Jawa Barat: “Wonderful West Java Indonesia”

Sekilas

Inilah Tanah Sunda yang memesona, terbentang dari Selat Sunda di Barat sampai ke perbatasan Jawa Tengah di bagian Timur. Wilayah Jawa Barat bergunung dan berbukit hijau memeluk puncak gunung api yang mengitari ibukotanya yaitu Bandung. Sejarah Jawa Barat adalah kisah perdagangan, mitologis legendaris, dan sejarah kerajaan besarnya yaitu Sunda atau dikenal Padjadjaran yang terus diteliti hingga saat ini oleh sejarawan dan arkeolog.

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki alam dan pemandangan yang indah untuk Anda kunjungi. Provinsi ini juga menyimpan berbagai potensi menyangkut sumber daya air, sumber daya alam dan pemanfaatan lahan, hutan, pesisir dan laut, serta sumber daya perekonomian masyarakatnya. Wilayah Jawa Barat adalah lokasi yang tepat untuk Anda melakukan beragam jenis wisata, baik itu wisata alam, belanja dan rekreasi, kuliner, ataupun budaya.

Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api aktif dan tidak aktif yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatra hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Daratannya dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0.10 m dpl, dan wilayah aliran sungai. Kawasan utara merupakan daerah berdatar rendah, sedangkan kawasan selatan berbukit-bukit dengan sedikit pantai serta dataran tinggi bergunung-gunung ada di kawasan tengah.

Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9° C di Puncak Gunung Pangrango dan 34° C di Pantai Utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun.

http://IMG_4782

Sejarah

Kehidupan komunal nenek moyang masyarakat Sunda pertama menurut naskah Pangeran Wangsakerta dimulai di pesisir barat ujung pulau Jawa, yaitu pesisir Pandeglang. Daerah pesisir ini jauh-jauh hari sebelum berbentuk kerajaan dikenal sebagai kota perdagangan dan persinggahan para saudagar dari Asia, seperti Arab, India dan China. Masyarakatnya menganut sistem religi Pitarapuja, yaitu pemuja roh leluhur, dengan bukti terdapat sejumlah menhir yang ditemukan.

Salakanagara didalam naskah Wangsakerta disebut-sebut sebagai Kerajaan awal di Indonesia yang berlokasi di Jawa Barat bagian barat. Salakanagara didirikan tahun 130 M, dengan raja pertamanya Dewawarman. Salakanagara dalam sejarah Sunda disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak, sedangkan nagara berarti kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak atau Argyre seperti yang dikatakan Ptolomeus dalam buku “Geographike Hypergesis”, ditulis ±tahun 150 M menjelaskan keberadaan Salakanagara (yang berarti “Kota Perak” atau disebut juga Rajatapura) berlokasi di daerah Teluk Lada Pandeglang.

Berikutnya abad ke-4 dikenal keberadaan Kerajaan Tarumanegara d Jawa Barat. Tujuh batu tulis yang ditulis dalam huruf Wengi (digunakan pada periode India Pallawa) dan dalam bahasa Sansekerta menjelaskan raja-raja yang ada di Tarumanegara. Tarumanegara bertahan hingga abad ke-6. Berikutnya Kerajaan Sunda menjadi kerajaan yang berkuasa di Jawa Barat seperti ditemukan dalam prasasti Kebon Kopi II (932 M).

Seorang ulama terkenal dari Banten Girang yaitu Sunan Gunung Jati tinggal di wilayah Kerajan Sunda dan berniat menyebarkan agama Islam di wilayah ini. Sementara itu, Sultan Demak dari Jawa Tengah juga mengancam Kerajaan Sunda. Untuk mempertahankan diri kemudian Prabu Surawisesa Jayaperkosa menandatangani Perjanjian Sunda Luso dengan Portugis tahun 1512 sehingga Portugis kemudian membangun benteng dan gudang. Perjanjian ini ditandai penempatan monumen batu Padrao di tepi sungai Ciliwung tahun 1522.

