Merangkai perhelatan Festival Bahari Kepri 2017, Kota Tanjung Pinang menggelar acara Festival Sungai Carang 2017 pada 16-18 Oktober 2017 yang akan mengambil tempat di Tepilaut Sungai Carang, Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Sungai Carang adalah sumber kehidupan Kepri di zaman lampau dimana menjadi tapak dan jejak sejarah Melayu.
Festival Sungai Carang (FSC) 2017 mengambil tema “Niaga” atau Perdagangan dengan atraksi utamanya berupa Parade Kapal Hias. Selain Parade Kapal juga digelar lomba lainnya yang menambah kemeriahan acara lantaran melibatkan masyarakat dan pelajar yakni Lomba Drumband Antarpelajar, Lomba Pembacaan Gurindam 12 untuk tingkat pelajar SMP dan SMA se Kepri dan Lomba Kuliner 10 Kampung.
Pemilihan tema “Niaga” karena dulunya Sungai Carang merupakan pusat perekonomian. Para pedagangannya bukan hanya lokal namun juga manca negara. Dari sungai inilah kelompok berkembang menjadi kampung, negeri dan bandar yang riuh ramai.
Parade kapal hias akan dilaksanakan pada malam hari. Untuk tahun ini, pesertanya terbatas 30 kapal saja dan nantinya setiap kapal diberi nama dari 30 tokoh dalam sejarah Melayu. Merangkai acara penutup, parade 30 kapal sampan tradisional hingga kapal pesiar modern, yang semuanya dihiasi dengan kain, bendera dan lampu akan melintas di sepanjang Sungai Carang, mulai dari Pelabuhan Sri Bintan Pura di Tanjung Pinang di Pulau Bintan dan setelah berlayar ke hulu, kapal-kapal tersebut kemudian akan berbalik, tiba di pulau Penyengat.
Akan ada pula Lomba drumband dan Kuliner 10 Kampung pada pukul 08.00 WIB. Setelah itu dilanjutkan dengan lomba Pembacaan Gurindam 12. Kegiatan tersebut diperkirakan diikuti 1.000 orang pelajar dari 20 sampai 25 peserta grup drumband. Satu grup, pesertanya 40 hingga 70-an orang.
FSC 2017 menjadi perhelatan untuk memperingati kemenangan kerajaan Riau di bawah Raja Ali Haji Fisabilillah melawan armada Belanda yang menyerang pada 1784 dan tahun ini menyatu dengan Sail Karimata Festival, serta diselenggarakan bersamaan dengan Karimata Yacht Rally yang bergabung dengan peserta dari Australia, Malaysia, Singapura dan negara lainya.
Selain mengikuti acara festival, Anda bisa menikmati tur sejarah melalui kapal wisata yang sudah disediakan untuk mengetahui bagaimana wilayah Riau dan Kepulauan Riau terbentuk. Tur akan mengambil rute berlayar mulai dari Pelantar 1, kemudian menyusuri Sungai Carang mengarah ke Jembatan Engku Putri.
Sepanjang perjalanan ke arah hulu sungai, kapal melintasi sejumlah area bersejarah seperti Pulau Bayan, Tanjungunggat, Kampung Bulang, Pelabuhan Batu 6 hingga situs Kota Rebah. Selesai menghulu, kapal kemudian menghilir kembali ke arah Pulau Penyengat dan memutarinya kemudian berlanjut ke Teluk Dompak.