Pulau Rote: Surga Peselancar di Tapal Batas Selatan Indonesia

Pulau Rote selain dikenal sebagai wilayah paling selatan Indonesia juga memiliki kekhasan budidaya lontar, alat musik sasando, topi adat ti’i langga, juga wisata bahari terutama olahraga selancar.

Pulau Rote telah dikenal peselancar dunia sebagai lokasi sempurna dan menantang untuk menjajal gulungan ombaknya yang spektakuler. Pantai Bo’a adalah salah satu tempat para peselancar dunia biasa mengikuti lomba tingkat internasional.

Rote adalah kecantikan yang sulit dicari padanannya, Jika saja Rote ini letaknya di dekat Bali  pasti turis asing akan berebut mengunjunginya.

Pulau Rote yang tegak berdiri di batas paling selatan Nusantara terbentang di garis 11 derajat Lintang Selatan. Suhu udaranya panas tropis, cocok untuk mereka yang menggilai wisata pantai.

Sebagian besar daratan di kepulauan Rote ini berupa tanah dengan berbatu karang menawan. Tidak banyak tanaman yang dapat tumbuh subur di pulau ini terutama di bagian utara dan selatannya yang berupa pantai dengan dataran rendah kecuali itu di bagian tengahnya terdapat lembah dan perbukitan.

Pulau Rote sendiri memiliki populasi sekitar 120.000 orang. Pulau ini dikawal oleh dua pulau yang lebih besar, yakni Timor di sebelah timur laut dan Sumba di sebelah barat. Pulau Rote begitu jauh dalam peta petualangan namun terasa sangat dekat ketika kaki telah berpijak di pelabuhan laut Kota Ba’a.

Kapal feri dariKupang, Nusa Tenggara Timur melaju setiap hari ke Ba’a yaitu kota terbesar di Pulau Rote. Pulau ini memiliki pasir seperti tepung putih bersih. Keindahan pulau ini terus diperbincangkan petualang dan peselancar karena memiliki permukaan pulau yang berbukit yang diseimbangkan oleh padang sabana serta beberapa danau kecil layaknya laut mati.

Kawasan pantai ternama, yaitu Nemberala yang menjadi titik pencar para peselancar ke berbagai titik-titik selancar yang menantang lainnya. Berkiblat ke Laut Sawu di bagian baratnya, ia bagaikan alun-alun berpasir yang berhias pohon lontar subur berdiri walau saat musim kering panjang.

Meski tidak berselancar seperti para tamunya, masyarakat setempat tetap bersahaja dan penuh suka cita menerima dan memberi sapa dan salam kepada wisatawan dan petualang asing.

Pulau Rote atau disebut juga Pulau Roti, namanya kini kian mencuat di dalam halaman buku dan majalah petualangan serta perjalanan wisata.

T-Land yang berada di sebelah barat merupakan pulau seluas 1.200 km persegi dan dikenal sebagai salah satu penyedia ombak terpanjang di Indonesia yang menggulung ke arah kiri.  Kecantikannya semakin sempurna dengan perpaduan antara lanskap alam dengan masyarakat petani dan nelayannya yang murah senyum. Warna-warni kedalaman air yang bervariasi telah melingkari kelopak-kelopak hutan hijaunya yang sulit dicari padanan keelokannya.

Walau jauh dari gegap gempita kota besar di berbagai penjuru tanah air tetapi Pulau Rote tidak terlalu jauh tertinggal untuk ketersediaan fasilitas wisata eksklusifnya. Namun demikian, kesederhanaan dan tradisi yang ditumbuhkembangkan dalam bentuk rumah adat tetap nampak dari bibir pantai hingga dataran tinggi di perbukitan. Kesamaan antara eksklusifitas dan kesahajaan ini bertumpu pada bahan bangunan yang sedianya berawal dari satu anugrah alam, yaitu pohon lontar untuk bahan tiang bangunan hingga atap yang melindunginya.

