“Sepasang muda-mudi mengikrarkan pernikahan di dalam kapel, di atas dataran tinggi nan indah bertatap langsung dengan Gunung Lokon. Hijaunya pemandangan sekitar tidak berhenti menghangatkan hati setiap tamu pengantin, membuat mereka terpana akan kedamaian yang diciptakan Bukit Doa Mahawu”.
Siapapun yang menginjakkan kaki di Bukit Doa Mahawu pasti tak berhenti terkagum-kagum dengan arsitektur alam yang indah dan kesejukan udaranya. Pepohonan dan rumput-rumput diatur dengan sangat rapi, memagari jalan menanjak yang mengantar Anda menuju titik terbaik untuk meresapi bukit ini. Sinergitas alam, bagunan dan rohani adalah tiga hal yang menjaga Bukit Doa Mahawu tetap lestari.
Duduklah di sebuah gazebo, dan lepaskan pandangan jauh ke cakrawala hingga Anda menemukan perbukitan Minahasa yang seperti sebuah lukisan. Angin yang berhembus sangat segar, membiarkan dahan-dahanan pepohonan bergesek melarutkan keheningan. Pohon pinus, cempaka, agatis, cemara, hingga kemiri dibuat berayun menyempurnakan pegalaman Anda di kaki Gunung Mahawu. Lihatlah ke belakang gazebo, terdapat viila-villa berbentuk rumah panggung khas Minahasa. Jangan terburu-buru untuk melangkah, singgahlah beberapa lama di gazebo sebelum Anda mengeksplor Bukit Doa ini lebih banyak.
Sebagian bukit di kawasan Tomohon dan Minahasa diperuntukkan bagi peribadatan, termasuk Bukit Doa Mahawu yang dikenal sebagai destinasi wisata religius bagi umat Katolik di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Mulai dari pemberkatan nikah yang kudus hingga pesta pernikahan bertemakan taman berlangsung di sini.
Sebelum memulai perjalanan religi, Anda dapat memutuskan sendiri untuk didampingi oleh pastor atau tidak. Pihak Bukit Doa Mahawu akan menyediakan pastor apabila dibutuhkan.
Perjalanan religi dimulai dari menyusuri Jalan Salib yang memiliki 14 perhentian atau sering disebut via dolorosa. Setiap perhentian ada patung diorama seukuran manusia yang diletakkan di tengah jalan setapak yang berkontur bukit namun tak begitu terjal. Adegan kisah sengsara Tuhan Yesus dalam setiap perhentian sengaja diposisikan di tengah jalan agar peziarah lebih dekat dengan Yesus. Usai menapaki 14 perhentian dan sebelum melihat replika Makam Yesus, Anda akan dibuat terenyuh melihat replika pahatan karya Michael Angelo yang menggambarkan Bunda Maria memangku jenazah putra-Nya.
Kemudian, langkah kaki terus dikayuh menuju sebuah terowongan tempat dimana Makam Yesus terletak. Ruangan ini tidak gelap gulita karena terdapat sinar Matahari yang masuk ke lubang-lubang ventilasi. Suasana wisata semakin khusyuk tatkala keheningan sangat terjaga. Usai mengunjungi Makam Yesus, terowongan akan membawa Anda keluar menyusuri jembatan menuju Gua Maria. Di depan gua maria, pengunjung diminta mencuci muka dari kolam yang tidak pernah mengering. Banyak peziarah yang mengartikan ini sebagai berkah yang melimpah dari Tuhan. Di sinilah perjalanan wisata religi Anda akan berakhir. Biasanya para peziarah juga akan menyempurnakan kunjungan dengan berdoa di dalam kapel.
Bentuk kapel “Chapel of Mother Mary” yang unik menjadi pusat perhatian setiap pengunjung. Bentuknya tidak biasa sebagai bangunan gereja dengan atap setengah lingkaran seraya melambangkan kapal Nabi Nuh yang terbalik. Kerangka interior kapel juga dianggap sebagai tulang-tulang rusuk manusia. Berakar dari kisah Adam dan Hawa yang memulai terlahirnya garis keturunan dan milyaran manusia hingga kini. Tulang-tulang rusuk itu digambarkan dengan garis lengkung yang dapat dilihat di atap-atap kapel, terbuat dari besi baja sehingga menyerupai kapal terbalik. Jumlahnya ada Sembilan, mencerminkan angka kesempurnaan hidup yang dimulai dari kesadaran diri bahwa manusia memiliki keterbatasan.
Kegiatan
Bukit Doa Mahawu menyediakan kecantikan alam sejati yang bisa dinikmati siapapun, tanpa terbatas untuk kalangan dan agama tertentu. Area seluas 50 hektar ini akan membuat Anda leluasa menjelajah setiap sudut yang apik diabadikan di dalam kamera. Berpindah-pindah lah untuk menikmati pemandangan kapel, gazebo, amphiteater, atau bukit-bukit hijau yang dimilikinya.
