Sekilas
Terlihat sekilas tampak dari luar, rumah tradisional khas Lampung ini tidaklah istimewa. Akan tetapi, rupanya rumah kayu bercat hitam tersebut merupakan salah satu rumah adat khas Lampung yang terpilih sebagai cagar budaya. Itu karena di sinilah Anda dapat memperoleh informasi terkait beragam benda budaya dan alat kelengkapan hidup khas Lampung.
Rumah tradisional berukuran 24 x 20 meter ini dibangun pertengahan abad ke-17 (1650 M) pada masa kepemimpinan Minak Rio Kudu Islam. Saat awal dibangun, rumah ini terbuat dari kayu nangi tidak berpaku dengan beratapkan genteng yang didatangkan langsung dari Palembang. Pada masanya dipastikan inilah salah satu rumah tradisional paling mewah dan terbesar.
Kini rumah tersebut sudah mendapatkan beberapa perbaikan di berbagai sisi namun nuansa dan keasliannya tetap dipertahankan. Hj. Uzunuhir kini menjadi pewaris dan pemilik rumah tradisional tersebut. Ia merupakan istri dari Suttan Kencana (alm) dimana dengan arahannya rumah tradisional ini bertransformasi menjadi Rumah Informasi Budaya Lampung untuk kemudian dinamai Rumah Informasi Budaya Lampung Kencana Lepus. Nama ‘kencana’ berasal dari gelar nama almarhum suaminya, sementara ‘lepus’ merupakan gelar Hj. Uzunuhir sendiri.
Rumah Informasi Budaya Lampung Kencana Lepus merupakan pendukung utama keberadaan Museum Lampung yang menjadi tempat pelestarian benda-benda bersejarah khas Lampung. Tempat ini menyimpan, merawat, dan memamerkan benda budaya, replika dan informasi budaya masyarakat adat Lampung. Termasuk pula dengannya adalah nilai-nilai adat istiadat dan sejarah sebagai sumber pengetahuan, pelestarian kebudayaan dan pengembangan pariwisata. Secara khusus tempat ini menjadi representasi pelestarian budaya adat Lampung Pepadun karena beragamnya koleksi benda bersejarah yang dimiliki maupun fungsi dan informasi kegunaannya.
Kegiatan
Anda dapat berfoto di depan bangunan tradisional ini kemudian melihat-lihat bagaimana struktur bangunan dan motif ukir yang melekati dinding dan pintunya. Di bagian dalam rumah adalah kegiatan utamanya, Anda dapat mengamati dan mendapatkan penjelasan terkait beragam benda budaya bersejarah.
Beberapa koleksi penting yang dapat Anda lihat diantaranya adalah: Al-Quran cetakan tahun 1833, meja marmer dari abad ke-19, pepadun atau singgasana dari abad ke-17, anjung atau merigai dari abad ke-17, semambu ulung atau tongkat rotan dari abad ke-17, kirab atau meja hiasan dari abad ke-19, payan atau tombak dari abad ke-17, meriam sundut serta peti besi buatan Jerman dari abad ke-19.
Selain itu, Anda juga dapat mengamati dan mengetahui beragam benda peralatan keseharian orang Lampung dahulu seperti kendi atau tempat air minum dari abad ke-17, mulen (tempat beras), keren atau tempat memasak, pengutepan atau tempat meludah dari abad ke-17, lampu minyak kelapa dari abad ke-19, cibuk untuk memandikan bayi dari abad ke 17, sepatu kayu dari abad ke-17, terapuh kayu dari abad ke-17, serta sigeh atau tempat kuningan dari abad ke-19.
Selain itu, di Rumah Informasi Budaya Lampung Kencana Lepus ini juga Anda dapat mengetahui informasi dari dokumen tertulis tentang sejarah kampung, sejarah rumah, silsilah keluarga, serta informasi latar belakang benda, sejarah, identitas, dan hubungan kekeluargaan antarmasyarakat adat Lampung.
