Sekilas
Jakarta adalah Ibu kota Republik Indonesia. Kota metropolitan yang luas dan besar dengan populasi lebih dari 9 juta jiwa. Jakarta merupakan pusat pemerintahan nasional sekaligus pemerintahan provinsi DKI Jakarta. Jakarta menjadi pusat pemerintahan yang mengatur keuangan dan bisnis. Menjadi pusat politik dan ekonomi karena di Jakarta tempat bertemunya orang dari seluruh Indonesia. Jakarta telah memikat orang dari segala aspek kehidupan. Jakarta juga pusat musik modern Indonesia dan pusat industri kreatif. Oleh karenanya, tidak heran jika apapun yang terjadi di Jakarta menjadi perhatian nasional dan merupakan pusat roda sejarah dan kehidupan modern Indonesia.
Terletak di pantai utara bagian barat pulau Jawa, DKI Jakarta saat ini terdiri dari 6 kota yaitu Jakarta Pusat meliputi Merdeka Square dan wilayah elit Menteng; Jakarta Selatan meliputi Kebayoran dan Bintaro; Jakarta Barat, saat ini dikembangkan menjadi kota utama dimana akan dibangun gedung-gedung dan hotel; Jakarta Timur yang merupakan tempat perdagangan dan rekreasi pantai yaitu Taman Impian Jaya Ancol, Pulau Seribu, dan beberapa pulau indah yang terdapat di teluk Jakarta.
Saat ini pembangunan kota Jakarta melonjak cepat. Hotel-hotel super mewah tersebar di sekitar mall yang menjual barang-barang bermerek. Apartemen-apartemen mewah yang dilengkapi dengan kolam renang besar, pusat perbelanjaan, dan tempat rekreasi untuk memanjakan penghuni apartemen. Untuk memasuki salah satu ujung kota yang luas ini, pemerintah telah membangun jalan tol di sekitarnya, melewati pusat-pusat kegiatan tersibuk Jakarta. Dapat dipastikan saat jam-jam sibuk maka Jakarta akan menjadi sangat macet.
Bahkan, ada banyak hal yang bisa Anda dilakukan dan lihat di Jakarta. Sulit untuk berjalan-jalan di jalanan Jakarta karena padat dengan mobil dan sepeda motor. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah tinggal di hotel di mana Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu di sekitarnya misalnya untuk konferensi, pertemuan bisnis, berbelanja, mengunjungi pameran, atau untuk menjelajahi kota dan bertamasya pada hari tertentu saat Anda memiliki lebih banyak waktu luang.
Karena populasi yang banyak, Jakarta menjadi kota yang sangat padat. Oleh karena itu, Anda akan menemukan rumah mewah yang berdampingan dengan gubuk di sisi jalan atau mobil mewah yang berebut tempat parkir dengan bus tua. Hal-hal tersebut menunjukan betapa kota ini sangat dinamis dan sangat hidup dari siang hari hingga larut malam.
Di Jakarta Anda juga dapat menemukan restoran yang menyajikan hidangan internasional atau makanan dari berbagai daerah di Nusantara. Mulai dari restoran eksklusif sampai warung pinggr jalan yang mampu memuaskan selera semua orang. Ada juga beberapa lapangan golf yang indah di sekitar kota, dimana para pengusaha Indonesia dan asing menghabiskan akhir pekannya di sini.
Kehidupan malam Jakarta sangat atraktif. Diskotik, klub malam, dan karaoke menawarkan berbagai jenis musik dan tari. Java Jazz Festival tahunan adalah event internasional untuk penggemar musik jazz. Band-band dan penyanyi terbaik Indonesia ikut memeriahkan acara ini.
Selain itu, Jakarta adalah tempat yang tepat untuk berbelanja dengan harga bersaing dengan banyak kota-kota belanja favorit di seluruh dunia seperti Singapura dan Hong Kong. Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Pondok Indah Mall, Pacific Place, hanyalah beberapa dari begitu banyak pusat perbelanjaan kelas atas yang dapat Anda ditemukan di kota besar ini. Sedangkan untuk mendapatkan barang yang lebih murah, Pusat Grosir Tanah Abang dan Mangga Dua adalah tempat berbelanja favorit bagi penggila belanja. Setiap tahun Jakarta Great Sale memberikan diskon besar-besaran yang telah menarik ribuan pengunjung dari berbagai kota di Indonesia dan Asia Tenggara.
