Wayag: Jalur Lautan Kepulauan Raja Ampat nan Indah

Keunikan adalah saripati dari sebuah daya tarik wisata. Tak banyak sebuah daya tarik wisata memiliki keindahan berbeda saat dilihat dari delapan penjuru mata angin, atau pun dari atas dan bawah permukaannya. Kepulauan Wayag adalah salah satu tujuan wisata luar biasa dengan keistimewaan itu. Kemana pun pandangan dilepaskan dengan atau tanpa  kaca mata hitam maka setiap warna dan bentuk  yang berlabuh di persepsi kita tentang Kepualaun Wayag hanya mampu memberikan satu makna, yaitu kepuasan. 

Mari kita lihat kumpulan pulau karst ini dari sisi lain, di luar kenyataan bahwa Kepulauan Wayag adalah saripati dari Kepulauan Raja Ampat yang terletak di coral triangle di Asia Pasifik. Seperti hidangan utama dalam sebuah pesta, Kepulauan Wayag dapat menaikan tekanan darah lebih cepat hanya dengan melihatnya saja, belum lagi menyentuh dan menghirupnya. Anda seperti ada di dalam etalase karya-karya alam terbaik. Keindahan ini begitu nyata namun seperti di dunia mimpi yang dilukis oleh warna sehingga sulit diurai oleh kata-kata.

Kegiatan

Pemandu Bernama Zaka

Belum ada bayangan nampak, karena surya masih di balik bumi.Ketika itu persiapan menyinggahi Kepulauan Wayag sudah dimulai. Perjalanan empat jam dengan perahu cepat bermesin ganda, masing-masing 100 pk, harus dijalani di awal pagi. Pemandangan sunrise terpaksa harus dinikmati di atas kapal. Tak ada keindahan yang terlewatkan oleh jalur yang diguratkan Zaka, pengemudi dan juga pemandu perjalanan ke Kepulauan Wayag. Perkenalan dengannya diawali penuh intermezzo yang sangat menghibur enam jam sebelumnya. Zaka dikenal sebagai pemandu yang paling tahu titik-titik terbaik di Raja Ampat, dan bagaimana cara melihatnya. Tak heran kalau ia ditunjuk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Raja Ampat sebagai ‘kapitan’ dalam setiap tour penting, karena selain ia begitu mahir menguasai kapal cepat ‘Wayag’-nya, ia pun bagai ikan perairan tempatan saat menyelam di kedalaman air Raja Ampat. Beberapa selebriti nasional yang berlibur ataupun saat bekerja di Raja Ampat pasti memilih Zaka sebagai pemandunya, karena matanya sudah terlatih menjaring keunikan yang dapat Raja Ampat tawarkan.

Perahu melambat dari putaran 4.900 rpm saat memasuki celah di Teluk Kabui. Pulau-pulau kecil mulai dari sebesar minibus hingga seluas lapang badminton menebar pesona di depan sinar pagi. Perairannya yang dangkal dan pulau-pulaunya yang kecil tapi menjulang seperti berlalu di outlet-outlet batu, impian para pemanjat tebing. Tapi tak seorang pemanjat tebing pun yang nampak, atau merasa tertantang. Karang yang telanjang hingga puncak bukan hanya satu atau sepuluh, tapi ada ratusan, sehingga pilihan bisa jatuh dimanapun pemanjat mecengkeramkan keinginannya.

Ada peninggalan masyarakat kuno perairan yang sudah mengarungi celah-celah sempit dan lautan luas Raja Ampat sejak dahulu. Kebiasaannya dalam memperlakukan jenazah, sama seperti di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, atau sedikit seperti di Desa Trunyan, Bali. Jenazah disimpan di celah-celah  karang, dan tengkorak bersama tulang belulangnya disu

dikemudian hari. Disimpan pula beberapa wadah seperti piring dan mangkuk yang berisi makanan yang disukai jenazah tersebut semasa hidupnya.Tak ada bau yang menyengat di sekitarnya.Garis-garis yang nampak di dinding karang tempat terletaknya tengkorak yang putih menjadi teka-teki, apakah alam atau selainnya yang menyebabkan gerusan itu.

