Mata Air Guyangan: Ratusan Tangga Menuju Kedamaian Spiritual

Menghadap Tuhan bukanlah sesuatu yang mudah, butuh perjuangan dan kepasrahan dengan tulus untuk menyatu dengan alam. Alur berpikir seperti inilah yang diadopsi oleh umat Hindu di Bali sebagai tata cara pembangunan pura. Bahwa pura dicapai dengan berjalan kaki, pada jarak yang tidak bisa dibilang dekat, serta melalui tangga-tangga dan jalan setapak yang harus diselesaikan dengan sempurna. 

Lalu karena letaknya yang jauh dari keramaian maka Anda bisa menghirup udara segar dari pura, sambil melihat panorama yang tidak bisa dinikmati dalam keseharian. Ada pura-pura yang dibangun di lembah-lembah gunung, sebagian lagi dibangun di area pantai. Akan tetapi, dimanapun pura berada, Anda akan memiliki cerita seru saat menuju ke sana. Inilah yang coba ditawarkan oleh Mata Air Guyangan di Nusa Penida.

Di sini, Anda tidak akan menemukan air terjun dengan kucuran deras dan megah, ataupun kolam besar yang bisa ditempati dengan leluasa. Mata Air Guyangan adalah destinasi untuk mereka yang mau berkorban untuk mencapai kedamaian hati.

Masalahnya, bukan hanya seratus atau dua ratus tangga yang harus dilalui, melainkan tujuh ratus tangga untuk sekali jalan. Lebih ekstrem, tangga-tangga tersebut dibangun di tebing pinggiran pantai dengan tinggi puluhan meter. Jadi ketika Anda sedang gemetar menuruni tangga, ada alam cantik yang mendampingi.

Perjuangan ini selesai sementara saat Anda tiba di sebuah tebing di tengah-tengah karst. Di tebing yang agak lebar, sekira 10-20 meter, di sinilah pura itu dibangun. Pura Diah Dewi atauPura Segara Kidul, warga setempat menyebutnya. Pura ini memiliki kaitan erat dengan cerita Asta Gangga pada Babad Nusa Penida. Pada pura dibagun palinggih Nyi Roro Kidul dengan baju khas berwarna hijaunya. Sosok ini dipercaya sebagai penguasa lautan selatan. 

Selain itu, pura tersebut juga diyakini dapat membersihkan karma masa lalu untuk memperbaiki kehidupan selanjutnya. Banyak umat yang datang untuk melakukan proses maguyang atau menata kembali hidupnya yang berantakan. Dari sinilah nama mata air tersebut berasal. Dengan melakukan sembahyang di sana, umat Hindu dipercaya akan menyelami kehidupan yang lebih baik.

Kegiatan

Wisatawan yang tidak takut adrenalinnya ditantang akan terus maju hingga tangga terakhir. Di sini mereka akan menemukan mata air jernih yang langsung mengalir ke laut, Anda bisa mandi di bawah kucurannya. Ada pula kolam-kolam kecil yang bisa digunakan untuk berendam tapi sebaiknya tanyakan dahulu kepada pemandu, kolam mana yang bisa dipergunakan karena diantaranya terdapat kolam suci yang disakralkan. Di saat yang bersamaan, Anda akan melihat warga setempat bersembahyang. Bagi Anda yang beragama Hindu, ini adalah tempat yang tempat untuk menghadap Tuhan. 

Pemandangan sekelilingnya pun menakjubkan. Saat berada di sini berarti Anda menapaki bibir selatan Nusa Penida. Saksikan sendiri bagaimana ombak-ombak di musim tertentu begitu ganas dan mampu mengeluarkan suara keras saat membentur tebing. Jika beruntung, ada burung-burung yang bisa disaksikan dengan mata telanjang sedang bermain di langit lepas. Dari titik ini pula Anda bisa mengabadikan gambar cantik, akan lebih bagus apabila berkunjung saat cuaca cerah

