Manggarai dikenal sebagai salah satu kabupaten di Pulau Flores yang paling berkembang. Ibukotanya adalah Ruteng, sebuah kota yang cukup maju di kaki Gunung Anak Ranaka. Manggarai semakin berani menampakkan wajah cantiknya dengan pelayanan yang semakin prima bagi pengunjungnya.
Di sini keunikan kembali disiarkan oleh pemandu setempat yang fasih berbahasa asing juga tentu bahasa daerahnya. Kemampuan bertutur itu seraya memerankan jembatan komunikasi antara dunia Homo floresiensis dengan pasar wisata yang sumringah berada di pulau terindah.
Tak hanya misteri tentang Homo floresiensis yang menggoyahkan teori penyebaran manusia di dunia yang konon dari Afrika, Ruteng pun menjadi titik keberangkatan ke sebuah fenomena budaya dimana setengah masyarakat dunia menganggapnya fenomena alam berpangkal dari mahluk berinteligensi tinggi yaitu circle crop. Sebelum keanehan yang hanya nampak dari ketinggian ini menggoncang perhatian publik tetapi masyarakat di Manggarai, terutama Ruteng sudah mengenalnya dari generasi ke generasi.
Semua tempat mudah dicapai dari Ruteng yang menyediakan transportasi umum ke berbagai tempat menarik. Jalur dari Maumere ke Labuan Bajo pasti melewati kota sejuk ini. Seperti Moni dan Bajawa, Ruteng pun memiliki hawa yang nyaman bahkan sejuk di malam hari. Ruteng pun memiliki pilihan hotel-hotel yang beragam dan yang terbaru pun ada dengan menampilkan tempat tidur terkini, ruang tamu nyaman, gaya minimalis namun luas, serta telivisi plasma dan kamar mandi yang modern. Restoran dan fasilitas lain yang diperlukan wisatawan telah hadir di Ruteng siap memanjakan pengunjung.
Kegiatan
Dari Ruteng ibukota kabupaten Manggarai, petualang akan memperoleh berbagai pilihan atraksi dan daya tarik, mulai dari fenomena budaya, sejarah, alam, hingga religi yang berusia sangat tua.
Kapel atau Chapel Ruteng berdiri tepat di tengah kota dengan dua menaranya yang menjulang walau usianya telah melampaui puluhan tahun. Ruangannya dipenuhi tiang-tiang berseni dengan suasana khidmat.
Tak jauh dari sana, terlihat Gunung Anak Ranaka yang sering dikunjungi oleh wisatawan untuk menikmati kekayaan faunanya terutama burung. Kegiatan birdwatching sudah menjadi bagian dari apa yang dikenal terkait Gunung Anak Ranaka.
Ruteng Pu’u atau Compang Ruteng dikenal sebagai cikal bakal terbentuknya kota Ruteng. Di sini rumah tradisional masih dapat dinikmati bersama dengan altar yang berada di tengah kampung. Masyarakatnya bertani beberapa komoditi unggulan seperti jambu mete, kopi, kopra, kemiri, dan kakao. Anda dapat melihat mereka menjemur produk pertanian tersebut di areal dekat rumah sehingga hal ini menjadi pemandangan menarik.
Salah satu daya tarik terbaik yang ditawarkan Manggarai ialah Liang Bua, tempat dimana Homo floresiensis pernah ditemukan, digali, diteliti, dan kembali disimpan di kedalaman tanah yang berada di mulut gua primitif. Keberadaan Homo floresiensis ini menggoyahkan teori penyebaran manusia dan peradabannya yang konon diperkirakan berawal dari Afrika. Akan tetapi, pada waktu yang hampir sama, di Ruteng tepatnya di Liang Bua, manusia kerdil dengan peradaban yang hampir sama sudah muncul.
Di Ruteng, angkutan kota tersedia menuju Liang Bua. Bila menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan, silakan menuju Desa Ru’ah yang berada di jalur antara Ruteng dan Liang Bua tepatnya Jalan Ruteng-Reo. Setelah kira-kira 2,5 kilometer terdapat belokan ke kiri ke arah Liang Bua dan sekitar 11,5 kilometer Liang Bua akan ditemukan di sebuah daerah yang bisa dibayangkan 50 tahun lalu masih sebuah gua yang dimanfaatkan sebagai sekolah dasar oleh seorang pastor.
