Festival Pesona Senggigi kembali hadir di Pantai Senggigi pada 16-19 September 2017. Festival ini merupakan agenda tahunan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan akan berlangsung sepekan penuh di wilayah Pantai Senggigi.
Perhelatan Festival Senggigi digelar sebagai upaya mempromosikan pariwisata Lombok Barat dan mengajak wisatawan menikmati aneka kegiatan bernuasa seni budaya, edukasi, dan juga pameran hasil industri kerajinan lokal seperti aneka tenun, ukiran, dan kerajinan tangan lainnya.
Beberapa kegiatan budaya dalam ajang Festival Senggigi yang sayang dilewatkan diantaranya adalah malean sampi, pawai ogoh-ogoh, gendang beleq, serta atraksi peresean. Tidak hanya budaya lokal, acara ini juga mengambil tempat di Pantai Senggigi yang diharapkan bisa menarik wisatawan nusantara dan mancanegara menikmati suasana dan keindahan alamnya.
Jangan lewatkan atraksi lomba balapan sapi malean sampi. Sapi yang akan dilombakan terlebih dahulu dikemas atau dihias agar menarik perhatian penonton. Hiasan tersebut bisa berupa bendera, stiker atau umbul-umbul kecil dan piranti pelengkap lainnya indah dan elok dipandang mata. Sapi yang dikonteskan dalam ajang Malean Sampi biasanya dipilih atau diambilkan dari yang pejantan yang tanduknya sudah kelihatan keras dan sudah dibante (disuntik). Sapi yang dikonteskan tersebut disandingkan jadi satu pasar dan ditunggangi oleh joki yang tangguh dan berpengalaman. Lomba ini diadakan di sebidang sawah dengan panjang kurang lebih 200 meter dengan kondisi terendam air.
Ada pula tampilan seni Gendang Beleq, yaitu gendang berukuran panjang lebih dari satu meter yang disandang pada pundak pemain.
Tari Gendang Beleq merupakan tari perang walaupun tidak ada gerak yang menunjukkan perkelahian dan tidak ada pula yang membawa senjata perang, karena garapan geraknya selalu menunjukkan watak maskulin/ sikap jantan. Tari Gendang Beleq dahulu berfungsi sebagai tari pengiring para ksatria yang akan maju ke medan perang atau menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang.