Teluk Mayalibit: Menelusuri Keindahan Teluk Tertutup di Pulau Waigeo

Teluk Mayalibit adalah teluk yang lain dari yang lain. Berada di kepulauan Waigeo,satu dari empat pulau besar di Kepulauan Raja Ampat, di Papua Barat, teluk ini seolahmembagi Pulau Waigeo menjadi dua. Teluk Mayalibit dikatakan lain dari yang lainkarena selainberukuran besar juga merupakanteluk tertutupdengandinding-dinding batuan karang (karst) yang nampak kokoh membingkai kawasanteluknya.Nama mayalibitkonon berasal dari nama suku yang mendiami pulau ini, yaitusuku Maya. 

Teluk Mayalibit adalah salah satu dari 7 Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) di Kabuapaten Raja Ampat dengan luas mencapai 53.100 ha. Terdapat 11 kampung di Teluk Mayalibitmeliputi3 distrik yaitu Distrik Teluk Mayalibit, Tiplol Mayalibit dan Distrik Waigeo Timur. Adapun sebelas kampungnya, yaitu:Yensner, Mumes, Warsambin, Lopintol, Kalitoko, Warimak, Waifoi, Go, Kabilol, Arway, dan Beo.

Kawasan teluk ini begitu unik karena struktur teluk seolah mengisolasi sejumlah air laut di wilayahbermulut sempit sekira 350 m. Hal inilah yangtelahmenyebabkan pertukaran massa air tidak terjadi sebagaimana mestinya. Saat pasang surut lautmakaakan terbentuk arus yang sangat deras di pintu masuk teluk yang sempit ini. Air seolah bergolak berebutan mengalir di antara celah teluk. Kondisi teluk yang demikian menyebabkan biota yang mendiaminyaikut menyesuaikan diri. Itulah mengapakondisi perairan di dalam teluk inirelatif berbeda dengan kondisi perairan di luar teluk. Keunikan lingkungannya yang tertutup hingga serupa danau air laut yang dikepung batuan karst adalah salah satu alasan kenapa kawasan teluk ini patut dilindungi. Selain itu, kawasan ini juga terbilang kaya potensi sumber daya alamnya, yaitu potensi perairannya (misal ikan lema atau ikan kembung) dan potensi hutan bakaunya.

Kawasan ini dilindungi khusus berkat upayapenelitian tahun 2001-2002 yang dilakukan oleh The Conservation International Indonesia(CII)Raja Ampat Programdan Nature Conservancy (TNC) serta Universitas Papua (UNIPA) di perairan Kepulauan Raja Ampat.Kelestarianlingkungan di kawasan inijuga terjaga berkat kesadaran masyarakat setempat yang memelihara adat dan kearifan lokalsertadidukung kebijakan pemerintah daerah. Salah satu kebijakan dan peraturantersebutadalah masyarakat tidak diperkenankan menangkap ikan lema (ikan kembung) secara berlebihan apalagi saatbertelur atau  musim matang gonad. Hal ini dimaksudkan untuk  menjamin keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati sebagai salah satu bahan pemenuhan kebutuhan pangan dan penghasilan masyarakatnya.

Dari 11 kampung yang ada di Teluk Mayalibit masing-masing memiliki potensi sumber daya laut yang berbeda. Umumnyawarga masyarakatdi sinimemangmayoritas adalah nelayan. Warsambin dan Lopintol terkenal sebagai kampung penghasil ikan lema.  Dua kampung lainnya, yaitu Arway dan Beo adalah kampung penghasil udang ebi yang kemudian diolah menjadi terasi.Kampung Waifoi dikenal sebagai kampung penghasil teripang. Kampung lainnya juga memiliki potensi sumber daya laut yang menunjang kehidupan ekonomi masyarakat sekitarnya, yaitu udang lobster dan teripang. Kegiatan perikanan disini masih dilaksanakan dengan cara-cara tradisional.

Kegiatan

Teluk Mayalibit dengan segala potensi hayati dan biota laut yang dimilikinya merupakantempat denganpesona keindahannya sendiri. Kondisi teluk yang dikepung dinding-dinding batuan karst dandirimbuni hijaunya vegetasi hutan tropis adalah pemandangan memesona. Belum lagi hutan mangrove yang juga merupakan ekositem penting di kawasan ini telah menambah keunikan panorama di teluk tertutup seluas 53.100 ha.

Suhu air laut di teluk sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang di luarnya. Sementaraitu, kadar garamdi perairanteluk cenderung ini lebih rendah dibandingkan dengan air di luar teluk. Kondisi ini menjadikan biota laut yang ada di Teluk Mayalibit  mau tak mau ikut menyesuaikan diri dengan lingkungan endemik dan unik tersebut. 

Tercatat bahwa teluk yang menarik ini merupakan habitat bagi sebanyak 230 jenis ikan. Selain itu, ditemukan pula moluska spiny chiton (Acanathopleura spinosa) dan baronang (Siganus stellatus laqueus),keduanyaadalah spesies yang jarang di temui di perairan Indonesia. Lumba-lumba putih yang merupakan lumba-lumba khas Kepulauan Raja Ampatbahkan dapat ditemukan di kawasan dalam teluk. Bagaimana, menarik bukan!

Tidak hanya potensi laut yang dimiliki teluk ini,hutan mangroveyang turut membentuk ekosistem teluk juga merupakan kekayaan hayati yang masih terjaga dengan baik. Wilayah hutan mengrove hanya mencakup pantai yang landai atau datar. Tercatat sekira 27 jenis pohon mangrovedi sekitar teluk ini. Padang lamun berjenis Enhalus acoroidesjuga ditemukan di teluk ini. Perihal pemandangan di teluk tertutup ini tak perlu ditanyakan lagi keindahannya. 

Mulai dari pintu masuknya yang sempit sebab diapit oleh dinding bukit kapur (karst), pemandangan yang mengagumkan sudah akan memukau mata. Begitu memasuki wilayah teluk yang luas inimaka dapat ditemukanterdapat banyak pulau kecil karst (lempung) di area teluk. Berpesiar dengan kapal sambil menikmati keindahan teluk dan mengabadikannya dengan kamera Anda tentu hal yang menyenangkan untuk dilakukan. 

Salah satu titikpaling populer dan kerap dikunjungi wisatawan di teluk ini adalah keberadaan Batu Kemaluan. Disebut demikian karena memang batuan karst yang terbentuk di salah satu sudut tebing berbentuk serupa alat genital pria. Kegiatan snorkeling, menyelam, dan memancing dapat juga menjadi kegiatan lain yang menarik untuk dilakukan.

Selain itu, menyaksikan kehidupan masyarakat lokal yang masih tradisional dan memegang adat istiadatnya adalah halmenariklainuntuk di lakukan. Mengingat teluk ini termasuk kawasan Kepulauan Raja Ampatyang kaya terumbu karang dan biota lautnyamakaAnda tentu dapat juga mengunjungi tempat lain di luar teluk untuk menyelami keindahan taman bawah lautnya. Kunjungilahtitik menyelamCape Kimindoreslalu lanjutkan keMioskon untuk menyaksikan schooling fish yang beragam jenisnya. Hiu wobbegong (Hiu Karpet), jenis hiu khas Papua, juga dapat ditemukan di kawasan tersebut.  Tanyakan pada agen tur perjalanan Anda mengenai hal ini. 

Akomodasi

Kebutuhan akomodasi dapat ditemukan di pulau-pulau terdekat dengan Teluk Mayalibit. Terdapat beberapa homestaytermasuk rumah penduduk di desa-desa tradisional sekitar yang dapat menunjang kebutuhan penginapan. 

Di Yenbuba, terdapat penginapan yang dikelola oleh Dedy Mayor. Adapun tempat-tempat menginap yang lain berupa resort dengan tarif lebih mahal tentunya, yaitu Kri Eco Resortdan The Sorido Bay Resortyang dikelola oleh Papua Diving. 

Apabila Anda menginap di Sorong, teluk ini dapat menjadi salah satu kawasan penjelajahan dengan menggunakan kapal sewaan. Sorong memiliki sejumlah hotel berbintang seperti Hotel Sahid Mariat, JE Meridien, Grand Pacific, dan Hotel Royal Mamberamo. 

Hotel Sahid Mariat

Jl. A. Yani No.1 

Fax. +62 951 23431 

Sorong, Papua Barat

Hotel JE Meridien Sorong

Jalan Basuki Rahmat KM. 7.5 (Across DEO Airport), Sorong, Papua Barat

Telp.: +62 951 327999 

Fax. +62 951 329121

Website: http://hoteljemeridiensorong.blogspot.com/

Hotel Grand Pacific 

Jalan Raja Ampat no 105, Sorong, Papua Barat

Telp.:  +62 951 22632 

Fax:  +62 951 23643

Hotel Royal Mamberamo 

Jl. Dr. Sam Ratulangi 35, Sorong, Papua Barat

Telp.: +62 951 325666/+62 951 325667

Transportasi

Teluk Mayalibit terletak di Pulau Waigeo, salah satu pulau terbesar di Kepulauan Raja Ampat. Untuk sampai ke teluk cantik dan unik ini, Anda terlebih dahulu perlu menjadwalkan penerbangan ke Kota Sorong. Terdapat sejumlah penerbangan dari Jakarta atau pun Makassar, yaitu Merpati Air, Express Air, and Lion Air.

Mengingat Kepulauan Raja Ampat adalah perairan laut, tentu saja transportasi laut adalah kendaraan utama untuk menjelajahi kecantikan alam Teluk Mayalibit. Dari Sorong, perjalanandapatlangsung dilanjutkan berlayar ke Teluk Mayalibit menggunakanperahu atau kapal sewaan. Beberapa kapal yang singgah di pelabuhan Sorong, yaitu: Dorolonda, Labobar, Gunung Dempo, Sinabung, dan Tatamailau. 

Tips

Biaya sewa kapal di kawasan Raja Ampat terbilang mahal. Oleh karena itu,membaginya dengan sejumlah teman seperjalanan tentu akan sedikit meringankan beban biaya.

Bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup, obat-obatan, sunblock,topi, kacamata hitam, dan baju ganti saat memulai tur perjalanan menjelajahi perairan Teluk Mayalibit dan Kepulauan Raja Ampat