Pulau Dewata Bali bersiap menyelenggarakan Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) pada 7-11 Juni 2017 di Nusa Dua Convention Center (BNDCC). BBTF merupakan bursa pariwisata terbesar yang digelar di Bali dalam upaya mempromosikan dan menjual paket-paket wisata, serta mendorong penyebaran wisatawan dari Bali ke Indonesia Timur termasuk Lombok, Flores dan Pulau Komodo.
Bali Beyond Travel Fair (BBTF) sudah ke-4 kalinya digelar dan kembali menghadirkan ratusan peserta dari berbagai negara, serta menjadi ajang pertemuan pembeli (buyers) dan penjual (sellers) dari luar negeri dan sejumlah daerah di Indonesia. Selain itu, acara yang terdiri dari sesi B2B dan B2C ini akan memiliki program yang sangat banyak, bahkan disebut-sebut sebagai program B2B travel & tourism yang paling komprehensif di Asia Tenggara.
BBTF berusaha menjembatani dan memfasilitasi pelaku serta industri pariwisata internasional, juga memperkenalkan budaya Bali dan kekayaan budaya nusantara di mata dunia internasional. Perusahaan, agen perjalanan, hotel & resor, operator pelayaran, perencana konvensi dan operator venue akan berkumpul di sini untuk memperkenalkan brand mereka masing-masing.
Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2014 diselenggarakan oleh Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Bali dan didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata serta semua pemangku kepentingan pariwisata di Bali. Kegiatan ini ditargetkan diikuti sebanyak 241 tour operator dari seluruh negara. Bagi Indonesia, BBTF 2017 selain menjual wisata Bali, juga akan memperkenalkan 10 destinasi priotritas dan Bali Beyond kepada para buyer potensial dari seluruh penjuru dunia.
“Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2016 lalu mentargetkan transaksi sebesar Rp 9,4 triliun dengan jumlah penjualan pax yang akan mendatangkan kunjungan 500 ribu wisman ke Indonesia. Tahun lalu hanya diikuti 228 tour operator dari berbagai mancanegara ikut serta, tahun ini meninggkat. Sehingga akan menaikan jumlah target pencapaian tahun lalu,” ujar Ketua Asita Bali, I Ketut Ardana, Senin (29/5).
Ardana menjelaskan, BBTF merupakan salah satu event cukup besar dan bergengsi dalam bursa pariwisata. Event ini memiliki nilai strategis bagi pariwisata Bali. “Selain untuk mendongkrak bertambahkan kunjungan wisatawan ke Bali maupun Indonesia, juga sebagai ajang promosi wisata,” katanya.
Meski diselenggarakan di Bali, Sumsel dan Yogyakarta akan menjadi highlight yang ditonjolkan selama ajang pameran berlangsung. “Tahun ini Sumatera Selatan dan Yogyakarta ikut kita promosikan, hal ini merupakan salah satu bentuk promosi Asian Games 2018 yang dilangsungkan di Palembang. 10 Destinasi Prioritas juga ikut ambil bagian,” ujar Ardana.
Melalui BBTF 2017, lanjut Ardana, ajang ini juga akan mempertemukan para pebisnis pariwisata lokal, dengan yang akan mengenalkan potensi pariwisata di daerahnya kepada para pebisnis pariwisata mancanegara.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan bursa pariwisata internasional BBTF oleh para pelaku bisnis pariwisata. Menurutnya, event ini turut membantu meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia yang ditargetkan 20 juta wisman pada 2019 mendatang.
“Untuk mencapai target kunjungan telah ditetapkan 10 destinasi yang sudah exsisting yaitu; Great Bali, Great Jakarta, Great Kepri, Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang), Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Bandung, Makassar, Lombok, dan Banyuwangi untuk di-branding dan dipasarkan tahun ini di antaranya melalui event bursa pariwisata internasional di dalam dan luar negeri,” kata Menpar Arief Yahya
Menpar Arief Yahya optimistis penyelenggaran BBFT 2017 akan memberikan dampak pada peningkatan kunjungan wisman ke Bali dan daerah lainnya. BBFT 2017 sebagai salah satu event bursa pariwisata internasional bergengsi di Indonesia, banyak diminati para buyers potensial dari seluruh dunia untuk ‘berbelanja’ paket wisata yang ada di Bali dan destinasi wisata di kawasan Indonesia Timur (Bali Beyond).
“Great Bali merupakan mesin pencetak wisman karena sekitar 40 persen wisman yang berkunjung ke Indonesia melalui Bali. Great Bali kita jadikan sebagai ‘jendela pariwisata’ Indonesia dan sangat efektif dalam menarik kunjungan wisman untuk melanjutkan wisata ke kawasan Indonesia Timur atau Bali Beyond,” kata Menpar Arief Yahya.