Tasikmalaya, sebuah kabupaten di Jawa Barat menghelat sebuah acara menarik bertajuk Tasikmalaya Oktober Festival (TOF). Kegiatan tersebut menjadi kegiatan menyambut hari jadi Kota Tasikmalaya ke-16 dan merupakan gabungan dari beberapa acara yang telah digelar sebelumnya, yaitu: Tasik Creative Festival, Tasikmalaya Culture and Craft Festival, dan Tasikmalaya Invesment Expo Conference.
TOF diupayakan menjadi pintu pembuka bagi Kota Tasikmalaya mengenalkan dan memasarkan produk-produk unggulannya termasuk tujuan wisata. Tasik Oktober Festival ini dijadikan kegiatan rutin tahunan dan ikon Kota Tasikmalaya. Apabila tahun lalu mengangkat payung geulis sebagai ikon kegiatan helaran karnaval maka tahun ini mengangkat ekonomi kreatif dan UMKM. Pemerintah Tasikmalaya juga tengah berkerja sama dengan beberapa negara Asean serta perwakilan dari Jerman dan Palestina untuk dapat hadir dalam acara ini.
Merangkai acara, panitia juga menghadirkan Dynand Faris, maestro carnaval di Tanah Air untuk memberikan workshop kepada peserta Tasikmalaya Oktober Festival. Coaching clinic tersebut digelar sehari jelang acara berlangsung. Lewat pengalamannya Dynand berbagi pengetahuan bagaimana sebuah fashion carnaval yang dikelola secara profesional, konsisten, dan berstandar global maka dapat menjadi sebuah event yang membanggakan Indonesia di dunia. Setelah 15 kali perhelatan Jfc meraih banyak penghargaan internasional dan standar tersebut diarahkan Kementerian Pariwisata untuk dapat dijadikan contoh penyelenggaraan fashion carnaval di Tanah Air.
Tasikmalaya Oktober Festival (TOF) berlangsung pada 14 -17 Oktober 2017 dengan mengambil tempat di Jalan Sutisna Senjaya Alun-Alun Kota Tasikmalaya, sedangkan bazar produk UMKM akan dilaksanakan di Jalan Pemuda dan Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya. Selama acara berlangsung akan ada empat panggung terpisah di dua lokasi jalan tersebut. Untuk panggung utama berada di kawasan Hazet dan ada pula panggung di depan Alun-Alun saat kegiatan karnaval.
Grand openingnya pada 15 Oktober, diawali dengan karnaval budaya. Selama empat hari mulai 14-17 Oktober 2017, kawasaan Jalan KH Zaenal Mustofa (Hazet) akan diubah menjadi lokasi pameran yang menampilkan sejumlah pameran binaan dari Bank Indonesia (BI) wilayah kerja Priangan Timur, serta pameran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya.
Di Jalan Yudanegera akan ada penutupannya dari depan Hotel Horison sampai dengan depan RM Ampera. Sedangkan kalau di Hazet dari Tugu Adipura sampai ke Toserba Asia perapatan Jalan Cihideung. Adapun pameran binaan dari Bank Indonesia itu berlokasi di Jalan Yudanegara. Sedangkan pameran dari Pemkot Tasikmalaya itu bertempat di Jalan Hazet, bekas kantor Bupati dan di areal batu andesit.
Kota Tasikmalaya adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat yang dijuluki sebagai “Sang Mutiara dari Priangan Timur” dikenal sebagai Kota Santri, khususnya di era sebelum 1980-an karena hampir di seluruh di wilayah ini tersebar pondok pesantren. Terletak di tenggara daerah Priangan, Kabupaten Tasikmalaya sejauh ini dinilai sebagai kabupaten paling besar dan berperan penting di wilayah Priangan Timur. Saat ini hampir 70%, pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di priangan timur dan selatan berada di Tasikmalaya.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah hijau, terutama pertanian dan kehutanan, sementara petani menetap sebagai mayoritas penduduk. Tasikmalaya juga terkenal dengan produksi Kerajinannya, salak, dan sementara kuliner nasi tutug oncom. Beberapa tujuan wisata di Tasikmalaya di antaranya adalah: Pantai Sindangkerta, Pemandian air panas Ciawi, Kampung Naga, Air terjun Ciparay, Gunung Galunggung, Pantai Selatan Cipatujah, Taman Mangkubumi Indah, Situ Gede, Goa Malawang, dan Curug Dengdeng.