Sekilas
Pulau Cingkuak adalah salah satu pulau yang juga menyajikan keindahan panorama pesisir barat Sumatera. Pulau ini memiliki luas sekira 4,5 hektare dan berlokasi di Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Letaknya pun tidak jauh dari Pantai Carocok dan berdekatan dengan Pulau Batu Kereta, di Kota Painan.
Pulau Cingkuak atau Cingkuk berarti “coreng” dalam bahasa masyarakat setempat. Itu merupakan sebutan untuk jenis kera berwarna abu-abu gelap dengan bercak hitam di wajahnya. Secara turun-temurun warga setempat percaya bahwa dulunya kera tersebut hanya dapat ditemukan di pulau ini.
Selain menawarkan kekayaan alamnya, Pulau Cingkuak merupakan saksi bisu jejak kolonial di Sumatera Barat yang menjadikan pulau ini sebagai benteng pertahanan. Di sini Anda dapat menemukan sisa bangunan benteng Portugis dan sebuah prasasti yang dituliskan dalam bahasa Perancis di atas makam Madame van Kempen, istri dari Thomas van Kempen Jansz yang merupakan kepala dagang di Pulau Cingkuak. Keberadaan benteng Portugis tersebut terasa ganjil dikarenakan tidak adanya catatan tertulis mengenai kedatangan bangsa Portugis di pulau ini. Meskipun demikian kedatangan bangsa Portugis diperkirakan ada. Hal itu disebabkan letak pesisir barat Sumatera dahulu merupakan jalur pelayaran kapal-kapal Eropa, termasuk Portugis, abad ke-17 sampai dengan abad ke-18 sebelum Terusan Suez dibangun.
Selain bangsa Portugis, ada juga kisah jejak kedatangan bangsa Belanda dan penyerangangan yang dilakukan oleh tentara Inggris. Ketiga peristiwa kedatangan bangsa-bangsa asing ini mengingatkan kita akan pulau Onrust, Cipir, Kelor dan Bidadari yang berada di Kepulauan Seribu, Jakarta. Kisah sejarah tentang kejayaan VOC tidak lepas dengan “Perjanjian Painan” yang diprakarsai oleh Groenewegen untuk memberikan peluang kepada VOC untuk semakin menancapkan kekuasaan dagangnya di Sumatera Barat tahun 1663. Rencana mendirikan kantor perwakilan VOC tadinya akan didirikan di Padang, selain di Tiku dan Pariaman. Akan tetapi, rencana itu akhirnya ditolak masyarakat Minang karena kelicikan VOC sehingga demi alasan keamanan, loji pemerintahan VOC dipindahkan ke Pulau Cingkuak. Sejak saat itu Pulau Cingkuak mengalami masa kejayaannya sebagai pelabuhan kapal internasional yang sangat ramai. Dahulu di sini terdapat beberapa rumah warga, gudang merica dan pakaian. Merica yang dikumpulkan diekspor, sedangkan pakaian yang didatangkan dari India diimpor kepada penduduk lokal.
Seratus tahun kemudian, serangan dadakan dari pasukan Inggris telah menghancurkan ketangguhan benteng pertahanan di Cingkuak dan serangan ini kemudian berlanjut menguasai benteng di kota Padang. Kapal Inggris yang mengangkut lebih dari 400 orang tentara berhasil mengelabui pasukan keamanan di perairan pesisir barat Sumatera dengan siasat memasang bendera Belanda dan Perancis, sehingga VOC menyangka mereka adalah sekutunya.
Pulau Cingkuak pantas dijuluki primadona di pesisir Sumatera Barat karena udaranya yang segar, letak pulau ini dinilai sangat strategis karena dekat dengan Samudera Hindia. Meskipun dekat Samudera pulau cantik ini malah memiliki laut yang tenang dengan perairan dangkal sehingga memudahkan kapal berlabuh. Kawasan pulau Cingkuak juga memiliki tanah yang berbukit, menjadikannya tempat yang sesuai untuk memantau musuh. Alasan utama lain yang tidak kalah penting karena letak pulau Cingkuak tidak jauh dari tambang emas Salido yang berada di dekat Kota Painan.
Kegiatan
Mengelilingi pantai di Pulau Cingkuak akan menemukan hamparan pasir putih bersih dengan laut birunya yang dangkal dengan ombak tenang. Serta banyaknya pohon kelapa yang memagari di sekeliling pulau ini semakin menambah keelokan pantainya.
Saat ini, pulau Cingkuak tetap ramai walaupun masa kejayaan kolonial sudah berakhir dan tidak ada lagi kapal-kapal dagang dari penjuru dunia datang berlabuh di sini. Semuanya itu berganti dengan beberapa kapal motor nelayan yang menghiasi bibir pantainya yang tenang.
Beragam aktivitas bisa dilakukan ketika Anda menyambangi pulau ini. Selain berkemah dan melakukan penelitian sejarah setiap tahunnya, Anda pun juga juga dapat turut serta menyaksikan situs sejarah.
Aktivitas lainnya, Anda dapat bermain pasir pantainya yang lembut bersama anak-anak, lautnya yang tenang juga dirasa aman direnangi atau menjadikan area batu karang sebagai tempat yang sesuai untuk memancing.
Aneka permainan pun juga disediakan di pulau ini, seperti banana boat, jetsky, flying fox, dan lainnya. Anda dapat bersenang-senang dengan fasilitas permainan tersebut dengan biaya Rp20.000,- hingga Rp100.000,- per orang. Pulau ini tidak berpenguni tetapi Anda akan menemukan tempat bilas dan beberapa pedagang yang menjajakan aneka makanan dan minuman.
Berkeliling
Kecantikan pulau ini tidak akan ada habisnya untuk dinikmati. Dengan berjalan kaki berkeliling di pulau ini terasa menyenangkan. Cobalah menyusuri pantai sampai ke tengah pulau yang masih lebat ditumbuhi pepohonan rindang. Sekira satu jam lebih Anda dapat menemukan setiap sudut keindahannya, serta menghabiskan waktu sampai sore hari bermain di pantai pulau Cingkuak, kemudian kembali ke pantai Carocok untuk menyaksikan Matahari terbenam dari atas bukit.
Berbelanja
Jika Anda bertanya oleh-oleh khas Pesisir Selatan maka jawabannya adalah palai bada, yaitu salah satu makanan tradisional Kota Painan dan dapat ditemukan di kawasan Pesisir Selatan lainnya.
Makanan ini terbuat dari ikan teri, kelapa parut, cabai, dan bumbu rempah lainnya tanpa bahan pengawet makanan. Olahan tersebut dibungkus dengan daun pisang dan dibakar di atas bara tempurung. Bagi orang Painan biasanya makanan ini dijadikan sambal sebagai teman makan nasi. Anda bisa menemukannya di sekitar Pasar Inpres Painan atau beberapa tempat di sekitar Pesisir Selatan.
Transportasi
Pilihan pertama untuk mencapai kawasan ini adalah menggunakan jalur darat. Menuju ke Pulau Cingkuak tidaklah sulit, karena lokasinya persis di seberang Pantai Carocok, Painan. Jarak Pantai Carocok dari Bandar Udara Internasional Minangkabau atau kota Padang sekira 80 km dan dapat ditempuh dengan mobil atau motor selama 2,5 jam perjalanan melintasi pesisir barat Sumatera.
Memasuki pantai Carocok, Anda diharuskan membayar tiket masuk sebesar Rp3.000,-. Kemudian dari pantai Carocok menuju pulau Batu Kereta melalui jembatan penghubung atau menyusuri garis Pantai Carocok jika air laut sedang surut. Dari pulau Batu Kereta berjalanlah ke arah jembatan menuju dermaga, dari dermaga ini Anda akan mendapati kapal-kapal yang akan mengantar ke Pulau Cingkuak dengan biaya Rp20.000,- per orang.
Menyeberang dari dermaga pulau Batu Kereta ke pulau Cingkuak dapat dicapai selama 15 menit. Setelah puas berkeliling dan bermain di pulau Cingkuak, Anda dapat memesan kapal untuk penjemputan kembali dari pulau Cingkuak ke dermaga pulau Batu Kereta.