Landmark
Jalan Sudirman-Thamrin terletak di jantung kota Jakarta, di sini kantor pusat bank sentral Indonesia, Bank Indonesia dan sebagian besar bank-bank besar. Jalan Sudirman dan Thamrin dipisahkan bundaran air mancur yang dikelilingi oleh bangunan landmark Jakarta yaitu Hotel Indonesia dan Wisma Nusantara, yaitu gedung tinggi pertama di Jakarta. Lingkaran Hotel Indonesia saat ini merupakan lokasi yang sering digunakan untuk demonstrasi karena lalu lintasnya yang sibuk. Sepanjang boulevard utama ini juga terdapat sejumlah hotel berbintang Jakarta.
Sepanjang jalan Sudirman terletak Pusat Olahraga Senayan, kompleks olah raga yang dibangun oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, tahun 1962 untuk menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) dan menjadi latar belakang dibangunnya jalan Sudirman-Thamrin. Di sini juga terdapat juga Jakarta Convention Center, sebuah tempat untuk konvensi internasional dan pameran.
Jalan Sudirman-Thamrin mengarah ke Merdeka Square, di mana di tengahnya berdiri Monumen Nasional atau biasa disebut Monas. Di tempat inilah Pusaka Bendera Merah-Putih pertama kali dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Bendera ini kini telah using berumur, sehingga sekarang saat perayaan upacara Hari Kemerdekaan, bendera asli dikeluarkan tetapi hanya untuk menemani bendera replika yang akan dikibarkan di depan Istana Merdeka. Monumen Nasional dengan tinggi 137 m berbentuk obelisk, dan di atasnya terdapat perunggu berbentuk api dilapisi 32 kilogram lapisan emas. Dalam alas tugu monas terdapat sebuah museum yang menggambarkan diorama perjuangan Kemerdekaan Indonesia serta teks asli Proklamasi Kemerdekaan. Terdapat sebuah lift yang dapat membawa pengunjung ke atas untuk melihat pemandangan yang luas kota Jakarta dari dasar tugu monas. Di sekitar Monumen terdapat sebuah taman dengan air mancur musikal yang dinikmati oleh masyarakat Jakarta pada hari Minggu saat berolah raga dan rekreasi. Rusa berkeliaran di antara pepohonan rindang di taman.
Jalan Medan Merdeka adalah pusat sebagian besar bangunan pemerintah penting. Selama masa kolonial Belanda Jalan Merdeka adalah pusat pemerintahan yang dikenal sebagai Koningsplein atau Jalan Raja. Sisi utara didominasi oleh Istana Merdeka yang dulunya merupakan kediaman Gubernur Jenderal Belanda sementara kini menjadi kantor presiden dan kabinetnya. Ke Selatan ada kantor wakil presiden, gubernur Jakarta dan gedung parlemen provinsi, juga Kedutaan Besar Amerika. Sementara itu di Barat terdapat Museum Nasional, Mahkamah Konstitusi, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dan Gedung Indosat, yaitu perusahaan telekomunikasi internasional pertama di Indonesia.
Di seberang Jalan Medan Merdeka terdapat bangunan kolonial Belanda yang dibangun dengan gaya neoklasik abad ke-19, mencakup bangunan sekitar Lapangan Banteng, sebut saja gedung Departemen Keuangan, Katedral Katolik neo-gothic, dan di bawahnya lagi kantor Kementerian Luar Negeri, dan Gereja Protestan Imanuel yang menghadap stasiun utama Jakarta Gambir.
Di seberang jalan ke Katedral Jakarta terdapat masjid terbesar di Jakarta yaitu Masjid Istiqlal. Di dekatnya adalah Concert Hall dan jalan tempat berbelanja bergaya kolonial bernama Pasar Baru, dulunya merupakan tempat berbelanja kalangan elite Belanda. Pada abad ke-18 Belanda Batavia terkenal sebagai “Ratu Timur”.
Di belakang Istana Presiden terdapat kanal yang menuju utara melewati Gedung Arsip lama ke Batavia Lama yang dulunya adalah tempat Perusahaan Hindia Belanda, VOC yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Jan Peterszoon Coen pada abad ke-17. Renovasi telah dilakukan untuk terus melestarikan kawasan bersejarah kota ini yang didominasi oleh Stadhuis atau bangunan kota, yang sekarang menjadi Museum Sejarah Jakarta. Di depannya terdapat pusat pertokoan yang sekarang bernama jalan Fatahillah. Sebuah nama yang diambil dari pendiri pelabuhan ini dan menamainya Jayakarta atau Kota kemenangan. Jalan ini dikelilingi oleh bekas gedung-gedung pemerintah Hindia Belanda yang sekarang menjadi museum, di antaranya Museum Seni Rupa dan Museum Wayang.