Setelah empat jam mengarungi lautan dalam, barulah muncul pulau-pulau yang terlihat cantik di pandangan. Untuk bijaksananya, perahu cepat mampir sejenak di kantor Conservation International (CI) yang memiliki dermaga berhiaskan terumbu karang terindah.Ikan-ikan hias dan besar nampak berenang hilir mudik di bawah kayu-kayu dermaga dengan bebas tanpa ada khawatir terkena kail.Semua itu terjadi karena adanya sistem sasi yang diterapkan masyarakat perairan Raja Ampat.Dengan sasi, nelayan manapun tidak diperkenankan menangkap ikan di area sasi yang sudah disumpah.Melanggar sasi, artinya meresikokan keselamatan diri sendiri. Diyakini bahwa pelanggar akan sakit karena menangkap ikan sasi, atau memakan apa pun yang di-sasi. Sistem sasi sekarang telah diperkuat oleh keterlibatan gereja atau mesjid dimana semua nelayan ikut bersumpah.Semua untuk kelestarian mahluk hidup di Raja Ampat.

Selepas melaporkan diri di Kantor CI dan tak jauh dari dermaga itu dengan kapal cepat, sebuah pantai yang sangat jarang dijamah oleh pengunjung seperti tersenyum dengan hamparan pasirnya yang memanjang seperti bibir tersungging.Pasirnya putih, bersih seperti butiran gula pasir. Airnya tenang, setenang awan putih di langit yang biru di bulan Oktober. Tak jauh dari bibir pantai, terumbu karang seperti resort peristirahatan bagi ratusan ikan hias kecil yang hanya ditemui di aquarium hotel bintang lima.Lapisan demi lapisan warna laut tak perlu jauh dicari, karena Kepulauan Wayag muncul di muka bumi bagaikan miniatur Kepulauan Raja Ampat secara keseluruhan. Laut, pulau, dan mahluk hidup yang ada sungguh bagai disediakan untuk anda sendiri.

Berenang dengan perlengkapan snorkeling tak pernah begitu memuaskan selain di sini. Bahkan  para penyelam pun memanfaatkan moment ini sebagai coffee break terindah di jadwal penyelamannya. Kejernihan airnya melebihi kualitas air di kolam renang mewah di sudut sunyi Nusa Dua, Bali. Ikannya tersebar di berbagai timbunan terumbu yang akan sangat jelas terlihat bila di telungsik dari ujung tertinggi pulau karst yang ada. Tengah hari, matahari menampakkan tiap warna yang sesungguhnya dipoles oleh Maha Pencipta.Tempat yang paling memuaskan di detik-detik itu hanya ada di puncak sebuah pulau yang paling sering digunakan untuk mengabadikan Kepulauan Wayag. Puncak ini adalah sebuah tempat yang wajib dikunjungi oleh semua fotografer yang mampir; Jerusalem atau Padang Arofah-nya fotografer di Kepulauan Wayag, Raja Ampat. Tanyalah Zaka yang selalu tersenyum, karena ia tahu tiga titik terbaiknya.

Puncak Kepuasan Visual

Dari puncak pulau tertinggi di Wayag, nampak Halmahera di ufuk barat.K ecanggihan teknologi digital untuk kamera zaman sekarang memang telah melebihi kemampuan mata telanjang. Kecepatan pembukaan lensa dan penerimaan gelombang warna menyajikan citra yang terkadang berlebihan untuk mata manusia. Namun itulah citra paling nyata yang bisa ditangkap di jantung perpustakaan habitat bawah air dunia.

