Kota Pacitan terkenal dengan julukan kota 1001 gua karena memang di sini terdapat banyak gua. Akan tetapi, dari sekian banyak gua yang ada, terdapat satu gua yang keindahannya disebut-sebut sebagai yang terindah se-Asia Tenggara, yaitu Gua Gong.
Gua Gong terletak di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Pacitan, Jawa Timur. Berjarak sekira 37 kilometer dari Kota Pacitan, menuju gua ini harus melewati jalan berliku dengan latar tebing dan jurang pegunungan. Meski begitu, keindahan yang disuguhkan dengan interior yang unik dan cantik oleh variasi stalaktit dan stalakmitnya memang layak disambangi.
Selain keindahan bentuk stalaktit dan stalagmitnya, keunikan Gua Gong juga adalah karena stalaktit dan stalakmit tertentu dapat berbunyi seperti gong ketika dipukul. Dari sinilah gua ini mendapatkan namanya. Konon, dulu gua ini dianggap angker karena sering terdengar suara gamelan, termasuk bunyi suara gong dari dalam gua.
Berdasarkan cerita turun-temurun yang berkembang di masyarakat dan sebagaimana tertulis di salah satu sisi dinding gua, Gua Gong ditemukan dua sesepuh Desa Bomo, yaitu Mbah Noyo Soemito dan Mbah Joyo Rejo. Tahun 1924, Pacitan dilanda kekeringan dan karenanya kedua lelaki tersebut berusaha mencari sumber air di dalam Gua Gong hingga menemukan empat mata air.
Kemudian, sepeninggal Mbah Noyo, Gua Gong tidak pernah lagi disinggahi penduduk hingga pada 5 Maret 1995 masyarakat setempat berinisiatif mencari kembali keberadaan gua dan kini membukanya untuk umum. Di sebelah kanan mulut gua tampak tulisan yang mencantumkan nama penemu Gua Gong tahun 1924 dan delapan warga yang membuka gua untuk umum tahun 1995.
Kegiatan
Dari mulut gua yang tak begitu lebar, Anda mungkin tidak mengantisipasi ruang-ruang luas di dalamnya yang terbilang cukup luas dan akan mengundang decak kagum. Anda bisa memasuki dan menjelajahi gua baik dengan ditemani pemandu atau pun tidak.
Telusuri 7 ruang dan 4 sendang atau sungai mata air yang tersembunyi di kedalaman gua sambil menikmati keindahan konturnya yang unik. Keindahan interior alami gua dapat dinikmati dengan menyusuri jalan setapak berpagar besi sepanjang lebih kurang 300 meter.
Tiap ruang memiliki luas dan menawarkan keindahan yang berbeda. Tiap ruang seolah dipisahkan dengan pintu kecil penghubung antar ruang dan harus meniti tangga turun yang khusus dibangun untuk kepentingan wisatawan. Menelusuri gua cantik ini akan memberi pengalaman tersendiri dan mengajak Anda untuk menakjubi keindahan yang ditawarkan alam.
Tahun 1996, Pemerintah Kabupaten Pacitan membangun fasilitas tangga jalan, pagar, lampu penerangan, dan memasang kipas angin untuk mengatasi kepengapan di dalam gua. Lampu sorot warna-warni memberikan efek khusus pada stalaktit dan stalakmit yang memenuhi interior gua dan membuatnya kian memukau. Kontur gua yang semulaberwarna putih gading atau coklat kekuningan kian semarak dengan paduan warna merah, biru, kuning, dan hijau. Inilah daya tarik utama lainnya yang ditawarkan gua ini.
Namun begitu, pemasangan kipas angin dan lampu-lampu tersebut mengundang kontra sebagian orang. Lampu sorot yang memancarkan panas dapat mengurangi aliran air yang mengucur melalui stalaktit. Kelembapan alami gua juga berkurang dengan adanya kipas angin.
Gua Gong merupakan gua horizontal yang berarti bahwa untuk menelusurinya tidak memerlukan peralatan dan keahlian khusus. Apalagi, fasilitas yang dibangun memberi kemudahan akses bagi pengunjung. Gua Gong hanya memiliki satu akses pintu masuk sekaligus pintu keluar. Pengunjung harus mengeksplorasi gua melalui rute satu arah yang memutar, mulai dari pintu masuk hingga keluar di pintu yang sama.
Transportasi
Terletak di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Gua Gong berjarak 37 kilometer dari Kota Pacitan. Objek wisata ini bisa ditempuh menggunakan mobil atau motor dengan kondisi jalan berkelok dan berlatarkan pegunungan lengkap dengan tebing serta jurang.