Lebih jauh ke bawah adalah pelabuhan tua bernama Sunda Kelapa dimana pada masa jayanya pelabuhan ini adalah pintu masuk bagi perdagangan Timur Jauh yan gmembawa cengkeh, pala, lada, cendana, sutra, dan banyak lagi yang lainnya. Di sini Anda masih dapat melihat dan mengagumi Kapal Bugis Phinisi bersandar di pelabuhan dan aktivitas orang-orangnya. Di dekatnya ada gudang tua yang sekarang berdiri Museum Maritim.
Saat ini, lokasi bekas kota Batavia adalah wilayah pusat bisnis Jakarta yang didominasi orang Cina, namun sebagian besar wilayah ini telah dimodernisasi dengan pusat perbelanjaan dan hotel.
Daerah penting lainnya di Jakarta Pusat adalah Jalan Gatot Subroto, tempat gedung parlemen dan Jalan Rasuna Said sebagai lokasi kantor kedutaan asing.
Jakarta sebagai kota metropolis terus meluas ke seluruh arah dan sekarang terdiri dari serangkaian kawasan pemukiman yang saling berhubungan, pusat rekreasi, dan perbelanjaan, sehingga penting untuk memperhatikan di area mana satu daerah berada.
Untuk mengetahui sekilas Indonesia secara keseluruhan kunjungilah Taman Mini Indonesia Indah yang terletak di Jakarta Timur, dapat diakses melalui jalan tol. Di TMII Anda dapat melihat rumah-rumah tradisional Indonesia dari seluruh nusantara, semua dengan gaya arsitektur yang unik. Di sini juga terdapat teater Imax, menampilkan film-film 3D yang spektakuler. pecinta anggrek tidak boleh melewatkan Taman Anggrek sini.
Untuk melengkapi rekreasi pantai, warga Jakarta dan wisatawan nusantara berbondon-bondong ke Taman Impian Jaya Ancol yang terletak di pantai utara Jakarta. Kawasan Ini adalah sebuah resor luas dan lengkap termasuk juga Seaworld dan Dunia Fantasi. Ada juga arena berenang yang besar dengan gelombang buatan dan seluncur air, roller coaster yang mendebarkan dan wahana lain yang mendebarkan seperti torpedo. Resor ini juga memiliki hotel, restoran dan ruang konvensi.
Jakarta juga memiliki kebun binatang yang lengkap dipenuhi dengan fauna nusantara yang kaya di Ragunan. Di sini Anda dapat melihat burung cenderawasih, komodo, orang utan, dan semua jenis ular, gorila. Kebun Binatang Jakarta merupakan tempat favorit keluarga saat hari libur.
Sejarah
Jakarta sebagai ibukota memiliki sejarah yang menarik. Banyak aspek yang berbeda telah mewarnai sejarah kota dan kehidupan masyarakatnya. Sejak abad ke-5, kapal dari Cina dan Champa (Vietnam), serta dari kepulauan Nusantara merapat di muara Sungai Ciliwung. Pedagang India dan Portugis juga mendatangi kota kecil ini. Pelaut dari Jawa, membawa rempah-rempah dari Maluku, juga berlabuh di sini. Hampir semua orang dari Timur dan Barat meninggalkan jejak mereka untuk berbaur di Jakarta. Berabad-abad kemudian, pelabuhan Jakarta tumbuh menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Antara abad 17 dan awal abad 18, kapal bisa berlayar lebih jauh sampai ke sungai Ciliwung.
Sunda Kalapa merupakan pelabuhan utama Kerajaan Hindu Sunda. Ibukota kerajaan Pakuan Pajajaran terletak dua hari perjalanan ke hulu, sekarang dikenal sebagai Bogor. Kapal yang sering datang ke pelabuhan ini dari Palembang, Tanjungpura, Malaka, Makasar dan Madura, dan bahkan pedagang dari India dan Cina Selatan. Sunda Kelapa mengekspor barang-barang diantaranya seperti lada, beras dan emas.
Tahun 1513 armada Eropa pertama, yaitu empat kapal Portugis di bawah pimpinan Alvin, tiba di Sunda Kelapa dari Malaka. Malaka telah ditaklukkan dua tahun sebelumnya oleh Alfonso d ‘Albuquerque. Mereka mencari rempah-rempah, terutama lada, di pelabuhan tersibuk dan terorganisir dengan baik ini. Beberapa tahun kemudian, orang Portugis Enrique Leme mengunjungi Kalapa dengan membawa hadiah bagi Raja Sunda. Dia diterima dengan baik dan pada 21 Agustus 1522 Portugis menandatangani perjanjian persahabatan antara Kerajaan Sunda. Portugis menerima hak untuk membangun gudang dan mendirikan benteng di Kalapa. Hal ini dianggap oleh orang Sunda sebagai konsolidasi posisi mereka dalam melawan pasukan Islam dan meningkatnya kekuasaan Kesultanan Demak di Jawa Tengah.