Tips

  • Sangat tidak dianjurkan bagi Anda yang memiliki phobia terhadap ketinggian. Sebab, Anda akan berdampingan langsung dengan lautan lepas di ketinggian puluhan meter.
  • Saat menuruni tangga, Anda harus ekstra hati-hati. Tidak ada alasan untuk terburu-buru sehingga Anda bersama teman-teman akan terus saling menjaga.
  • Sediakan air minum yang cukup, jas hujan atau payung untuk mengantisipasi hujan, juga camilan untuk menambah semangat saat menuruni dan menaiki tangga.
  • Tidak perlu membawa barang banyak saat menuju ke sini. Buatlah bawaan Anda seringkas mungkin agar tidak menyulitkan pergerakan.
  • Disarankan menggunakan pemandu.
  • Wanita yang sedang datang bulan sebaiknya tidak mengunjungi mata air ini.
  • Apabila berniat untuk melakukan sembahyang maka wajib membawa kain panjang yang biasa dikenakan oleh umat Hindu untuk bersembahyang.
  • Mata Air Guyangan dimanfaatkan oleh desa-desa yang terletak di sekitarnya. Ini terlihat dari banyakya pipa-pipa besar yang melintang di tangga yang akan Anda turuni. Sehingga selain harus ekstra hati-hati, Anda pun dituntut untuk tetap menjaga keutuhan tempat ini.

Transportasi

Ada kapal-kapal jukung tradisional yang melayani kunjungan ke Nusa Penida, biayanya sekira Rp40 ribu untuk lama perjalanan 90 menit. Jika ingin lebih nyaman, Anda bisa menggunakan speedboat yang terdapat berangkat dari Dermaga Buyuh, berikut ini rincian jadwal keberangkatan per bulan September 2016:

Sanur-Nusa Penida-Sanur : Rp175 ribu untuk wisatawan mancanegara, Rp75-100 ribu untuk wisatawan nusantara (Dermaga BR.Nyuh)

Keberangkatan dari Sanur: 07.00, 08.00, 08.30, 10.00, 15.00, 16.00

Keberangkatan dari Nusa Penida: 07.00, 08.00, 09.00, 14.00, 15.00

Sanur-Nusa Penida-Sanur : Rp175 ribu untuk wisatawan mancanegara, Rp75-100 ribu untuk wisatawan nusantara (Buyuk Bay)

Keberangkatan dari Sanur: 07.30, 09.00, 16.30

Keberangkatan dari Nusa Penida: 07.30, 15.30

Mata Air Guyangan terletak di Desa Batu Kandik, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, atau sekira 35 menit berkendara dari Pelabuhan Kapla Roto. Untuk menuju kesini, dari pelabuhan Anda disarankan untuk menyewa mobil atau motor karena tidak ada kendaraan umum yang melewatinya.

Akomodasi

Nusa Penida semakin berkembang dari tahun ke tahun. Investor pun semakin tertarik untuk mendirikan hotel sehingga Anda memiliki banyak pilihan penginapan di sini.

Krisa Guest House 

Jl. Raya Klumbu-Toya Pakeh, Sakti, Nusa Penida, Klungkung, Bali, 80771

Tlp. 081338090117

Warung Coco Resort Penida

Jl. Raya Sakti, Nusa Penida, Bali, 80771

Tlp. (0361) 763102

Nusa Penida Garden Bungalow

Desa Batu Nunggul, Banjar Sampalan, Nusa Penida

Tlp. 081239901421

Gepah Garden 

Jl. Raya Batumulapan, Batununggul, Nusa Penida, Klungkung, Bali

Tlp. 081338375508

The Mel Homestay

Jl. Nusa Indah No.53, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, 80771

Tlp. 081353221262

Namaste Bungalows

Jl. Raya Sakti Nusa Penida, Sakti, Bali

Tlp. 081337271615

Bungalo No.7

Dusun Br.Lelod, Desa Jungut Batu, Nusa Penida, Klungkung, Bali

Tlp. (0366) 5596363

Berbelanja

Pasar Mentingi

Jangan bergantung pada pusat oleh-oleh atau pusat kerajinan untuk membawa pulang kenangan dari satu destinasi. Pasti akan lebih berkesan apabila mengunjungi pasar tradisionalnya. Di Pasar Mentingi, Anda bisa menemukan banyak jajanan pasar khas Bali seperti ledok, ongol-ongol, laklak, bubuh sumsum dan masih banyak lagi. Di samping itu, Anda juga akan mendapatkan kebaya bali dengan harga yang sangat murah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal.

Kuliner

Warung Mola-Mola yang terletak di Jl. Raya Batumulapan menyajikan kuliner internasional dan kuliner Indonesia. Anda bisa merangkap dua tujuan sekaligus saat berkunjung, yaitu memanjakan perut dan menikmati pemandangan laut lepas. Sebab, bangku-bangku di sini ditata sedemikian rupa menghadap langsung ke lautan, dimana bisa terlihat jelas petani-petani rumput laut yang sedang beraktivitas. 

Warung-warung kecil lain bisa Anda temukan di pinggir pantai, misalnya di area Crystal Bay. Anda juga tidak akan sulit menemukan rumah makan dan kafe di sepanjang jalan-jalan raya Nusa Penida