Jika ingin menyingkat waktu perjalnan maka menuju ke lokasi gua dapat ditempuh melalui jalur utara atau jalur Pacitan-Pringkuku. Waspadai banyak tanjakan saat Anda melewati jalur pintas yang melewati jalan Desa Sedeng ini.
Jalur lain yang memakan waktu lebih lama, yakni sekira 45 menit namun dengan pemandangan alam yang cantik, Anda dapat memilih jalur Pacitan-Solo. Dengan mengambil jalur ini, Anda akan dapat menikmati keindahan Pantai Teleng Ria dan Samudera Hindia dari atas bukit dengan jalur yang berkelok.
Bagi Anda yang datang dari arah Jawa Timur atau dari arah Timur, Anda bisa melewati rute Ponorogo-Pacitan. Jalur ini meliputi Ponorogo – Purwantoro – Nawangan – Arjosari – Pacitan – Gua Gong atau via Ponorogo – Balong – Tegalombo – Arjosari – Pacitan – Gua Gong.
Bagi Anda yang berasal dari Jawa Tengah atau Yogyakarta, Anda tidak harus menuju Pacitan karena lokasinya berada di antara jalur Yogyakarta-Pacitan. Jalurnya adalah Surakarta – Sukoharjo – Wonogiri – Ngadirojo – Batu – Donorojo – Punung – Gua Gong.
Berkeliling
Sebagai kota 1001 gua, ada banyak gua lain yang dapat Anda kunjungi.Tercatat sekitar 11 gua yang dikelola sebagai obyek wisata di Kabupaten Pacitan, diantaranya adalah Goa Tabuhan, Goa Putri, Goa Kendil, Goa Pentung, Goa Luweng Jaran, Goa Luweng Ombo dan Goa Somopuro.
Jika Gua Gong dan Tabuhan cocok untuk wisata keluarga, Goa Luweng Jaran dan Luweng Ombo merupakan gua yang diperuntukkan bagi petualang dan pehobi. Untuk memasuki kedua gua yang memiliki lorong vertikal sedalam lebih 25 meter ini memang memerlukan peralatan dan keahlian khusus. Kedua gua ini juga terbilang indah dan unik ditelusuri.
Jika bosan dengan objek wisata gua, berkunjung dan bermain air di Pantai Klayar juga dapat menjadi pilihan. Pantai ini berada sekira tujuh kilometer di Selatan Gua Gong. Pantai Teleng Ria yang dilalui saat menuju Gua Gong juga bisa menjadi alternatif pilihan objek wisata lainnya.
Berbelanja
Sebagai salah satu tujuan wisata andalan, Gua Gong menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar. Mereka biasanya menjual makanan dan berbagai souvenir di sekitar gua atau sepanjang jalan dekat menuju gua. Oleh karena itu, apabila ingin membeli makanan dan souvenir tertentu Anda dapat mendapatkannya dari warung-warung sekitar dan atau toko souvenir di sekitar gua.
Akomodasi
Gua Gong telah dilengkapi akomodasi dan fasilitas umum, diantaranya toko souvenir, rumah makan, tempat parkir, WC umum, dan musholla.
Untuk kebutuhan penginapan, sebaiknya Anda mendapatkannya di Kota Pacitan. Berikut daftar hotel di Pacitan yang dapat menjadi pilihan.
Hotel Srikandi
Jl. Ahmad Yani 67A, Pacitan
Telp.: +62 357 881252
Alloro Guest House
Jl. K. Umar No.12, Pacitan
Telp.: +62 357 886690
Hotel Graha Prima
Jl. Raya Pacitan – Solo Km 2, Tamperan, Pacitan
Telp.: +62 357 5100456
Happy Bay Beach Bungalows
Pantai Teleng Ria Pacitan
Telp.: +62 357 881474
Hotel Bali Asri
Jl. Ahmad Yani 69, Pacitan
Telp.: +62 357 881170
Harry’s Ocean House
Pancer, Pacitan
Telp.: +62 878 95145533
Hotel Permata
Jl. Gatot Subroto 26, Pacitan
Telp.: +62 357 883306
Homestay dan Rumah Makan Dewi Sri
Jl. Pantai Teleng Ria, Pacitan
Telp.: +62 357 882523/ +62 81913062265
Tips
Meski telah disediakan jalur khusus untuk menelusuri gua, sebaiknya Anda tetap berhati-hati karena beberapa bagian jalur cukup licin.
Suhu udara dan kelembapan di dalam gua bisa membuat Anda kegerahan meski telah dipasang kipas di beberapa sudut. Pastikan Anda mengenakan pakaian yang nyaman pada kondisi tersebut. Perhatikan pula sepatu yang dikenakan terutama wanita.