Pilihan kedua dengan menggunakan jalur laut, yaitu naik kapal cepat dari pelabuhan Teluk Bayur yang akan mengantarkan Anda sampai ke pelabuhan di kabupaten Pesisir Selatan. Teluk Bayur adalah pelabuhan di Kota Padang yang dapat ditempuh selama 45 menit perjalanan dari Bandara Minangkabau. Melalui jalur ini pastinya akan menikmati keindahan panorama laut di pesisir Sumatera Barat selama kurang lebih 2 jam perjalanan.
Setibanya di pelabuhan Panasahan Painan, Pesisir Selatan, sewalah kendaraan seperti mobil dan motor untuk mengelilingi kawasan wisata di Pesisir Selatan. Harga sewa mobil atau taksi sekira Rp200.000,- hingga Rp250.000,- yang akan mengantarkan Anda berkeliling. Sedangkan sewa motor ditawarkan Rp100.000,- sampai Rp150.000,-.
Harga sewa kendaraan yang ditawarkan biasanya hanya termasuk harga sewa mobil dan supir, untuk bahan bakar, parkir, dan supir diluar dari harga sewa. Tanyakan apabila hotel tempat Anda menginap menyediakan jasa program tur atau sewa kendaraan.
Akomodasi
Kegiatan berkemah di sekitar Pulau Cingkuak atau Pantai Carocok sangat menyenangkan. Bersantai dan istirahat di pinggir pantai sambil mendengarkan suara ombak. Jika Anda ingin menikmati istirahat malam dengan kamar nyaman, bisa juga menginap di Painan dan kawasan Pesisir Selatan
Hotel Andhika
Jl. Pemuda No. 20, RT. 4, Painan Utara, IV Jurai, Pesisir Selatan, Sumatera Barat
(0756) 21115
Hotel Anordio
Jln. Rawang, Painan, IV Jurai, Pesisir Selatan, Sumatera Barat
0813-6452-5636
Kuliner
Karena letaknya di pesisir, tentunya makanan khas Painan berupa olahan laut seperti rendang lokan dan rendang gurita, atau palai bada. Jika Anda pecinta makanan manis, di kawasan Pesisir Selatan juga dapat ditemui cemilan manis seperti lamang tapai, pinukuik batang kapeh, dan putu kambang. Anda tidak hanya dapat menemukannya di daerah Pesisir Selatan.
Selain jajanan pasar, di kota Painan juga terdapat rumah makan yang menyediakan hidangan khas Sumatera Barat. Berikut rumah makan yang lokasinya dekat dengan Pantai Carocok dan Kota Painan.
Cafe Penantian, dekat pintu masuk pantai Caroccok
Rumah Makan Dena, Carocok, Painan. Telepon: 0821-6761-589
Rumah Makan Bundo Kanduang, Jalan Raya Tarusan. Telepon: (0756) 431993
Uniden Rumah Makan, Jalan Raya Tarusan. Telepon: (0756) 431540
Rumah Makan Pak Widuri, Jalan Agus Salim
Tips
Di kawasan Pesisir Selatan sangat jarang ditemui angkutan umum yang memadai, solusinya Anda bisa menyewa kendaraan dari dan ke Bandara Minangkabau, atau dapat juga menyewa kendaraan saat tiba di kabupaten Pesisir Selatan jika Anda memilih melalui jalur laut dari Teluk Bayur.
Harga sewa kendaraan yang ditawarkan biasanya termasuk harga sewa mobil dan supir. Untuk bahan bakar, parkir, dan tips supir di luar dari harga paket sewa. Tanyakan apabila hotel tempat Anda menginap menyediakan jasa program tur atau sewa kendaraan.
Anda juga bisa mengikuti program tur dari agen perjalanan di Kota Painan. Disediakan jasa antar jemput dari dan ke bandar udara dan yang akan mengantarkan Anda mengunjungi tujuan wisata di sana dengan lebih terjadwal.