ada di sana salah satunya Kawah Manuk, Kawah Bereceuk, Kawah Kereta Api, dan Kawah Gua.

Tiket masuk kawasan TWA Kamojang, untuk kendaraan roda dua Rp1.000,00 per kendaraan, roda empat Rp1.500,00 per mobil, dan roda enam Rp2.500,00 per mobil. Sementara itu, wisatawan lokal dipungut Rp5.000,00 per orang dan wisatawan mancanegara dipungut Rp15.000,00 per orang. Jalan menuju TWA Kamojang dari arah Majalaya cukup bagus, namun menanjak. Akses yang lebih nyaman dapat ditempuh dari arah Samarang, Garut.