Untuk memperingati perjanjian ini, mereka meletakkan batu besar yang disebut Padrao. Batu ini sempat menghilang selama bertahun-tahun, baru ditemukan kemudian tahun 1918 saat penggalian rumah baru di daerah kota di sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Nelayan Timur. Saat ini padrao dapat dilihat di Museum Nasional di Jalan Medan Merdeka Barat. Lokasi asli batu menunjukkan bahwa garis pantai pada awal abad ke-16 membentuk garis hampir lurus, yang ditandai saat ini dengan Jalan Nelayan, sekitar 400 meter selatan ke Menara Penjaga. Raja Sunda memiliki alasan sendiri untuk bersekutu dengan Portugis karena adanya ancaman dari perluasan Kerajaan Islam Demak serta pasukannya mengancam kota pelabuhan kedua yaitu Banten. Sunda merasa terhimpit dan membutuhkan sekutu yang kuat. Dengan demikian, raja berharap Portugal akan kembali cepat dan membantu melindungi pelabuhan pentingnya. Tapi mereka terlambat, tahun 1527 Fatahillah muncul sebelum Kalapa dengan membawa 1.452 prajurit dari Cirebon dan Demak.
Sejarah Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai.
Laporan para penulis Eropa abad ke-16 menyebutkan sebuah kota bernama Kalapa, yang tampaknya menjadi bandar utama bagi sebuah kerajaan Hindu bernama Sunda, beribu kota di Pajajaran, terletak sekitar 40 kilometer di pedalaman, dekat dengan kota Bogor sekarang. Bangsa Portugis merupakan rombongan besar orang-orang Eropa pertama yang datang ke bandar Kalapa. Kota ini kemudian diserang oleh seorang muda usia, bernama Fatahillah. Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta tanggal 22 Juni 1527Menurut sejarawan, kemenangan mengalahkan Sunda Hindu dan Portugis tanggal 22 Juni 1527 menjadi alasan bagi Fatahillah mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang berarti “Kemenangan Berjaya“. Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta.
Orang-orang Belanda datang pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta. Nama Jayakarta diganti menjadi Batavia. Keadaan alam Batavia yang berawa-rawa mirip dengan negeri Belanda, tanah air mereka. Mereka pun membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir. Kegiatan pemerintahan kota dipusatkan di sekitar lapangan yang terletak sekitar 500 meter dari bandar. Mereka membangun balai kota yang anggun, yang merupakan kedudukan pusat pemerintahan kota Batavia. Lama-kelamaan kota Batavia berkembang ke arah selatan. Pertumbuhan yang pesat mengakibatkan keadaan lilngkungan cepat rusak, sehingga memaksa penguasa Belanda memindahkan pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya. Wilayah ini dinamakan Weltevreden.
Daerah sekitar Menara Syahbandar pernah menjadi pusat Kota Batavia. Pusat jaringan perdagangan dengan agen-agen dagang yang tersebar hingga mencapai Deshima (Nagasaki) di Jepang, Surate di Persia, dan Cape Town di Afrika Selatan. Di sekitar wilayah inilah tempat Jakarta berasal.
Transportasi
Jakarta dapat diakses melalui dua bandara internasional. Bandara utamanya adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebgai gerbang utama memasuki Indonesia meskipun sekarang berada di provinsi Banten. Kedua adalah Bandara Halim Perdanakusumah yang awalnya merupakan markas angkatan udara tetapi sekarang digunakan sebagai tempat kedatangan kunjungan kepala negara dan pejabat. Sejumlah maskapai penerbangan domestik melayani penerbangan ke seluruh Nusantara dari Bandara Soekarno-Hatta juga melayani hubungan langsung dari penerbangan internasional untuk tujuan regional.
Di Jakarta terdapat banyak taksi di hotel dan mall atau bisa juga dipesan melalui telepon. Untuk menghindari kemacetan lalu lintas, masyarakat Jakarta menggunakan bus Trans-Jakarta atau Busway untuk perjalanan cepat karena memiliki jalur tersendiri. Sayangnya Busway baru melayani beberapa rute.
Melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata di Pulau Jawa selain dengan menggunakan pesawat dapat juga menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir. Anda juga dapat melakukan perjalanan dengan bus wisata atau kendaraan pribadi melalui jalan tol.
