Banyak pecinta kopi yang berkomentar bahwa kopi Flores memiliki aroma cokelat manis, kayu dan bunga-bungaan yang khas. Karakter ini dipengaruhi oleh kondisi Pulau Flores yang memiliki banyak gunung api. Daerah ansodol tersebut menciptakan wilayah yang subur dan ideal untuk penanaman kopi organik. Kemudian jadilah kopi-kopi terbaik yang kini dinikmati oleh warga lokal, turis-turis yang singgah di Flores, hingga penikmati kopi di seluruh dunia.
Perkebunan kopi di Flores umumnya ditanami jenis arabika yang dapat Anda lihat di daerah Ruteng hingga Bajawa. Bahkan di Ruteng, Anda akan menjumpai pohon kopi di hampir setiap halaman rumah, bahkan saat panen, warga menggunakan bagian badan jalan untuk menjemur biji kopi. Sementara di Bajawa, lokasi yang menjadi pusat penanaman kopi adalah di lereng Gunung Inerie. Tanah di sekitar gunung ini sangat subur dan bersuhu panas. Periode panen biasanya berlangsung pada Mei hingga Juli dan akan diolah berdasarkan standar produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kopi arabika Bajawa pernah memenangkan penghargaan “The Indonesian Speciality Coffee Contest” yang diadakan oleh Association of Indonesia Coffee Exporters and Industries (AICE) pada tahun 2009. Kontes ini melombakan cita rasa yang khas dari berbagai kopi di Indonesia, kopi arabika Bajawa dinilai memiliki cita rasa khas madu.
Dalam berbagai kesempatan pameran internasional, kopi arabika Bajawa juga kerap dipuji oleh buyer dari mancanegara karena sistem pertanian berkelanjutan yang diterapkan petani. Kopi ditanam dan dikembangkan tanpa pupuk kimiawi karena kearifan lokal setempat mengembangkan sistem pertanian organik. Meskipun cara tradisional tersebut masih diterapkan, para petani dapat menuai hasil yang maksimal.
Pemerintah Indonesia menetapkan Indikasi Geografis (IG) untuk daerah Bajawa. Hal ini kemudian membuat kopi Bajawa layak disebut sebagai kopi single origin, sehingga harga jualnya lebih tinggi dibandingkan kopi yang berasal dari banyak daerah yang dicampur lalu dijual ke pasaran.
Selain kopi arabika Bajawa, Flores juga tersohor akan kopi robusta Manggarai yang telah masuk ke hotel, rumah makan, supermarket dan kafe di lintas negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Jepang dan Eropa. Kopi robusta Manggarai banyak tersebar di dataran tinggi Manggarai, Wae Rebo adalah salah satu desa yang mengandalkan perkebunan kopi sebagai mata pencaharian pokok. Perkebunan kopi di Manggarai sudah dijalankan sejak zaman kolonial Belanda. Raja-raja di Flores pada zaman penjajahan juga mempunyai peran penting dalam memperkenalkan kopi robusta Manggarai kepada setiap tamu yang datang ke daerah tersebut.