Meski perjanjian dengan Portugis telah dilakukan, namun pelabuhan Sunda Kalapa tetap jatuh di bawah aliansi Kesultanan Demak dan Kesultanan Cirebon tahun 1524 yang dipimpin Fatahillah. Tahun 1525 Sunan Gunung Jati juga berhasil merebut pelabuhan Banten dan mendirikan Kesultanan Banten yang berafiliasi dengan Kesultanan Demak. Perang Kerajaan Sunda melawan kesultanan Demak dan Cirebon kemudian dilanjutkan selama lima tahun hingga kesepakatan damai dibuat tahun 1531 antara Raja Surawisesa dan Sunan Gunung Jati. Dari 1567-1579, di bawah raja terakhirnya yaitu Raja Mulya bergelar Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda semakin merosot karena tekanan Kesultanan Banten. Setelah 1576, kerajaan itu tidak dapat mempertahankan ibukotanya di Pakuan Pajajaran (Bogor saat ini). Secara bertahap Kesultanan Banten mengambil alih wilayah kerajaan Sunda dan Kesultanan Mataram dari Jawa Tengah juga mengambil alih wilayah Priangan bagian tenggara.

Abad ke-6, perusahaan dagang Belanda dan Inggris mendirikan kapal-kapal dagang mereka di Jawa Barat setelah runtuhnya Kesultanan Banten. Tiga ratus tahun selanjutnya, Jawa Barat secara utuh berada di bawah pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Setelah kemerdekaan Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950. Selama lebih kurang 50 tahun sejak pembentukannya, wilayah Kabupaten dan kota di Jawa Barat baru bertambah 5 wilayah, yakni Kabupaten Subang (1968); Kota Tangerang (1993); Kota Bekasi (1996); Kota Cilegon dan Kota Depok (1999). Padahal dalam kurun waktu tersebut telah banyak perubahan baik dalam bidang pemerintahan, ekonomi, maupun kemasyarakatan. Berikutnya tanggal 17 Oktober 2000 sebagai upaya desentralisasi politik nasional maka Banten berpisah dari Jawa Barat dan membuat provinsi baru.

Untitled
Situs Gunung Padang Cianjur

http://

Datang ke Jawa Barat

Jika Anda ingin menggunakan transportasi udara ada beberapa maskapai penerbangan domestik terbang ke Bandung setiap harinya. Banyak juga bus dari Jawa Tengah dan Jakarta menuju Terminal Bus Leuwi Panjang di Bandung. Beberapa kereta api beroperasi dari Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya ke Bandung, atau Anda juga dapat menggunakan mobil sewaan dari kota-kota terdekat Bandung.

Masyarakat & Kebudayaan

Masyarakat Jawa Barat di kenal sebagai masyarakat agamis dengan kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur tradisional. Mereka juga memiliki prilaku sosial yang berfalsafah pada silih asih, silih asah, silih asuh, yang secara harfiah berarti saling mengasihi, saling memberi pengetahuan, dan saling mengasuh diantara warga masyarakat.

Masyarakat Jawa Barat memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan. Hal ini terekspresikan pada pepatah “ulah unggut kalinduan, ulah gedag kaanginan” yang berarti konsisten dan konsekuen terhadap kebenaran serta keserasian antara hati nurani dan rasionalitas. Juga dalam pepatah “sing katepi ku ati sing kahontal ku akal”, yang berarti sebelum bertindak tetapkan dulu dalam hati dan pikiran secara seksama. Tatanan kehidupannya lebih mengedepankan keharmonisan seperti tergambar pada pepatah; “Herang Caina beunang laukna” yang berarti menyelesikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru atau prinsip saling menguntungkan.

Jawa Barat di lihat dari aspek sumber daya manusia memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan sebagai provinsi yang mempunyai proporsi penduduk dengan tingkat pendidikan, jumlah lulusan strata 1, strata 2 dan strata 3, terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain.

