Bintan Triathlon 2017 Kembali Digelar di Kawasan Pariwisata Lagoi

Bintan kembali menggelar perhelatan sport tourism bertaraf internasional, yaitu Bintan Triathlon 2017. Acara tersebut akan digelar di Kawasan Pariwisata Lagoi,  Bintan, Kepulauan Riau (Kepri)  pada 18-19 Mei 2017. 

Sekira 1.400 atlet dari dalam dan luar negeri bakal melalui tiga jenis rintangan gabungan tiga cabang olahraga (cabor) yakni renang, bersepeda dan lari sambil menikmati indahnya pemandangan alam di Bintan. 
“Mereka berasal dari 30 negara seperti Inggris, Australia, Prancis, Belanda, Amerika Serikat, Jerman, ada juga negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan tuan rumah Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bintan, Luki Zaiman Prawira, Jumat (5/5).
Luki menjelaskan, untuk olahraga renang, kondisi perairan yang dilintasi memiliki arus yang kecil. Kemudian rute balap sepedanya memiliki rintangan yang sangat menantang karena jalurnya yang berkelok-kelok dan berbukitan. 
“Yang spesial rute larinya, akan membuat para atlet kerepotan karena melawan cuaca panas dan lembab di bagian utara khatulistiwa,” tambah Luki. 
Ajang ini akan terbagi menjadi lima kategori yaitu, Olympic Distance (renang 1,5 kilometer, balap sepeda 40 kilometer, dan lari 10 kilometer). Untuk kategori Sprint Distance terdiri dari (renang 750 meter, sepeda 20 kilometer dan lari 5 kilometer). Kemudian, kategori Youth Distance (300 meter, 12 kilometer, dan 3 kilometer). Lalu, kategori Fun Race Duo Race Duo Challenge (1,5 kilometer dan 150 meter, serta lari sampai garis finish). 
“Ada juga kategori Kids Distance atau khusus untuk anak-anak. Jarak renangnya 150 meter, balap sepeda 6 kilometer, dan lari 1,5 kilometer. Jadi ini sangat cocok untuk sport tourism keluarga,” ungkap Luki. 
Pelaksanaan Bintan Triathlon 2017 merupakan ajang pemanasan para peserta sebelum menuju pelaksanaan Ironman 70.3 yang akan digelar Agustus mendatang. 
Untuk sesi perlombaannya, lanjut Luki, seluruh peserta akan mengikuti lomba renang yang diadakan di Pantai Nirwana Gardens Resort. Usai berenang, peserta akan melanjutkan perlombaan balap sepeda. Adapun untuk rutenya dimulai dari jalur Nirwana Gardens Resort-Ria Bintan-Reservior Lagoi-Pasar Ole-ole hingga ke garis finish.
“Para peserta sudah menjalani pemanasan dengan mengikuti acara renang khas atau renang klasik, sehingga saat berlaga kondisi peserta maksimal semua,” tukas Luki.
Sementara, Group General Manager (GGM) PT BRC, Abdul Wahab mengatakan, untuk peserta kunjungan wisatawan dari pelaksanaan Bintan Triathlon dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Bahkan, pesertanya mencapai 90 persen wisatawan asing.
“Even olahraga bertaraf internasional ini sudah 13 kali digelar di Kabupaten Bintan, khususnya di Area Nirwana Gardens Resort. Dalam acara ini akan dipadati 2.000 wisatawan baik itu dari atlet maupun keluarga dan sponsor atlet. Bahkan wisatawan lokal juga ikut serta memeriahkannya,” kata Wahab. 
Acara ini diyakini akan naik pengunjungnya karena musim semi yang ditunggu-tunggu seluruh wisatawan di dunia. Apalagi tahun ini, acaranya dikemas dengan sangat menarik yakni posisi triathlon terpanjang di seluruh Asia. 
“Bintan Triathlon 2017 akan memberikan pengalaman yang berkesan disertai hiburan bagi para pesertanya,” tambah Wahab.
Menpar Arief Yahya mengibaratkan, jika pariwisata itu celana, maka kantung kanan Bali, kantung kiri Jakarta, kantung belakang Kepri (Bantam, Bintan). Tiga kantung utama itu acap disebut 3 Greater. Selain membuat kantung-kantung baru, salah satu yang didorong Menpar Arief Yahya adalah memperbesar kapasitas kantung yang sudah ada. 
“Target besar harus diikuti dengan kesiapan 3A yang besar pula. Akses, Atraksi dan Amenitas,” kata Arief Yahya. 
Bintan misalnya? Atraksi manmade-nya, seperti sport tourism dan event tourism sudah popular di Singapura dan Malaysia. Nature-nya, sudah pasti memiliki keunggulan dan menjadi komplementer buat Singapura yang tidak memiliki pantai, hutan, bakau dan bawah laut. 
“Perhelatan Bintan Triathlon 2017 di Lagoi Bintan adalah contoh konkret. Begitu ada event, maka kapasitas akomodasinya tidak cukup,” kata pria asal Banyuwangi ini. 
“Sekarang sudah ada satu bandara, 12 hotel, 2.000 kamar. Tahun 2019 nanti, ditargetkan 5.000 kamar untuk wisatawan. Harus ditambah amenitas, dan tentu harus melengkapi atraksinya dengan baik,” pungkas Menpar Arief Yahya.