Wae Rebo kini menjadi andalan Manggarai sebagai salah satu kabupaten yang menawarkan budaya masyarakat aslinya. Wae Rebo sungguh memukau, terletak di antara kaki gunung dan bukit-bukit yang menghijau. Rumah-rumah tradisional dengan bentuk kerucut berdiri dalam formasi melengkung dengan lapangan di tengahnya. Wae Rebo sungguh tidak ada duanya dalam konteks bentuk arsitektur dan fungsinya. Perjalanan menuju Wae Rebo cukup panjang dengan memakan waktu hingga berjam-jam dan perlu seorang pemandu untuk dapat menangkap semua informasi yang ada di dalamnya. Bahasa daerah yang digunakan di Wae Rebo belum tentu dapat difahami oleh semua orang walau berasal dari Flores.
Cancar ialah kawasan di Desa Cara sekitar 17 kilometer dari Ruteng. Kawasan ini begitu tersohor di kalangan petualang dan pengunjung yang sengaja datang ke Ruteng karena formasi lahan sawahnya yang unik. Pembagian lahan sawah dilakukan secara tradisional yang disebut lingko. Penentuan lingko ini begitu unik dan bersendi pada tali kepercayaan kepada Tuhan langit dan Tuhan bumi sehingga terbentuk lingkaran petak sawah yang menyerupai jaring laba-laba. Tentu saja hal ini dapat dilihat dari atas bukit agar semua lingkaran-lingkaran sawah yang dimiliki oleh masing-masing klan bisa dengan jelas Anda lihat.
Menuju ke arah Manggarai Barat, Desa Melo dapat dijumpai di tepi jalan dimana masyarakatnya akan dengan senang hati menerima tamu kehormatan. Tradisi menerima tamu dengan simbol menggunakan transaksi berupa uang yang sangat filosofis dilakukan sebelum tamu diundang makan. Mereka akan menjamu tersebut di rumah tamu yang nyaman menghadap ke kaki bukit yang luas panoramanya. Di desa ini tamu akan dikejutkan oleh sebuah tarian perang yang luar biasa dan mencengangkan yaitu caci yang dimainkan oleh kelompok Compang To’e. Di sini beberapa penari caci akan memainkan peran penyerang dan penangkis. Mereka lengkap berkostum tradisional serta lagu dan tradisi berkomunikasi dengan penonton. Untuk memesan pertunjukan caci sekaligus paket penerimaan tradisi dan makan siang maka bisa dipesan dengan biaya sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta untuk 25 orang.
Kuliner
Pasar tradisional jelas menjadi sebuah daya tarik di manapun di Pulau Flores dan tak terkecuali di Ruteng. Di sini penjual makanan dapat ditemukan dimana-mana dengan aneka makanan yang perlu dicoba baik khas Flores ataupun khas daerah lain yang sudah menyusup ke kota ini.
Berikut ini restoran yang dapat memberikan kenyamanan dalam menikmati makanan di Flores dengan menyediakan makanan Indonesia, makanan Barat, atau Chinese food.
- Rumah Makan Agape di Jl. Bhayangkari No. 8 (Telp. 0385 22100).
- Rumah Makan Cha Cha di Jl. Diponegoro No. 12 (Telp. 0385 21489 atau 0812 3949 3747).
- Rumah Makan Dua Tiga di Jl. Motang Rua No. 15
- Lestari di Jl. Komodo No. 2 (Telp. 0385 211393 atau 0813 39187 000)
- Mas Nardi di Jl. Adi Sucipto No. 11
- Padedoang ialah warung masakan Padang di Jl. Adi Sucipto No. 3
Akomodasi
Untuk akomodasi, ada banyak pilihan di Ruteng, Anda hanya perlu menyesuaikan dengan kebutuhan. Salah satu yang direkomendasikan adalah SpringHill Ruteng di Jalan Kasturi No. 8A, Ruteng, Manggarai.