Perlu paru-paru yang sehat untuk dapat melucuti setiap jengkal jalur menuju titik tertinggi. Keberanian yang tak dipertanyakan serta kehati-hatian yang tak terputus adalah boarding pass mencapai tempat duduk terbaik di Kepulauan Wayag. Karang pulau karst ini tajam, diselimuti akar-akar pohon bakau dan konon jenis baru sirih-sirihan yang menjulur dan melintang. Di dalam pendakian yang menghabiskan 20 hingga 30 menit ketegaran sekeras karang, ditemukan beberapa titik yang terjal, hampir sama dengan menaiki tembok tegak lurus tapi lebih mudah ditelusuri karena banyak celah bagi Anda untuk berpegangan dan menapakkan impian yang hampir menjadi kenyataan. Tak usah ditanyakan mengapa karang harus setajam itu, bila bukan untuk kita berpegang erat dan mencapai puncak kepuasan visual.

Kuliner

Hampir dipastikan bahwa di Kepulauan Raja Ampat, makanan khas selalunya dihubungkan dengan ikan bakar dari segala jenis ikan yang kaya disediakan oleh lautan luas. Cara memasak ikan yang sedikit berbeda ialah Ikan Bumbu Kuning. Pesanlah di tempat Anda menginap dan rasakan kegurihan yang dimiliki setiap bumbu yang berasal dari pulau rempah-rempah terdekat.

Karena sulitnya akses dan jarak yang tidak dekat antara satu pulau dengan pulau lain, ketersediaan restoran hanya ada di tiap resort atau di Ibu kota Raja Ampat, Waisai. Datanglah ke pasar Waisai yang tidak jauh dari pelabuhan, dan temukan beberapa restoran kecil yang menyediakan banyak masakan khas nusantara.

Transportasi

Perlu kurang lebih tiga drum bahan bakar bensin murni untuk mencapai Kepulauan Wayag dan kembali. Ini pun tergantung dari jenis perahu yang digunakan untuk mencapainya, serta titik-titik mana saja yang akan dilalui saat pergi dan kembali. Transportasi menjadi sebuah tantangan tersendiri bila ingin bermobilitas di perairan Kepulauan Raja Ampat. Perjalanan yang memakan waktu empat hingga enam jam dari Waisai, Ibu kota Raja Ampat, akan memerlukan biaya sebesar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta untuk perjalanan itu saja. Cukup mahal bila dibandingkan di kemudahan bertansportasi di Pulau Jawa, tapi tak terbandingkan dengan kepuasan yang diraup.

Tips

Transportasi dapat menjadi komponen biaya perjalanan yang paling tinggi bila Anda bepergian di Raja Ampat.Maka dari itu, mengunjungi Kepulauan Raja Ampat lebih murah bila semua biaya ditanggung bersama-sama dengan teman perjalanan. Perjalanan berkelompok akan menekan biaya perjalanan sangat signifikan.

Sebelum melakukan perjalanan lebih jauh ke bagian-bagian menarik di Raja Ampat, Anda diwajibkan membeli pin masuk Raja Ampat seharga Rp 250.000 di Hotel JE Meridien, di seberang Bandara Dominik Eduard Osok, Sorong.  Dengan pin ini, yang merupakan bagian dari system tag konservasi alam Raja Ampat, Anda dapat memasuki kawasan Raja Ampat bebas selama satu tahun tanpa harus membelinya lagi.

Selalu kenakan tabir surya sebelum berpetualang, baik di perairan maupun daratan Kepulauan Raja Ampat.Walau tidak merupakan bagian Papua pedalaman, sebaiknya Anda tetap memakan pil kina sebelum datang ke Raja Ampat.

Akomodasi

Tidak ada penginapan yang dibangun di sekitar Kepulauan Wayag, kecuali Kantor Conservation International.Letaknya yang ‘lepas’ hampir menjadikan kepulauan ini sebagai pulau ‘terdepan’ di gugusan kepulauan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka dari itu, suplai bahan kebutuhan sehari-hari akan menjadi terlalu sulit untuk seseorang tinggal di Kepulauan Wayag, selain lokasinya yang jauh dan memiliki konsekuensi biaya transportasi yang luar biasa tingginya.

