DENPASAR – Pelaksanaan Pesta Kesenian Bali 2019 dijamin bakal semarak. Sebab, event yang sudah memasuki tahun ke-41 ini rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pesta Kesenian Bali 2019 akan digelar 15 Juni hingga 13 Juli. Event tersebut akan digelar di beberapa venue, diantaranya Taman Budaya, Denpasar, Bali.
Selain menampilkan banyak atraksi seni, Pesta Kesenian Bali juga berisikan workshop, pameran, dan sarasehan. Total ada 220 pagelaran. Ada juga 21 partisipan dari berbagai daerah di nusantara. Juga 11 duta seni dari mancanegara
Ada 2 agenda utama yang akan dijalankan Jokowi di sana. Presiden asal Solo ini akan melepas Pawai Pesta Kesenian Bali pada Sabtu (15/6) pukul 14.00 WITA. Lokasinya berada di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar. Pawai ini akan diikuti oleh 4.370 orang peserta. Terdiri dari 9 kabupaten/kota di Bali. Bergabung juga peserta dari Sumenep dan Tiongkok.
Sedangkan opening ceremony digelar Sabtu malam, mulai pukul 20.00 WITA. Lokasinya di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar. Agenda ini akan dimeriahkan dengan Oratorium Tari Bali Padma Bhuwana yang dibawakan ISI Denpasar.
Gubernur Bali Wayan Koster pun mengungkapkan, skenario kehadiran Jokowi di Pesta Kesenian Bali tidak berubah.
“Presiden Jokowi sampai sekarang tetap terjadwal di Pesta Kesenian Bali. Agenda yang akan dijalaninya Pawai Pesta Kesenian Bali dan pembukaannya. Sejak awal kami sudah berbicara detail dengan Presiden Jokowi terkait agenda Pesta Kesenian Bali tahun ini,” ungkap Wayan Koster.
Khusus membicarakan Pesta Kesenian Bali, Wayan Koster pun sudah bertemu Jokowi pada Jumat (17/5). Sebagai tindak lanjutnya, pihak Protokol Istana Kepresidenan meminta kehadiran Dinas Kebudayaan Provinsi Bali pada Selasa (11/6). Hadir di Jakarta, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali diminta memaparkan seputar persiapan dan aktivitas event.
“Tim dari Bali memaparkan semua hal terkait Pesta Kesenian Bali. Sekarang yang terpenting, semuanya berjalan lancar. Dengan begitu, Presiden Jokowi bisa hadir di Bali. Kehadiran Presiden di Bali memiliki arti penting. Pesta Kesenian Bali tetap event besar. Kualitasnya jelas bagus. Mempertegas brandingnya, event ini akan ramai dikunjungi wisatawan,” kata Wayan Koster lagi.
Jokowi rencananya datang bersama keluarganya. Seperti Ibu Negara Iriana Jokowi, anak dan cucuny. Suasana dijamin semakin meriah. Sebab, Ibu Negara berencana mengajak sekitar 15 istri Menteri Kabinet Kerja.
Wayan Koster pun menambahkan, perhatian besar selalu diberikan Jokowi bagi pariwisata.
“Komitmen Presiden Jokowi terhadap dunia pariwisata luar biasa. Bagaimanapun, Indonesia memiliki potensi pariwisata yang besar. Alam dan budayanya sangat eksotis. Berkat dukungannya, performa dari pariwisata terus naik. Hal ini tentu sangat bagus. Arus investasi kuat, lalu perekonomian berjalan sangat positif,” lanjutnya lagi.
Di era kepemimpinan Jokowi, pariwisata memang melesat. Pariwisata berubah menjadi leading sector dengan sumbangan devisa sekitar Rp223 Triliun pada 2018. Angkanya surplus Rp20 Triliun dari tahun sebelumnya. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 12,6 Juta orang. Kontribusinya kepada PDRB Nasional sekitar 5,25%. Profil tersebut jelas sangat jauh di atas 2014. Waktu itu, rapor devisa yang dihasilkan pariwisata hanya Rp144 Trilun saja.
Semasa pemerintahan Jokowi, aliran investasi terus melambung. Pada semester pertama 2018 saja, arus investasi naik 78,6%. Bentuk investasinya diantaranya pembangunan hotel dan restoran. Infrastruktur pendukung pun dibangun besar-besaran. Sedikitnya ada 11 bandara baru yang dibangun, termasuk jalan tol. Menegaskan komitmennya, slot anggaran pariwisata dinaikan Rp3,8 Triliun. Padahal di tahun 2014 hanya Rp1,2 Triliun.
“Kehadiran Presiden Jokowi di Bali menjadi bentuk dukungan luar biasa. Branding event dan pariwisata Bali akan semakin kuat. Artinya, potensi arus wisatawannya akan semakin besar. Otomatis ada value ekonomi yang kompetitif. Untuk itu, silahkan berkunjung ke Pesta Kesenian Bali. Eventnya digelar lama. Wisatawan punya space lebar guna mengekplorasi berbagai sisinya,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik.