Larantuka yang terkenal dengan sebutan “Kota Seribu Kapel” memang layak dijadikan tempat wisata rohani bagi umat Kristen Katolik. Di sini Anda dapat berziarah sekaligus menikmati alamnya yang menakjubkan dan alami. Di antara banyak lokasi di sana, Anda bisa menyambangi Pulau Waibalun sebagai pilihannya.
Pulau Waibalun berada di Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau mungil berbukit dengan pepohonan rimbun di kejauhan ini letaknya sekira 150 meter dari garis pantai Larantuka.
Banyak orang menyebut Pulau Waibalun layaknya Samosir di NTT. Itu karena pulau ini terletak di tengah laut dan dikelilingi banyak pulau seperti Pulau Flores, Pulau Adonara, dan Solor sehingga menyerupai sebuah danau.
Di puncak bukit Pulau Waibalun terdapat Patung Yesus setinggi 13 meter yang dapat terlihat dari seberang pulau. Patung tersebut berbentuk Yesus sebagai gembala menggendong seekor domba di tangan kirinya dan tongkat di tangan kanannya, serta dikelilingi patung domba lainnya. Di sini juga terdapat pelataran sebagai tempat berdoa yang dikenal dengan Taman Berdoa Yesus Gembala Baik.
Kegiatan
Taman Berdoa Yesus Gembala Baik adalah taman berdoa terbuka beratapkan langit terbuka dan dikelilingi hutan kecil alami di tengah laut. Anda juga akan disuguhi panorama hijaunya Gunung Ile Mandiri yang berdiri kokoh di seberang pulau.
Pulau Waibalun sering dikunjungi umat paroki Waibalun yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Mereka datang ke sana untuk berdoa sebagai ucapan syukur saat perayaan Semana Santa di Larantuka. Selain saat Semana Santa, ada agenda rutin misa setiap Hari Raya Paskah II sebagai bentuk perhatian Pemerintah Daerah terhadap aktivitas di Pulau Waibalun.
Tidak hanya umat paroki setempat, peziarah sering berkunjung ke taman doa tersebut untuk mengikuti misa atau sekedar doa pribadi dan berkontemplasi. Tentunya berdoa di Pulau Waibalun akan terasa suasana hening, khusyuk dan dapat menikmati alam bahari.
Anda juga dapat melakukan snorkeling atau diving di pesisirnya dengan menyelam menikmati keindahan biota bawah lautnya. Perairan di sekitar pulau ini terlihat begitu bening dan tenang sehingga menarik sekali untuk dinikmati bersama keluarga.
Alternatif kegiatan yang bisa dilakukan di pulau ini adalah memancing. Banyak ikan di pesisir Pulau Waibalun, tidak ada salahnya menyiapkan alat memancing ketika Anda menyambanginya.
Berkeliling
Waktu ter baik untuk menuju ke Pulau Waibalun adalah pagi hari ketika kondisi laut masih tenang dan udara sejuk menyambut dengan berlatar langit pagi yang cantik. Saat berperahu menuju Nuha Waibalun, nikmatilah panorama Pulau Flores, Adonara dan Solor. Tidak ketinggalan pula Gunung Ile Mandiri yang hijau dan tertutup awan pada puncaknya di kejauhan, serta pemandangan aktivitas nelayan yang mencari ikan di perairan sekitar Waibalun.
Ada dermaga kecil yang tersedia untuk menambatkan perahu pengunjung di bibir pantai. Melanjutkan perjalanan ke puncak pulau ini, Anda harus menapaki beberapa anak tangga yang tidak terlalu tinggi. Perhatikan langkah ketika berjalan menuju puncak karena kondisi tanah yang agak licin dan berkerikil.
Setelah selesai berdoa, Anda bisa kembali mengabadikan gambar di pulau dan sekitarnya. Jangan lupa untuk memerhatikan peraturan selama berada di Pulau Waibalun, diantaranya membuang sampah pada tempatnya guna menjaga kebersihan kawasan. Selain itu, Anda tidak diperkenankan membawa pulang apapun yang ada di pulau ini selain ikan tangkapan.
Mencoba cara lain menikmati Pulau Waibalun, Anda bisa meminta mengitari pulau kecil ini dan melihat Patung Yesus di kejauhan layaknya menatap status Kota Rio De Janeiro mini di NTT. Pastika mengambil fotonya dari kejauhan di perairan.
Berbelanja
Pastikan Anda membawa buah tangan khas Larantuka yang bisa diperoleh di Waibalun diantaranya, kain tenun (kwatek) khas Flores yang ada di Desa Waibalun, dan pernak pernik dari kain tenun. Selain itu, juga ada jagung titi kuliner khas Flores dan kacang mete.
Terdapat toko aneka kerajinan tangan khas Larantuka di Ile Mandiri Antiques/Gift Shop Jl. Joakim BL. Derosary Rt. 08/03 no. 108 Postoh, Larantuka. Nomor yang bisa dihubungi di +62383 2325746 atau +62 821 6999 5348.
Anda juga dapat membeli pernak-pernik rohani yang dijual di toko dalam komplek biara susteran PRR (Putri Reinha Rosari).
