Kraton : Tempat Tinggal Raja Jawa
Keraton Yogyakarta adalah sebuah kompleks besar yang dirancang dengan teliti sebagai cerminan kosmologi Jawa. Inilah contoh arsitektur tradisional Jawa yang tidak ada bandingannya. Dirancang dan dibangun secara bertahap hingga selesai tahun 1790.
PaviliunKompleks Keraton Yogyakarta dibangun menurut kepercayaan kuno dan masing-masing fitur kompleks sepertihalaman hinggapohon memiliki arti simbolis khusus berkaitan dengan filsafat Jawa yangkompleks.
Keraton ini dibangun menghadap langsung ke arah utara Gunung Merapi. Dibagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia yang diyakini sebagai tempat tinggal Nyi Loro Kidul, Ratu Laut Selatan dandianggap sebagaipermaisuri mistis sultan. Jalan Malioboro awalnya digunakan sebagai rute upacaradan membentuk sebuah garis lurus yang ditarik dari istana ke Gunung Merapi.
Sebuah alun-alun menghadap istanadenganpohon beringin besar di tengahnya, sementara di belakang istana juga terdapat alun-alun serupa. Ketika sultan meninggal, maka akan diadakan arak-arakan mulai dari gerbang selatan menuju makam para raja di Imogiri.
Istana ini dirancang lebih dari sekedar tempat tinggal kerajaan tetapi jugauntuk menjadi titik pusat dari kegiatansultan. Saat ini, Keraton adalah bagian dari sejarah hidup dan tradisi masyarakat Jawa. Digunakan selain sebagai rumah sultan jugauntuk acara kebudayaan dan upacara penting Keraton Yogya.
Sultan Hamengkubuwono X tetap menjadi penguasa dan pemilik gelarSultan Yogya meskipun Yogya telah menjadi salah satu provinsi yang istimewa dalam Republik Indonesia. Sultan Yogya juga sekaligus merupakan gubernur provinsi Yogyakarta.Hingga kini sultan masih dianggap sebagai kepala budaya di Yogyakarta dan sangat dicintai oleh rakyatnya.
Meski denganmodernisasi yang dialamiYogyakarta namunKeraton Yogya tetapdihormati masyarakatnyayang mendalami mistisisme dan ilmu filsafat. Sore hari setelah keraton tertutup bagi pengunjung, para wanita dengan kostum tradisional Jawa terlihat sedang menyiram air dan bunga di pilar-pilar keraton dan menyalakan dupa untuk “membersihkan” keraton dari roh jahat.
Kegiatan
Di sini Anda dapat berjalan-jalan di sekitar istana dan menelusuri setiap detailkecil di kompleks kerajaan. Saat Anda memasuki istana makaAnda akan menapakkan kaki ke tempat yang sejuk dan tenang, tempat yang jauh dari terlepas dari panas,keramaian, dan hirup pikuk dunia luar. Menikmati suasana damai sambilberjalan-jalan di sekitar istana.
Dipintu masuk utama, Anda akan melihat sebuah penghalang besar atau baturanayang dirancang untuk mencegah roh jahat masuk. Hal ini diyakini bahwa roh jahat sulit untuk berbelok ke sudut dan lebih memilih untuk berjalan lurus.
Saat Anda pertama kali mendekati istanamaka berjalan melalui sebuah paviliun atau pagelaran tempat kementerian sultan dan pasukannyaberkumpul. Saat ini ruangan ini digunakan untuk pertunjukan musik dan teater pada acara-acara khusus seperti ulang tahun sultan.
Di belakang paviliun pertama terdapat Siti Hinggilatau ‘Tanah yang dipertinggi’untuk penobatan raja. Anda dapat membayangkan langsung bagaimana kehidupan seorang calon sultan saatberdiri di sini dengan cemas menunggu untuk dinobatkan.
Sebagian besar paviliun atau “pendopo” adalah bangunan dengan ruang udara terbukasampingnya, dihiasi oleh pilar-pilar berukir hiasanindah.
Salah satu bangunan yang paling mengesankan di sini adalahBangsal Kenconoadalah’paviliun bertahtakan emas’. Bangunan megah ini merupakancontoh kesenian Jawayangmencerminkan keragaman agama dan budaya daerah. Atap paviliun yang dihiasi dengan pola Hindu merah, dengan kelopak teratai Budha berwarna emas di dasarnya, sedangkan pilar didekorasi dengan kaligrafi Arab hijau dan emas mengutip ayat dari Quran.
Pada sisi selatan dan timur halaman terdapatserangkaian kamar serba guna. Salah satu kamar-kamar ini digunakan untuk mempersiapkan teh untuk sultan setiap hari. Jika Anda beruntung mungkin Anda dapat melihat prosesi pagi hari saat parapelayan wanita setengah baya berjalanmembawa teh di bawah payung kerajaan.
Paviliun lain digunakan sebagai pengadilan, di mana persidangan diselenggarakan.
Di mana-mana Anda akan melihat laki-laki dan perempuan mengenakan kostum tradisional sedang berjalan-jalan dan duduk yang merupakan rombongan pengadilan dan penjaga. Anda tidak akan menemukan penjaga militer di sini, karena Keraton diyakini dilindungi oleh kekuatan makhluk halus.
Sebelum Anda pergi, lihatlah kereta kerajaan yang dipajang di kandang Rotowijayan. Hiasan indah pada kereta iniadalah hadiah dariBelanda. Beberapa kereta memiliki fungsi khusus seperti Kyai Rotopraloyosebagaikereta khusus untuk membawa peti mati sultan ke pemakaman kerajaan.
Akses masuk ke rumah untukSultan dan keluarganya adalah melalui pintu masuk yang terpisah, jauh dari pintu gerbang pengunjung.
Berkeliling sekitarnya
Anda dapatmenjelajahi istana ini dengan berjalan kaki. Istana ini terbuka untuk pengunjung pukul 8:30-12:30 kecuali hari Jumat dan Sabtu tutup pukul 11.00 WIB. Keraton tutup pada siang hari.
Transportasi
Keraton terletak di pusat kota Yogyakarta dan dapat dijangkau dengan mudah oleh taksi, becak, andong,ataupunbus.
Tips
- Karena ini adalah tempat sakralsebaiknya Anda mengenakan pakaian yang sopan dan tidak memakai topi di dalam keraton tersebut.
- Pertunjukan latihan gamelan dan tarian tradisional berlangsung sepanjang minggu.
- Hari Minggu terakhir setiap bulan diadakan pertunjukan wayang kulit di istana.