Bila ingin mengunjungi Kepulauan Wayag, tetap Anda akan lebih nyaman untuk tinggal di Ibukota Raja Ampat, Waiwo atau di kepulauan sekitarnya. Berikut beberapa tempat yang dapat menjadi resort berbasis darat terbaik anda:

1.    Acropora

Bertempat di Waisai, Ibukota Raja Ampat, penginapan berkonsep cottage penyelam ini dikelola dan di bawah pengawasan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat. Letaknya tak begitu jauh dari pelabuhan Waisai dimana para nelayan yang akan berbelanja barang kebutuhan sehari-hari menambatkan perahunya. Lokasinya yang sangat dekat dengan Pusat Informasi Wisata / tourist information center, menjadikan Acropora sebagai tempat menginap yang nyaman bagi para penyelam atau pengunjung yang memiliki tujuan bisnis, profesi, atau wisata.

Alamat: Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat

Telp.: 0812 488 52 777

Email: acropora.biz@gmail.com atau ade.acropora@gorajaampat.com

Website: www.gorajaampat.com

2.    Raja Ampat Dive Resort

Letaknya tepat di bibir pantai yang asri, dipagari pohon bakau yang hijau bersih.Dijaga oleh hutan Pulau Waigeo Barat di latar belakangya, resort ini dimiliki dan dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Raja Ampat.Konsep cottage di bawah teduhnya pohon-pohon hutan tropis, tak membuat panas matahari sebagai hambatan setiap waktunya.Kantor Perwakilan Conservation International dan Coremap menjadikan tempat ini mudah untuk berbagai informasi mengenai biota di Raja Ampat.

Alamat: Waiwo, Kabupaten Raja Ampat

Telp.: 0812 4844 2284

SMS: 0811 488 289

Email: info@rajaampatdiveresort.com

Website: www.rajaampatdiveresort.com

3.    Papua Paradise Eco Resort

Dibangun di sebuah pulau tak berpenduduk, Pulau Birie, resort ini terhitung baru karena baru dididirkan pada tahun 2008.Bangunan dan berbagai fasilitasnya dibuat dari bahan alami yang ditemukan di sekitar pulau.

Alamat: Pulau Birie

Telp.: tidak ada

Email: info@seahorseparadise.com

Website: www.papuaparadise.com

4.    Raja Ampat Dive Lodge

Terletak di Pulau Mansuar dan menghadap ke utara perairan Raja Ampat, resort berkonsep cottage ini begitu damai dilihat dari tengah laut.Asap dapur mengepul pertanda adanya kehidupan yang tenang dirimbunnya hutan kecil Pulau Mansuar.Lokasinya sangat strategis seolah resort ini merupakan balkon bagi titik-titik penyelaman terbaik.

Alamat:

Kantor Perwakilan Raja Ampat Dive Lodge

Jl. Penyaringan 33x (2nd floor), Sanur, Bali

Telp.: 0361 271 538 atau 808 5858

Fax: 0361 271 539 atau 288 480

Mobile: 0812 396 3487

Email: info@rajaampat-divelodge.com

Website: www.rajaampat-divelodge.com

5.    Kri Eco Resort dan Sorido Bay Resort

Bergandengan letaknya dengan Pulau Mansuar yang jauh lebih besar, Pulau Kri dikenal dengan perairannya yang sering dilalui gerombolan barakuda yang menawan. Kri Eco Resort dibangun di pulau ini bersebelahan dengan Sorido Bay Resort yang lebih mewah di atas gaya tradisional dan eksotis perairan Raja Ampat.

Alamat:  Kantor Perwakilan di Sorong

Jalan Gunung Semeru No 16, Kampung Baru 98413 Sorong

Fax: +62 951 325 274

Website: www.papua-diving.comz