Berkeliling
Sukadana merupakan ibukota pemerintahan Kabupaten Lampung Timur. Kota kecil ini merupakan pemekaran wilayah administratif baru dari Lampung Tengah yang terus bergeliat melakukan pembangunan. Potensi wisata di daerah ini cukup beragam, beberapa yang dapat Anda sambangi adalah: Pusat Latihan Gajah (PLG) di Karangsari, Bumi Perkemahan di Way Kambas, Penangkaran Badak Sumatera di Way kanan, Situs Purbakala Pugung Raharjo di Sekampung Udik, Desa Tradisional Wana di Kecamatan Melinting, Taman Agro Wisata di Kecamatan Pekalongan, dan Wisata Magrove di Kecamatan Labuhan Maringgai.
Kuliner
Sate bandeng merupakan penganan khas Lampung Timur. Makanan ini merupakan olahan ikan bandeng menjadi sate bandeng. Anda bisa membelinya mulai dari Rp12 ribu hingga Rp23 ribu per ekor. Anda juga perlu mencicipi durian lampung yang mudah ditemukan di pinggir jalan.
Beberapa tempat makan di Lampung Timur di antaranya berikut ini.
Warung Nasi Winda
Pasar Sukadana Blok C No. 132
Jalan Raya Lintas Sukadana, Sukadana
Warung Nasi Mbak Ayin
Pasar Sukadana Blok C No. 93
Jalan Raya Lintas Sukadana
Warung Makan Tegal
Jl. Lintas Timur Sukadana, Lampung
Transportasi
Sukadana merupakan sebuah kota kecil yang tengah membangun dirinya. Beberapa ruas jalan sudah terhampar baik aspalnya tanpa perlu khawatir tempat duduk Anda di kendaraan akan banyak bergoyang. Rumah Adat Lampung di Sukadana ini lokasinya ada di Jalan Diponegoro 56, Dusun Sukadana, Kelurahan Sukadana, Kecamatan Sukadana. Letaknya persis berada di depan Kantor Kelurahan Sukadana.
Kota Sukadana berlokasi sekira 30 km sebelah Timur Kota Metro dan 80 Km dari Kota Bandar Lampung. Anda dapat mencapai kota kecil ini selama 2 jam dengan kendaraan sewaan ataupun bus dari Terminal Rajabasa Bandar Lampung.
Akomodasi
Sukadana merupakan pusat pemerintahan Lampung Timur dan tengah membangun wilayahnya dengan semangat otonomi daerah. Berikut ini beberapa hotel dan penginapan yang ada di Lampung Timur.
Hotel Tekli
Way Jepara, Lindung
Jl. Raya Way Jepara No. 158 Way Jepara
Desa Wisata Plang Hijau
Way Kambas Desa Rajabasa Lama Kec. Way Jepara
Pondok Eko Wisata
Plang Ijo Way Kambas Lab. Ratu
Cempaka Indah
Jl. Raya Bandar Sri Bawono Bandar Sribawono
Hotel AG
Jl. Ir. Sutami Km. 38 No. 9 Desa Sekampung Kec. Sekampung Udik
Sariami
Jl. Lintas Timur Desa Karya Tani Lb. Maringgai
Hotel AG Bersama
Simpang Pugung Desa Pugung Raharjo Kecamatan Jabung
Windu Perkasa
Jl. Raya Mulyo Asri Kec. Pasir Sakti
Wisma Mataram
Jl. Mataram Baru No. 20 B Desa Mataram Baru
Dirgahayu
Jl. Raya Mataram Baru Mataram Baru
Tips
Ibu Hj. Uzunuhir adalah sosok yang ramah dan ingin memastikan tamunya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan terkait kebudayaan Lampung. Ia juga memiliki cukup banyak kain tapis asli yang sudah berumur ratusan tahun. Anda dapat memintannya apabila ingin melihat langsung dan memfotonya. Kain tapis khas Lampung merupakan salah satu bentuk budaya kreatif leluhur orang Lampung yang menawan dan saat ini tersedia penjualnya di berbagai daerah di Lampung.