Restoran atau kafe di resort-resort lokasi peselancar dan petualang sengaja dihadapkan ke lautan lepas. Seraya bentangan alam yang hijau mengawali ketakjuban pengunjung saat melepaskan pandangannya ke arah persenyawaan warna biru dan hijau yang transparan. Hal itu karena lokasinya yang tak terhalang, suasana megah saat matahari meninggalkan cakrawala di atas lautan Sawu menjadi begitu spektakuler dan mengundang decak kagum.

Kegiatan

Tak salah lagi, bahwa Pulau Rote merupakan surga bagi peselancar dunia. T-Land merupakan jalur ombak yang menggulung ke arah kiri dengan putaran yang spektakuler. T-Land adalah  salah satu jalur ombak terpanjang di Indonesia yang menggulung ke kiri. Kemurahan gulungan ombak ini disediakan alam dari Mei hingga Oktober.

Di hadapan gulungan ombaknya terdapat pagar alam di bawah permukaan laut berupa terumbu karang yang bisa melukai bila peselancar tak pandai membaca waktu. Panjang gulungan ombaknya bisa mencapai ratusan meter, inilah jalur paling tepat bagi mereka yang mahir.

Di Nemberala terdapat jalur ombak yang sedikit bergerak perlahan, yaitu di Break. Tinggi ombak di tempat ini mencapai tiga kali tinggi orang Indonesia. Lokasinya digemari pesalancar mahir yang datang pada bulan Juli hingga September.

Bagi mereka yang gemar jalur arah putaran ke kiri, ada dua tempat lagi yang ditempuh dengan bersepeda selama 30 menit dari Nemberala, yaitu di Peanuts dan Bo’a.

Bagi yang memimpikan kecepatan dalam berselancar maka N’dau adalah pilihan nomor wahid. Jalurnya ombaknya serupa menyediakan gulungan air spektakuler dari arah kanan kiri juga.

Pergilah ke Pulau Do’o yaitu tempat yang menjadi penyedia gulungan ombak arah kanan terpanjang di Indonesia

Bagi para penggemar selancar arah kanan, maka pergilah ke Pulau Do’o, tempat yang menjadi penyedia gulungan ombak arah kanan terpanjang di Indonesia. Hanya dengan berperahulah para peselancar dapat menunggangi kehebatan ombaknya. Tak seperti tempat lainnya, di Pulau Do’o maka para peselancar pergi di awal musim atau di ujungnya, karena letak geografisnya yang unik. Pendek kata, saat tempat lain tutup, Pulau Do’o membuka waktu selancarnya di bulan Maret dan Desember.

Secara teknis, sebetulnya pulau paling selatan di Indonesia ialah Pulau N’dana, tapi karena tak berpenduduk, maka Pulau Rote, induk pulaunya, dinobatkan sebagai pulau paling selatan. Di sini peselancar bisa menikmati dua arah kiri dan arah kanan karena posisinya yang unik, dekat dengan Pulau Rote di utaranya.

Saat Anda di Pulau Rote, pahamilah bahwa penting untuk mengenal spesies khusus asal Pulau Rote, yaitu kura-kura leher ular (snake-necked turtle). Species ini amat sangat langka dan dilindungi secara khusus mengingat jumlah populasinya yang tinggal segelintir saja. Penjualan hewan langka yang ilegal menjadikan spesies ini terancam punah. Bila ada tawaran untuk memilikinya, berlakulah bijak dengan cara menolaknya. Perburuan liar akan berhenti bila kita mengecam pembeliannya.

Bila Anda suka berenang dan menyelam maka Rote pun menawarkan beberapa tempat yang sangat anggun di bawah lautnya. Dengan pulau-pulau kecil yang kebanyakan tak berpenghuni maka terumbu karang di bawahnya sangat asri dan ditinggali ikan beraneka warna, termasuk ikan pari Manta dan juga hiu dugong.

Berbelanja

Walau agak besar ukurannya, berbagai cenderamata yang berasal dari pohon lontar banyak disediakan di pulau ini. Ember pembuat sopi, yaitu arak Rote dari pohon lontar, terbuat dari bahan daun lontar kering yang luar biasa kedap air.

