Rogok kantung atau dompet Anda, apakah ada uang Rp5000,-? Bila iya maka temukan gambar wanita sedang menenun di salah satu sisi lembarannya. Ya, gambar sosok perempuan berbusana adat Minang itu adalah penenun Pande Sike. Pande sike merupakan nama sebuah nagari di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Tempat dimana selain panorama sawah, kebun, lembah, dan hutan menghijau, juga menjadi rumah para penenun songket handal dari Tanah Minang.
Kata ‘pande sike’ berasal dari dua kata, yaitu ‘pande’ yang artinya pandai dan kata ‘sike’ yang artinya sisir berukuran besar dan digunakan pada alat tenun. Pande sike kemudian diartikan ‘pandai menggunakan sisir (alat tenun)’. Tenun songket Pande Sikek hampir seluruhnya dikerjakan dengan tangan. Alat-alat yang digunakan masih tradisional yang umumnya terbuat dari bahan alam seperti kayu dan bambu. Nyaris tak digunakan bahan logam seperti besi. Menenun kain songket khas pande sikek membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan ketekunan. Apabila tidak maka benang akan putus atau akan rendah kualitasnya.
Kain songket khas Pande Sike terdiri dari tiga jenis, yaitu: benang satu, dua dan empat. Songket benang satu lebih halus dan lentur sedangkan benang dua sedikit kurang tetapi sudah hilang kelenturannya, lebih kaku. Apalagi untuk songket berbenang empat, terlihat kaku sekali dan tebal. Hal ini disebabkan makin banyak benang yang digunakan makin kaku songket yang dihasilkan. Songket dengan benang empat motif tenunannya terlihat besar karena sekali memasukkan benang tenun dirangkap empat helai benang. Untuk membuat songket jenis benang satu diperlukan ketelitian karena dalam proses menenun benangnya helai demi helai. Untuk benang dua kira-kira perlu tiga minggu proses penenunan dan benang empat sekira dua minggu.
Harga masing-masing jenis kain songkrt tersebut berbeda. Benang satu itu jauh lebih mahal dibanding benang dua dan empat, karena waktu yang diperlukan untuk menenunnya lebih lama. Harga sebuah kain songket jenis benang satu, harganya mencapai Rp350.000,- dan bila bersama kain bawahan mencapaibRp 1 juta (minimal). Apabila benang dua seharga Rp250.000,- untuk satu helai selendang, dan dengan kain bawahan menjadi Rp850.000,-. Sementara untuk benang empat harganya Rp175.000,- per helai selendang dan lengkapnya bersama bawahan Rp500.ooo-,-. Benang bahan kain ini biasanya menggunakan benang makau, yaitu jenis benang asli dari India.
Untuk menuju Nagari Pande Sike di Tanah Datar maka arahkan perjalanan Anda yang terdekat dari Bukittinggi. Lokasinya ada di Desa Koto Baru, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tana Datar. Ada banyak rumah tenun dan toko penjual songket minang di lokasi ini, salah satunya adalah Pande Sikek Satu Karya. Bukan hanya handal menenun kain songket, warga setempat juga piawai menciptakan kerajinan tangan untuk cenderamata yang menarik berupa sulaman, ukiran, hiasan dinding, dan lainnya.