Untuk pertama kalinya Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan pameran MICE/Busines Event ASEAN 2018. Kegiatan tersebut merupakan kali pertama diselenggarakan dan selanjutnya akan bergilir di antara 10 negara anggota ASEAN. Pameran bisnis Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) Business Event ASEAN di ICE BSD Tangerang akan berlangsung pada 9-11 April 2018.
Mengusung tema besar “destinASEANPlus for Meetings & Events”, perhelatan tersebut nantinya diperkirakan dihadiri 300 buyers internasional dan 200 buyers potensial dari Indonesia. Para pembeli didatangkan dari pasar internasional dan semuanya merupakan hosted buyers yang khusus diundang setelah lolos praseleksi ketat. Hanya yang masih aktif dan memiliki potensi bisnis dalam hingga 2021 yang bisa mengikuti pameran itu.
Para peserta pameran datang dari kalangan industri pariwisata dunia. Ada dari bidang hotel, cruise line, theme and recreational park, event organizers, destinastion management companies. Sedangkan para buyers terdapat dari kalangan eksekutif asosiasi, korporasi, perencana pertemuan, konsultan dan event organizer. Para sellers dan buyers ini akan bertemu dalam sesi ‘Pre-Scheduled-Appointments’, yaitu interaksi bisnis setiap 20 menit sekali yang dilakukan oleh peserta pameran dengan para pembeli.
Mendukung acara nantinya akan ada berbagai rangkaian acara menarik disiapkan. Diantaranya berupa Golf Friendly Game, Marathon Meeting, One Day Conference, Investructure Business Forum, serta kegiatan edukatif, dan networking lainnya. Penyelenggaran MICE/Busines Event ASEAN 2018 diharapkan selain mendatangkan wisman, juga akan memberikan kesempatan bagi para sellers merebut peluang bisnis di bidang MICE atau busines event.
Ketua Penyelenggara sekaligus sebagai penggagas pameran Indra Sukirno mengatakan, ASEAN selain sebagai destinasi yang penuh pesona, juga merupakan pasar yang sangat potensial. Bila digabungkan, jumlah penduduknya mencapai 600 juta. Bila ditambah dengan negara afiliasinya seperti Amerika, Tiongkok, dan India, ASEAN plus, angkanya bahkan enguasai 90 persen total populasi dunia. Dari 500 buyers yang diundang diperkirakan akan mendatangkan potensi bisnis minimal US$ 625 juta atau setara Rp 8,250 triliun dalam tiga tahun mendatang. Ini yang harus diperebutkan oleh destinasi di ASEAN dalam ajang pameran tersebut.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuty menjelaskan bahwa tahun 2018 Indonesia mentargetkan kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 270 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air dan sebagai upaya mencapai target tersebut akan diperbanyak penyelenggaraan event yang berkualitas dalam rangka mendukung ‘Wonderful Indonesia Calender of Event (WI CoE) 2018. Hal itu karena wisman yang mengikuti kegiatan MICE mempunyai pengeluaran di atas rata-rata. Umumnya 3-5 kali lebih tinggi dari wisatawan biasa. Biasanya mereka datang dalam jumlah besar dan sangat berpeluang datang kembali sebagai repeater guest.
“Wisman yang mengikuti kegiatan MICE mempunyai pengeluaran lebih besar rata-rata 3-5 kali lebih tinggi dari wisatawan biasa dan datang dalam jumlah besar (rombongan) serta pada umumnya mereka akan datang kembali sebagai repeater guest . Jangan lupa juga bahwa MICE masuk dalam lima teratas atau top five contributors dalam mendatangkan wisman, selain wisata belanja dan kuliner; wisata heritage dan religi; wisata bahari; dan wisata olahraga,” katanya.