Makanan Khas

Banyak orang datang ke Jawa Barat untuk berwista kuliner. Mulai dari berbagai macam makanan yang di jual di pinggir jalan sampai makanan mewah di restoran mewah atau kafe. Setiap wisatawan dapat menemukan makanan dan membawanya sebagai oleh-oleh dari beberapa kota di Jawa Barat terutama Bandung.

Orang Sunda merasa makanannya hambar apabila tanpa disertai sambal. Jika Anda ingin makan makanan Sunda yang lebih nikmat maka cobalah nasi timbel (nasi yang digulung dibungkus daun pisang) dengan sambal dadakan yang dimakan bersama ayam goreng atau bakar, gepuk (daging yang dicampur bumbu-bumbu lalu digoreng), tempe, tahu, ikan asin,  sayur asam, dan lalapan seperti selada, mentimun atau kol mentah yang ditambah pepes-pepesan seperti pepes ikan, pepes ayam atau pepes jamur.

Orang Sunda juga menyukai makan sayuran. Kadang mereka bahkan memakan sayuran segar mentah  atau disebut Lalapan seperti mentimun, tomat, daun ketumbar, terong, kol, selada, dan sebagainya. Lalapan biasanya disertai dengan sambal yang nikmat. Makanan yang menggugah selera ini sayang jika Anda tidak cicipi cita rasanya.

Orang Sunda terutama Bandung terkenal dengan makanan khasnya yaitu batagor dan baso tahu. Batagor yang terkenal enak dapat Anda temukan di sekitar jalan Burangrang, Bandung. Bagi Anda yang menyukai makanan manis, Anda akan menyukai pisang bolen yaitu adonan terigu tradisional berisi pisang dan keju. Untuk variasi, dapat Anda menikmati juga brownies kukus Amanda, es cendol Elizabeth yang terkenal yang dapat melepaskan dahaga Anda di hari yang panas. Ada juga bandrek dan bajigur sebagai minuman yang cocok untuk menghangatkan tubuh Anda saat merasakan udara dingin Bandung di malam hari. Bandung juga menawarkan berbagai macam produk susu seperti yoghurt. Pada dasarnya ada dua jenis yoghurt di Bandung yaitu yoghurt yang sedikit cair dan yoghurt yang kental (gaya Perancis). Anda dapat menemukan yoghurt dengan rasa yang bervariasi di jalan Cisangkuy Bandung atau di BMC di Jl. Aceh.

Makanan ringan juga merupakan salah satu alternatif jajanan di Jawa Barat yang dapat Anda temukan di mana-mana. Diantaranya ialah gehu (tahu isi sayuran dibalut adonan terigu lalu digoreng), pisang goreng, cireng (aci yang digoreng berisi bumbu kacang). Anda juga mungkin tertarik untuk mencicipi nangka goreng, nanas goreng, peuyeum goreng dan banyak jenis makanan lainnya. Ketan bakar dan jagung bakar, atau rebus juga patut Anda coba.

Nasi goreng, meskipun bukan asli makanan dariJ awa Barat tetapi telah menjadi salah satu makanan favorit orang Jawa Barat. Nasi digoreng dengan bumbu ini kadang ada yang dicampur daging ayam, sapi, ikan asin, atau kambing bercampur dengan telur dan aneka sayuran serta kerupuk dan acar.

Anda juga patut mencoba cakue, makanan yang terbuat dari adonan terigu yang digoreng dimakan disertai saus. Makanan ini sering dijual bersama dengan odading yaitu semacam roti goreng berbentuk seperti bantal yang rasanya manis. Di kota-kota besar di Jawa Barat seperti Bandung maka Anda akan menemukan berbagai macam restoran khas lain seperti restoran khas Padang, Jawa, Cina,Thailand,  Jepang, Korea, Eropa, India dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kantor Dinas Pariwisata

Kantor Pariwisata Provinsi Jawa Barat
Jl. R.E. Martadinata No. 209, Bandung 40114
Tlp (62-22) 7271385, 7273209 Fax. (62-22) 7271385
Website : http://www.westjava-indonesia.com