Banyak yang terpikat dan menjadikan Bukit Doa Mahawu sebagai tempat untuk melaksanakan gathering, seminar, outbound, foto preweding, hingga pesta pernikahan. Pihak pengelola telah menyediakan paket pernikahan lengkap dengan dekorasi kapel, katering, sound system, dan bermacam pilihan tempat resepsi (Gua Mahawu, Cafe Mahawu, Alamanda, Moyaporong dan Kelong Garden). Setiap tempat memiliki pemandangan yang keunikan yang berbeda.
Khusus untuk pernikahan bertema taman, Bukit Doa Mahawu memiliki area yang disebut Kelong Garden dengan hall berkapasitas 200 orang. Kapasitas semakin banyak apabila ditambah dengan tenda-tenda dan gazebo. Suasana pesta semakin hangat karena Kelong Garden dilengkapi dengan kolam, juga bunga-bunga indah di sekelilingnya.
Pada hari wafatnya Yesus Kristus, para peziarah datang untuk menapaki kembali kisah wafat Yesus. Bersama dengan bimbingan pastur, peziarah menelusuri 14 titik Jalan Salib sambil membacakan renungan-renungan dan doa.
Megahnya amphiteater di sini membuat pengunjung bertanya-tanya kegunaannya. Amphiteater memang identik dengan struktur teater ala Colosseum Romawi untuk menyaksikan pertunjukkan Gladiator. Di Bukit Doa Mahawu, amphiteater digunakan untuk pertunjukan seni, tari kabasaran, altar ibadat, workshop, kompetisi, bahkan shooting acara TV swasta. Amphiteater Bukit Doa Mahawu didesain cantik dengan rumput-rumput hijau di setiap sela tempat duduk. Daya tampungnya mencapai 1.500 orang dan dilengkapi lampu-lampu. Selain itu, disediakan juga ruang ganti dan toilet.
Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi pihak pengelola:
Bukit Doa Mahawu
Jalan Lingkar Timur No. 99
Kelurahan Kakaskasen 2
Tomohon Utara, Sulawesi Utara
Telp/Fax.
0431 353 458
Contact Person
Pak Lorens (085240430838)
Buce (081356023071)
E-mail
kantorjsm@yahoo.com
Akomodasi
Rasakan menginap di villa tradisional bergaya khas Minahasa dengan bentuk rumah panggung. Alamanda Retreat adalah satu-satunya akomodasi yang berada di kawasan Bukit Doa Mahawu. Terdapat tiga bangunan terpisah yang memiliki kapasitas kamar berbeda-beda mulai dari 10-30 orang.
Dengan konsep penginapan ramah lingkungan, semua villa dibangun dengan struktur kayu namun dilengkapi atap bermaterial modern. Lingkungan sekitar merupakan ruang hijau dengan udara bersih, sehat dan alami. Setiap villa di ketinggian 1.200 m dpl ini memiliki kamar tidur dilengkapi toilet, ruang makan dan ruang pertemuan serba kayu yang bisa menampung hingga 200 orang. Pihak pengelola juga menyediakan permintaan menu makanan standar maupun di luar standar.
Villa-villa ini biasanya digunakan oleh rombongan atau keluarga yang mengadakan kegiatan berwisata, rohani, pertemuan dan seminar. Terdapat juga villa untuk VIP. Cobalah mengeksplor villa ini dan temukan Stone Park, yakni taman batu yang berada di antara unit putri dan dan unit vip. Pemandangannya sangat indah mengarah langsung ke Manado Tua Bunaken.
Kuliner
Kawasan Bukit Doa Mahawu sudah dirancang sedemikian rupa untuk menyiapkan segala yang dibutuhkan pengunjung, termasuk makanan. Nikmati kopi hitam dan pisang goreng sebagai camilan ataupun menyantap makanan khas Manado di Café Mahawu.
Transportasi
Bukit Doa Mahawu terletak di Desa Kakaskasen II, Kecataman Tomohon Utara, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Jalan Raya Tomohon adalah jalan terdekat untuk mencapainya dari Kota Manado. Dengan jarak 27,9 kilometer maka Anda membutuhkan waktu sekira 1 jam. Medan yang dilalui berkelok dan menanjak namun sepanjang diselimuti udara sejuk dan pemandangan berupa perbukitan.
Cara di atas ditempuh apabila Anda menggunakan kendaraan pribadi. Bukit Doa Mahawu juga bisa dicapai menggunakan kendaraan umum. Dari Kota Manado, naiklah mikrolet jurusan Wanea Samrat menuju Terminal Karombasan, kemudian disambung bus jurusan ke Tomohon. Anda akan mendapati kawasan pedang bunga yang memenuhi kanan dan kiri jalan raya di sekitar Kelurahan Kakaskasen. Ini adalah tanda bahwa destinasi yang Anda tuju sudah dekat. Agar tidak tersesat, mintalah kepada kondektur untuk diturunkan di Bukit Doa Mahawu.