Keindahan bawah laut Indonesia di bibir pasifik terkuak dalam perhelatan Morotai Underwater Photo Contest 2017. Kegiatan tersebut digelar pada 15-19 Mei 2017 dengan mengambil lokasi kegiatan di perairan Morotai Selatan dimana di sana merupakan titik selam terbaik di Morotai dan sekitarnya.
Untuk ikut serta dalam Morotai Underwater Photo Contest 2017 tidak dipungut biaya dan panitia menyediakan hadiah uang dan hiburan. Lomba dibagi menjadi tiga kategori dan masing-masing ada dua dive site. Site A ada Wreck WWII Wawama dan Tanjung Liku, Site B ada Mitita Shark Point dan White Sand Island, lalu Site C ada Koloray dan Dodola
Pembagian kategori lomba meliputi Open DSLR, Compact Macro dan Compact Wide Angle. Open DSLR untuk semua jenis kamera DSLR. Compact Macro untuk jenis kamera Compact yang tidak bisa diganti lensanya. Tetapi dapat menggunakan semua aksesoris Fotografi Bawah Air. Compact Wide Angle adalah jenis kamera yang tidak bisa diganti lensanya tetapi dapat menggunakan semua aksesoris Fotografi Bawah Air.
Dalam kompetisinya foto yang dinilai adalah semua foto yang masuk sebelum batas waktu yang di tentukan. Penilaian Foto dari beberapa faktor meliputi Ketajaman gambar, komposisi, keunikan gambar dan objek serta kealamian (natural) objek gambar. Foto yang masuk ke panitia nantinya akan digunakan untuk promosi dan publikasi pariwisata Morotai.
Video Via: Morotai Shark Diving Indonesia
Lomba foto bawah laut ini merupakan rangkaian dari Wonderful Morotai Islands Festival yang akan berlangsung selama enam bulan dari Mei hingga Oktober 2017. Wonderful Morotai Islands Festival menampilkan enam event unggulan yang bertumpu pada daya tarik wisata alam (nature), wisata budaya (culture), dan wisata buatan manusia (man-made). Kegiatan ini menargetkan kunjungan 135 wisman dan 540 wisnus ke Morotai.
WMIF 2017 dimeriahkan enam event unggulan. Pertama, lomba foto bawah laut (underwater) yang berlangsung di Perairan Morotai Selatan pada 15-19 Mei 2017. Event ini dimaksudkan untuk menjaga serta melindungi terumbu karang dan biota laut lainnya. Selain itu, sebagai ajang untuk memperkenalkan keindahan alam bawah laut Morotai serta tantangan bagi penyelam dalam mengeksplorasi berbagai jenis sisa-sisa peninggalan peralatan Perang Dunia II yang ada sekitar perairan Morotai. Ditargetkan event ini akan dikunjungi 25 wisman dan 100 wisnus.
Kedua, Festival Pante yang dikemas dalam beberapa kegiatan di antaranya Lomba Timba Laor, Lomba Renang, Lomba Perahu Hias, Lomba Katinting dan Lomba Renang Tradisional yang akan berlangsung di Morotasi Selatan pada 3-6 Mei 2017. Target kegiatan ini sebanyak 20 wisman dan 80 wisnus.
Ketiga, festival musik dan tari tradisional yang dikemas dalam beberapa kegiatan lomba musik, Yangere, Musik Bambu Tada (Hitadi), Lomba Masamper, Lomba Tarian Tide-Tide dan Lomba Tarian Cakaleleber. Kegiatan berlangsung di Morotai Selatan pada 8-12 Agustus 2017.
Keempat, Fishing Morotai sebagai lomba mancing berskala internasional yang berlangsung di perairan Morotai pada 25-27 Agustus 2017. Targetnya diikuti 25 wisman dan 100 wisnus. Kelima, Festival Pesona Kirab Nusantara Morotai dalam rangka memperingati HUT RI berlangsung di Morotai Selatan pada 14-15 Agustus 2017. Targetnya 20 wisman dan 80 wisnus.
Keenam, Morotai Beach Run, kegiatan marathon yang diikuti peserta dari dalam negeri dan mancanegara yang berlangsung di Morotai Utara pada 26-27 Oktober 2017. Target pengunjung 25 wisman dan 100 wisnus.
Pulau Morotai ditetapkan Pemerintah sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas atau sebagai “Bali Baru”. Saat ini dilakukan percepatan pembangunan dalam menjadikan Morotasi sebagai destinasi kelas dunia dengan mengandalkan pada potensi alam, budaya, dan wisata buatan manusia serta didukung oleh unsur atraksi, amenitas, dan aksesibilitas yang memadai. Tahun ini, Morotai ditargetkan mendatangkan 11 ribu wisman, sementara targetnya hingga 2019 sebanyak 500.
Video Via: KOMPASTV
Video Via: Hendiko Putro