SpringHill Ruteng
Jl. Kasturi No. 8A, Ruteng, Manggarai
Kec. Langke Rembong, Kel. Karot, Flores, Nusa Tenggara Timur
Tel. +62 385 222 41; +62 812 8429 8455
Bisa dikatakan inilah akomodasi terbaik di Ruteng hingga sekarang. Memang baru tersedia 4 ruangan dan 1 vila namun semuanya sangat berkelas dengan konsep ramah lingkungan. Anda akan melihat kebun hijau, jembatan mecil dan kolam ikan sebelum menuju kamar tidur. Udara Ruteng yang amat sejuk memastikan bahwa di sini tidak perlu AC. Harga kamarnya mulai dari Rp700.000,-.
Pastikan mencicipi kelezatan kuliner di Spring Hill Resto yang menghadirkan makanan Eropa dan Mandarin dengan harga bersaing. Beberapa yang menjadi favoritnya di sini adalah: grilled garlic chicken, a variety of tofu, udang dengan cereal, steaks, creme taro, green tea, peach tea, mocha caramel, dan lainnya. Tempatnya nyaman dengan pemandangan taman cantik dan udara yang sejuk
Berikut ini beberapa pilihan akomodasi lainnya sekitar Ruteng.
- Hotel Sindha di Jalan Yos Sudarso No. 26 (Telp. 0385 21197).
- Hotel Maryo’s di Jalan Poco Komba, Kampung Leda, Ruteng (Telp. 0813 530 69572 dengan Felix sebagai Assistant Manager). Email: f_de_rozari@hotmail.com.
- Hotel Bunga adalah hotel yang baru dibangun dan beroperasi sejak 2010. Bagi petualang dengan budget terbatas, hotel ini merupakan tempat beristirahat yang tepat dengan harga mulai Rp80.000,- per malam. Alamat hotel ini di Jl. Merak Nekang (Telp. 0812 3771 3074).
- Hotel Dahlia merupakan tempat yang nyaman dengan shower air panas dan makan pagi di Jl. Bhayangkara No. 18 (Telp. 0385 21377).
- Hotel Rima merupakan hotel yang kemungkinan paling terkemuka di Ruteng. Dengan gaya seperti cottage kecil bernuansa bambu, hotel ini dimulai dengan harga Rp75.000,- hingga Rp225.999,- per malam. Lokasinya di Jl. Ahmad Yani (Telp. 0385 22196).
- Susteran Maria Berduka Cita merupakan penginapan dengan bangunan paling besar karena berada di dalam kawasan kesusteran. Dengan jam malam diberlakukan hingga pukul 21.00 tempat ini terkenal bersih dan pelayanannya sangat ramah. Harga mulai dari Rp140.000,-, Berlokasi di Jl. Ahmad Yani (Telp. 0385 22834).
Berbelanja
Di hampir setiap daya tarik wisata, terdapat kumpulan penjaja dagangan mulai dari gantungan kunci hingga souvenir khas Flores. Paling terkenal adalah kain ikat Flores. Harga kain ikat ini tergantung dari lebar kain dan jenisnya. Biasanya pedagang akan memberikan harga agak tinggi tetapi bila Anda pandai tawar menawar mungkin saja harga dapat turun sesuai kecocokan.
Transportasi
Ruteng berada di jalur lintas Flores, sehingga perjalanan dari Labuan Bajo ke Maumere atau sebaliknya pasti akan melalui kota ini. Kendaraan umum bermacam-macam jenisnya dan akan melewati Ruteng sebagai salah satu tempat perhentian.
Apabila Anda membutuhkan operator untuk mengatur perjalanan selama di Ruteng dan sekitarnya maka dapat menggunakan jasa layanan pemandu wisata.
PT. Flores Exotic Tours
Jalan Kakatua 8 Ngencung Ruteng 86511
Flores
East Nusa Tenggara, Indonesia
Tel. : + 62 385 270 50
22
Mobile :
+ 628123662110 or +6281237980150
E-mail : info@floresexotictours.com
Branch Office :
Jalan Wae Bo,Lancang
Kelurahan Wae Kelambu, Labuanbajo
Mobile .+6285253811110