Gula pohon lontar diperjualbelikan hingga kini dari zaman dahulu oleh penduduk setempat. Konon, pelaut Bajo sering singgah untuk membeli gula lontar Rote.

Alat musik tradisional Rote seperti daerah-daerah Nusa Tenggara Timur pada umumnya ialah sasando. Alat musik ini terbuat dari pohon lontar, terutama daunnya dan sering memainkan di festival tahunan HUS. Pemain sasando selalunya mengenakan topi tradisional yang juga dari daun lontar.

Sebagai bagian dari kepulauan di Nusa Tenggara, Pulau Rote menjadi salah satu penghasil kain ikat dengan kualitas baik. Lihatlah berbagai motif dan desainnya yang memukau.

Akomodasi dan Kuliner

Beberapa tempat terbaik yang dapat Anda jadikan persinggahan untuk menikmati kemegahan alam atau pun untuk menikmati bulan madu adalah berikut ini.

  • Rote Island Lodge. Tempat ini begitu memukau dan dibina di atas sebuah bukit yang menengadah ke arah lautan lepas. Dimiliki oleh Adrian dan Kate. Resort ini disediakan bagi para penyelam, peselancar, dan juga petualang yang memahami arti eksklusifitas di tengah alam liar. Untuk pemesanan akomodasi, silakan kirim surat elektronik ke onepalmpoint@aol.com
  • Nemberala Beach Resort yang merupakan resort yang dibangun khusus untuk peselancar, penggemar olah raga pancing, juga petualang. Bungalow yang menyerupai rumah adat dibangun dengan nuansa kayu lontar termasuk restorannya yang sengaja didesain untuk merekatkan hubungan antar tamu yang gemar berpetualang.
  • Malole Surf House merupakan rumah bagi para peselancar. Dengan bahan dari pohon lontar, bangunan semi tembok dan kayu ini dibuat menjadi dua rumah terpisah yang dapat mengakomodir 10 orang peselancar. Restoran yang disediakan sangat bernuansa petualang alam lautan.

Transportasi dan Berkeliling

Untuk mengunjungi Pulau Rote, terbanglah ke Kupang di Pulau Timor. Anda akan mendarat di Bandara El Tari dimana selanjutnya menuju Pelabuhan Laut Tenau. Bila waktu terlanjur petang maka ada baiknya Anda menginap di Kupang.

Dari Tenau, Anda akan menyebrangi lautan ke Ba’a di Pulau Rote. Perjalanan akan ditempuh selama 2 jam dengan menggunakan feri cepat atau sekitar 4,5 jam dengan feri biasa.

Setiba di pelabuhan Ba’a Rote, Anda dapat melihat pantai berair jernih dan pohon-pohon bakau menghiasi sekelilingnya. Ada juga dermaga dengan suasana pantai pasir putih, pertokoan serta rumah penduduk beberapa rumah penduduk dengan ciri khas pagar yang terbuat dari pelepah daun lontar yang telah mengering.

Jalanan yang naik turun dan berkelok-kelok membawa Anda menikmati hamparan bukit yang luas dengan hewan-hewan berkeliaran.

Dari Ba’a naiklah transportasi umum dengan waktu 2 jam perjalanan untuk tiba di Desa Nemberala.

Tips

  • Sangat bijak bila Anda selalu menyediakan air untuk diminum dalam kemasan yang mudah dibawa.
  • Krim pelindung atau tabir surya hendaknya selalu dibawa dan dipakai sesuai kebutuhan karena di daerah ini udara sangat panas walau angin berhembus cukup menyegarkan.
  • Anda perlu juga membawa pelindung anti nyamuk.
  • Bila hendak berpetualang ke pedalaman, sangat bijak apabila Anda menggunakan jasa pemandu dari hotel atau tempat Anda menginap. Sediakan uang secukupnya karena di tempat ini keberadaan ATM cukup jarang.