Pemerintah memastikan pembangunan jalan akses atau aksesibilitas menuju Danau Toba di Sumatera Utara akan selesai pada 2020. Kepastian itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Sumatera Utara untuk meninjau kesiapan aksesibilitas di sekitar kawasan Danau Toba. Presiden memulainya dengan melakukan peninjauan ke Pelabuhan Muara di Kabupaten Tapanuli Utara yang sedang berlangsung dan ditargetkan selesai pada 2020.
“Jadi kita akan berkolaborasi dengan Kementerian PUPR terkait desain bangunan arsitektur Pelabuhan-pelabuhan Penyeberangan di Danau Toba,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai mendampingi Presiden meninjau Pelabuhan Muara di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Dari 12 Pelabuhan Penyeberangan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang dibangun Kementerian Perhubungan, empat di antaranya telah dilakukan pengembangan hingga 2019 dan akan selesai pada 2020 yaitu Pelabuhan Simanindo, Ambarita, Muara, dan Tigaras.
Sementara tiga pelabuhan lainnya yang mulai dibangun pada 2019 dan akan selesai pada 2020 yaitu Pelabuhan Marbun Toruan, Tongging, dan Balige. Ada satu pelabuhan yang mulai dibangun pada 2018 dan telah selesai pada 2019 yaitu Pelabuhan Ajibata.
Total investasi untuk pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Penyeberangan di Danau Toba sampai dengan 2020 mencapai Rp469 miliar yang berasal dari APBN.
Total dukungan investasi Kementerian Perhubungan dari sektor Perhubungan Darat untuk pengembangan KSPN Danau Toba sampai dengan tahun 2020 mencapai Rp644,6 miliar.
Selain dari sektor perhubungan darat, di sektor perhubungan udara, Kemenhub juga akan memperpanjang runway Bandara Sibisa yang menjadi pintu masuk Kawasan Danau Toba dari 1200 meter menjadi 1900 meter, sehingga dapat didarati pesawat jenis ATR-72.
Terkait infrastruktur jalan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR saat ini tengah menyelesaikan pekerjaan pelebaran alur Tano Ponggol di Danau Toba Kabupaten Samosir. Pelebaran tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan dapat mengelilingi Pulau Samosir menggunakan kapal pesiar berukuran besar.
“Sebelumnya alur Tano Ponggol mempunyai lebar rata-rata 25 meter dalam kondisi dangkal, untuk itu kita lebarkan menjadi 80 meter dan tambah kedalamannya sehingga kapal pesiar bisa keliling Pulau Samosir sepenuhnya. Saat ini progresnya sudah sekitar 74 persen dan insya Allah akhir tahun bisa diselesaikan,” kata Menteri Basuki.
Proyek pelebaran alur Tano Ponggol dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) dengan kegiatan utama adalah pelebaran dan pendalaman alur sehingga akan dapat dilewati oleh kapal pesiar.
Alur Tano Ponggol akan dilakukan pelebaran dari 25 meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 km dan ditambah kedalamannya dari 3 meter menjadi 8 meter. Pekerjaan tersebut akan memindahkan tanah sebanyak 571.562 m3 untuk mendapatkan elevasi dasar alur pada 897 mdpl. Kontrak pekerjaannya dimulai Desember 2017 dan akan selesai Desember 2019 dengan anggaran mencapai Rp313 miliar.
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memastikan pembangunan fasilitas pendukung pariwisata kawasan sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, dari unsur atraksi, aksesibilitas, dan amenitas berjalan sesuai yang direncanakan.
“Dari pertama kali saya ke Danau Toba, muncul tagline ‘Bersatu Untuk Danau Toba’. Dan hingga saat ini tetap saya rasakan. Para Bupati saya harap bisa menangkap momentum perhatian yang diberikan Presiden,” kata Menpar Arief Yahya.