Negeri Minang adalah tempat dengan beragam pesona. Banyak yang dapat Anda temukan dan nikmati di negeri yang masyarakatnya matrilineal ini. Lihat saja keindahan bentang alamnya yang hijau permai, lembah-lembah terhampar, perbukitan megah, serta danau-danaunya sehingga disebut negeri seribu danau.
Tidak hanya pesona alam yang memukau, tradisi dan kebudayaannya pun terbilang unik dan berciri khas tersendiri. Kekayaan citarasa kulinernya misalnya, tentu sudah bukan suatu yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia dan bahkan dunia. Rendang sudah mendapat popularitas yang bergengsi di dunia. Belum lagi bentuk rumah adat yang fenomenal, seni tradisi yang menarik, serta adat dan istiadat yang masih dilestarikan.
Berbicara mengenai seni tradisi, Negeri Minang memiliki sejumlah seni tari memikat dan atraktif seperti tari piring, tari randai, tari selendang, tari barabah, tari rancak, dan tari payung. Berbicara mengenai tari payung, dapat dikatakan inilah salah satu tari popular yang kerap dipentaskan dalam acara-acara pernikahan adat Minang. Tari ini dikenal sebagai tari pergaulan yang melambangkan kasih sayang sepasang kekasih.
Sebagai tarian yang melambangkan kasih sayang, Tari payung tentu ditarikan berpasangan oleh 3 atau 4 pasang penari. Ada beberapa variasi gerakan dimana penari lelaki berpindah pasangan namun hal ini bukan menandakan ketidaksetiaan melainkan hanyalah bentuk variasi atau kreasi semata.
Sesuai namanya, properti wajib yang digunakan dalam pementasan tari ini adalah payung yang dibawa penari lelaki mengusung simbol sebagai pelindung. Penari lelaki akan menutupi kepala penari wanita yang menjadi pasangan menarinya. Sementara, penari wanita mengenakan selendang khas Padang sebagai pelengkap kostum dan kemungkinan memiliki simbol khusus sebagai kesiapannya membina rumah tangga.
Musik pengiring Tari Payung berirama variatif. Ritme musik akan dimulai dengan pelan secara dinamis berpacu lebih cepat lagi mengiringi para penari. Tentunya perubahan ritme yang dinamis ini menambah kesan kemeriahan tersendiri pementasan Tari Payung. Musik yang biasa mengiringi tarian ini umumnya dihasilkan dari perpaduan alat-alat musik tradisional, seperti gong, rebana, akordion, gendang, dan gamelan khas Padang. Nada yang dihasilkan tentunya bernuansa Melayu kental.
Adapun lagu yang menjadi pengiring tarian cantik ini adalah sebuah lagu berjudul “Babendi-bendi ke Sungai Tanang”. Lagu klasik Melayu ini bercerita mengenai sepasang suami istri yang tengah berbulan madu di suatu tempat bernama Sungai Tanang.
Unsur kebudayaan Melayu memang terasa kental dalam sebuah suguhan pertunjukkan Tari Payung. Tari ini adalah salah satu tari klasik yang dulunya merupakan pelengkap ritual adat Minangkabau. Sebagai tari ritual, terdapat sejumlah pakem baik itu dalam bentuk gerakan, kostum, dan lainnya.
Akan tetapi, kini Tari Payung telah mengalami sejumlah perubahan atau penyesuaian seiiring bergesernya fungsinya sebagai tari populer. Tari Payung mendapat sentuhan pengaruh seni modern atau mengalami modernisasi baik dari budaya Timur maupun Barat. Senian-seniman tari di Sumatra Barat memang melakukan beberapa penyesuaian tersebut agar tari ini lebih menarik saat dikemas sebagai seni tari pertunjukkan populer. Meskipun telah bergeser, kedudukan tari payung tetaplah berakar pada seni warisan nenek moyang.
Tari Payung pun kini mendapatkan tempat di banyak tari baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, tari ini biasa dipentaskan dalam acara-acara khusus, seperti pesta, pameran, dan lainnya.
Berikut ini adalah lirik lagu pengiring Tari Payung yang berjudul “Babendi-bendi ke Sungai Tanang”.
Babendi-bendi
Babendi-bendi
Ka sungai tanang
Aduhai sayang (2x)
Singgahlah mamatiak… singgahlah mamatiak
Bunga lembayung (2x)
Hati siapo… indak ka Sanang, aduhai sayang… (2x)
Mailek rang mudo… mailek rang mudo manari payung… (2x)
Hati siapo… hati siapo… indak ka Sanang aduhai sayang… (2x)
Mailek si nona… mailek si nona manari payung… (2x)
Berbendi-bendi
Berbendi-bendi
Ke sungai tenang… aduhai sayang (2x)
Singgahlah memetik… singgahlah memetik bunga lembayung
Hati siapa..hati siapa tidaklah senang aduhai sayang (2x)
Melihat orang muda… melihat orang muda menari payung…
Hati siapa tidaklah senang aduhai sayang (2x)
Melihat si nona… melihat si nona… menari paying (2x)