Inilah salah satu wilayah terdepan wilayah NKRI di Pulau Timor. Berbatasan langsung dengan negara Timor Leste di Distrik Oekusi , wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara menyimpan banyak keindahan alami yang siap dijelajahi. Beberapa di antaranya bahkan menjadi pilot project pariwisata seperti Wini di Kecamatan Insana Utara, Napan di Kecamatan Bikomi Utara, dan Haumeni Ana di Kecamatan Bikomi Nilulat.
Timor Tengah Utara sendiri merupakan kabupaten seluas 2.669,7 km² yang dihuni sekira 230 ribu jiwa dan beribukota di Kefamenanu. Wilayah ini cikal bakalnya sudah dibentuk sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda dimana saat itu disebut Onderafdeling Noord-Midden Timor. Wilayahnya (1922).
Saat itu Pemerintah Hindia Belanda berupaya menguasai Pulau Timor seluruhnya tetapi niatnya terganjal karena Portugis sudah bercokol lebih dahulu di ujung timur Pulau Timor dan sebagian wilayah utara (Oecussi-Ambeno). Upaya penaklukan juga dipersulit karena beberapa raja kecil bersekutu dengan Portugis untuk melawan Pemerintah Hindia Belanda.
Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki beberapa tujuan wisata yang akan membuat Anda berdecak kagum. Dengan kealamian dan keindahannya dipastikan hanya tinggal menunggu waktu untuk banyak wisatawan menyambanginya, termasuk warga dari negara tetangga.
Pantai Wini yang berlokasi di Kecamatan Insana Utara berjarak ±65 km atau 1 jam perjalanan dari Kota Kefamenanu. Pantai pasir putih ini selain masih alami juga dekat dengan Pelabuhan Wini. Kawasan Pantai Wini pun menjadi salah satu titik labuh kapal layar dalam kegiatan Sail Indonesia.
Tidak jauh dari Pantai Wini, Anda dapat menyisir juga Pantai Tanjung Bastian di Kelurahan Humusu C, Kecamatan Insana Utara. Tanjung yang indah ini menyimpan sejarah masa Portugis dan mungkin Anda dapat menyisir ceritanya dari warga lokal. Di Tanjung Bastian juga sering dijadikan lokasi pacuan kuda, bahkan arena pacuan kuda di sana merupakan salah satu terbaik Indonesia.
Selain pantai, Anda peminat geologi, geografi dan sejarah dapat mengamati ratusan jenis bebatuan geologis di Bakitolas, Benus dan Manamas. Kawasan tersebut merupakan bukit karang yang tumbuh dari gunung api di bawah laut dan sudah tidak aktif lagi. Di sekitarnya ada pula semburan lumpur di Napan (Oe poto) yang sudah banyak dikunjungi warga lokal. Kawasan sekitar Manufonu dan Wini memiliki deretan perbukitan karang yang mulai dilirik untuk kegiatan paralayang dan panjat tebing.
Selama Anda di TTU jangan lewatkan pula petualangan menghampiri beberapa tujuan wisata lainnya seperti Air terjun Pah Koto, Batu Putih (pulau yang terbentuk pada saat air laut pasang naik), Bukit Puna Sinai (panorama Kota Kefamenanu, Gua Popnam, serta Puncak Tunnoe dengan pemandangan Pantai Wini, Kiupukan, Kota Kefamenanu, bahkan sebagian wilayah Ambeno di Timor Leste.
Selain alam, TTU memiliki daya tarik budaya dimana beberapa diantaranya belum banyak diketahui atau terpublikasinya. Bonet ditarikan puluhan orang secara melingkar dan menyanyikan syair (takanab). Ada juga manatika yaitu olahraga tradisional berupa adu ketangkasan dan kekuatan kaki dengan saling menendang, sekilas atraksi ini mirip beladiri taekwondo.