Transportasi
Menuju Pulau Waibalun dapat dicapai dengan menyewa perahu bermotor milik penduduk Pelabuhan Waibalun dengan biaya sekira Rp100.00,- sekali jalan, selama 5-10 menit perjalanan. Sebelumnya Anda perlu melakukan perjalanan darat setelah tiba di Bandar Udara Gewayan Tanah dengan menggunakan ojek atau bus travel ke pusat Kota Larantuka.
Anda bisa membeli tiket penerbangan dari Bandar Udara Kupang ke Bandar Udara Gewayantana Larantuka dengan pesawat Trans Nusa atau Susi Air yang melayani penerbangan ke Larantuka. Setiap hari terdapat penerbangan yang berangkat dari Kupang pukul 06.30 dan tiba di Larantuka pukul 07.15 WITA dan berangkat dari Larantuka pukul 07.40 dan tiba di Kupang pukul 08.30 WITA.
Untuk pemesanan tiket, silakan hubungi pihak berikut.
Trans Nusa Larantuka: (0383) 232 5386
Trans Nusa Kupang: (0380) 822 555
Email: koe@transnusa.co.id
Website: www.transnusa.co.id
Kupang sendiri terhubung langsung dengan berbagai bandara besar mulai dari Denpasar, Jakarta, hingga Makassar dan Surabaya.
Bisa juga jika Anda ingin melalui jalur lain dengan penerbangan ke Maumere dari Jakarta transit Denpasar menggunakan pesawat Lion dan Wings Air. Dari Maumere Anda bisa menyewa kendaraan menuju Larantuka selama 3 jam perjalanan.
Pilihan lain dengan menggunakan kapal cepat, Anda dapat terhubung langsung dengan Pelabuhan Lewoleba, Lembata, Solor, juga Alor dan Adonara. Begitu pun dengan PELNI yang juga menghubungkan dengan Makassar, Surabaya, dan Kupang.
Akomodasi
Ingin berkunjung ke Pulau Waibalun? Tinggalah lebih lama di Larantuka, ada beragam tujuan wisata lain yang bisa Anda kunjungi dan pilihan Anda menginap adalah berikut.
Hotel Yonata – Waibalun
Telp. +62 383 21558
Hotel Budi Luhur di Waibalun
Hotel Tresna
Jl. Yos Sudarso no. 08
Telp. +62 383 21072
Hotel Asa
Jl. Soekarno-Hatta, Weri, Larantuka
Telp. (0383) 2325 018
Mulai dari Rp350.000,-
Hotel Lestari
Jl. Yos Sudarso No. 3, Larantuka
Telp. (0383) 2325 517
Mulai dari Rp200.000,-
Hotel Fortuna I dan II
Jl. Basuki Rachmat No. 171, Larantuka
Telp. (0383) 21140, 21383
Mulai dari Rp100.000,-
Hotel Kartika
Jl. Niaga No. 4, Postoh, Larantuka
Telp. (0383) 21888
Mulai dari Rp85.000,-
Kuliner
Larantuka menawarkan banyak keindahan dan atraksi yang dapat Anda nikmati termasuk citaras makanannya. Larantuka memiliki jagung titi yang sering disimbolkan sebagai Lewotanah (Tanah Air). Hal itu wajar disebut demikian karena sejak tahun 1980-an kawasan ini menggunakan jagung sebagai makanan pokoknya. Berbeda dengan emping melinjo di Jawa, jagung titi dibuat di rumah karena perempuan di sana harus terbiasa membuat penganan ini. Makanan ini dibuat dari butiran jagung yang disangrai dan dipipihkan dengan cara dipukul (dititi) dengan alat tradisional. Biasanya disajikan dengan kacang tanah sangrai.
Makanan tradisional yang patut dicoba lainnya adalah rumpu-rampe yakni tumisan sayuran, lawar ikan dan lawar rumput laut, atau berbagai makanan olahan laut. Sedangkan minuman khas daerah ini adalah tuak dan arak.
Adapun beberapa rumah makan yang bisa Anda temui di Larantuka, diantaranya Restoran Nirwana, Kuliner Taman Kota, Sri Solo, dan Sederhana berada di Jalan Herman Fernandez.
Selain itu, Ujo Aro dan Raiders berlokasi di Jalan Bandara, dan Café Planet berada di Jalan Trans Flores. Café Lastri yang agak tersembunyi berada di Jalan Waiwio.
Salah satu restoran yang paling ramai dikunjungi saat malam hari ada di seberang Hotel Tresna di Jalan Yos Sudarso, tetapi di Hotel Tresna juga terdapat Restoran Senaren yang luas dan menyediakan aneka hidangan.
Tips
Waktu yang tepat menuju Pulau Waibalun adalah saat pagi hari, karena kondisi lautnya terbilang tenang.
Perhatikan peraturan yang berlaku ketika menyambangi Pulau Waibalun dengan menjaga kebersihan, serta tidak diperkenankan membawa pulang benda apapun dari pulau tersebut selain ikan hasil pancingan.