Bara api menyala di atas arang, menghasilkan asap dan aroma menggoda dari pembakaran ikan. Sekilas, kuliner ini tidak berbeda dengan ikan bakar lainnya namun ada tahapan unik yang dilewati ketika membakarnya, yaitu ditepuk-tepuk.
Menu istimewa ini berasal dari Kabupaten Tapanuli Tengah, masyarakat setempat menyebutnya ikan panggang pacak. Dalam bahasa setempat pacak berarti ditepuk-tepuk dengan lembut.
Bumbu berwarna jingga melumuri ikan kakap, bau rempahnya begitu mendominasi. Biasanya, bumbu terdiri kunyit, kelapa parut, santan kental, garam, jeruk nipis, cabai merah, kunyit, jahe, dan lengkuas.
Saat dibakar, sesekali ikan ditepuk dengan batang serai yang ditelah dicelupkan ke dalam bumbu. Proses ini dilakukan kurang lebih selama 30 menit. Setelah bumbu mengering, kakap siap diangkat dan resapi aromanya yang sangat memikat. Rasa pedas cabai berpadu dengan asam dari jeruk nipis, pacak panggang siap disajikan bersama nasi hangat.
Jika tak suka dengan ikan kakap, Anda bisa menggantinya dengan ikan kembung, ikan mas ataupun panganan laut lain seperti cumi. Bumbu yang digunakan sama saja.
Untuk menikmati kuliner lezat ini Anda bisa berkunjung ke warung-warung kecil di Jalan Poriaha Kilometer 8, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah. Nuansa yang dibangun sangat tradisional di sini, bangunan dari pohon kelapa dan bambu memayungi pengunjung dari sengatan Matahari maupun hujan.