Kapal pesiar terdapat di pelabuhan Tanjung Priok.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Jakarta, kunjungi Enjoy Jakarta, situs resmi pariwisata Jakarta.
Masyarakat & Kebudayaan
Sejak abad ke-5 daerah sekitar Jakarta kini telah menjadi pelabuhan perdagangan penting. Orang-orang dari seluruh Jawa dan dari Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan pedagang dari Cina, India, dan Timur Tengah datang untuk menetap di sini, beberapa di antaranya tetap berada di antara komunitas mereka. Ada juga yang membaur ke dalam komunitas baru yang sekarang dikenal sebagai Betawi, penduduk asli Jakarta.
Suku Betawi memiliki kebudayanya sendiri yang unik, berwarna-warni dan majemuk sebagai hasil percampuran elemen Cina, Arab, Portugis, dan Belanda. Kata “Betawi” itu sendiri berasal dari kata “Batavia” nama yang diberikan oleh pemerintah Belanda.
Dengan banyaknya orang dari seluruh Indonesia yang datang ke Jakarta membuat orang Betawi telah ada meski kini hanya terdapat sejumlah daerah di kota metropolis ini. Kebanyakan orang Betawi adalah pemilik tanah atau hidup dari memiliki tanah. Dengan sungai Pasanggerahan, warga Betawi kukuh melindungi sungai dan lingkungan mereka dari polusi kota dan perambahan industrialisasi. Ikon Betawi adalah “Ondel-ondel” boneka besar yang biasa ada dalam arak-arakan di pesta pernikahan atau khitanan.
Yang menarik adalah perayaan pernikahan mereka dapat berlangsung selama berhari-hari. Semua orang diundang dimana para tamu akan dihibur dengan musik dan tari Betawi serta layar tancap sampai malam, sambil menikmati pisang, kacang, dan teh panas.
Kostum merah mempelai wanita jelas terinspirasi dari gaun pengantin Cina lengkap dengan jumbaian yang menutupi wajahnya. Sebaliknya kostum mempelai pria terinspirasi oleh pengaruh Arab dan India.
Orang Betawi terkenal dengan karakter berterus terang saat berbicara. Mereka terbuka dan humoris secara alamiah, tetapi mereka dapat keras ketika dikonfrontasi. Karena itu, dialek dan ekspresi Betawi menjadi sangat populer terutama dikalangan anak muda saat ini, sering pula digunakan dalam acara televise. Dalam kehidupan sehari-hari dialek Betawi sering juga dituturkan di seluruh Indonesia.
Kehidupan tradisional asli Betawi bisa Anda rasakan di Setu Babakan di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Di sini sering diadakan pertunjukan lenong Betawi dan tari topeng. Sebuah rumah tradisional yang dibangun tahun 1920-an dan sering digunakan sebagai lokasi syuting film. Waktu terbaik untuk mengunjungi Setu Babakan adalah bulan Juni dan Juli saat festival tahunan diadakan.
Sebagai tempat percampuran dari semua kelompok etnis di Indonesia, Jakarta juga merupakan tempat dimana dapat menemukan ekspresi seni modern Indonesia terbaik. Di sini terdapat galeri lukisan dan seni hasil karya maestro Indonesia, konser musik klasik dari Jakarta Symphonic Orchestra, pertunjukan musik populer dan fashion show, sedangkan mall dan pameran menawarkan produk artistik yang beragam dari seluruh negeri.
Di Jakarta juga banyak kedutaan asing seperti Belanda, Jepang, dan Perancis memiliki pusat budaya mereka sendiri dan sering mengadakan konser, drama, pidato, dan film dari negara mereka.
Kuliner
Sebagai tempat percampuran berbagai bangsa dan budaya, Jakarta adalah tempat yang tepat untuk memuaskan lidah Anda. Cicipilah soto betawi yang dijual hampir di seluruh warung, banyak terdapat kafe dan restoran mewah. Jika Anda merasa cuaca di Jakarta terlalu panas, cobalah es campur yang terbuat dari es yang dicampur buah-buahan tertentu, sirup, dan susu, rasanya sangat menyegarkan!
Makanan khas lain dapat ditemukan hampir di seluruh tempat begitu juga makanan internasional. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Panduan Kuliner Jakarta.
Kantor Dinas Pariwisata
Jl K. H. Abdul Raham No. 2 Kuningan Barat, Jakarta
Tlp. (62-21) 5209689, 5209571, 52052155, 5209677
Fax. (61-21) 5229136, 5263923
Website Enjoy Jakarta: http://www.jakarta-tourism.go.id