Badan Otorita Pariwisata Borobudur (BOB) resmi diperkenalkan pada malam budaya Borobudur, di Magelang, Jumat (9/2). Badan Otorita Pariwisata Borobudur dibentuk per tanggal 4 Januari 2018, berdasarkan Peraturan Presiden tentang Pembentukan Badan Otoritas Pariwisata Borobudur tahun 2017 lalu.
Borobudur masuk dalam Warisan Budaya Dunia (World Cultural Masterpiece) dan menjadi salah satu ikon pariwisata di Indonesia. Infrastruktur untuk mendukung konektivitas ke Borobudur terus dikembangkan, diantaranya melalui pembangunan Bandara Kulon Progo, Kereta Bandara, Jalan Tol, Pelabuhan Kapal Pesiar Tanjung Mas, dan lainnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan pembentukan Badan Otorita Pariwisata Borobudur bukan hanya untuk menggenjot pendapatan dari sektor wisata, melainkan juga menjaga situs warisan dunia itu agar tetap lestari untuk generasi mendatang.
“Malam ini saya perkenalkan Dirut Badan Otorita Pariwisata Borobudur, Intan Juanita. Dia sudah berpengalaman 20 tahun mengelola pembangunan Nusa Dua, Bali dan Mandalika, Lombok. Jadi sangat bisa diandalkan,” tutur Menteri Arief Yahya, Jumat (9/2) malam.
“Badan Otorita adalah wakil pemerintah pusat yang kita tetapkan. Jadi, nanti kalau ada apa-apa datang saja ke Badan Otorita. Karena, Badan Otorita mempunyai dewan pengarah, ketuanya Menkomar, anggotanya semua menteri dan gubernur terkait dalam hal Badan Otorita Borobudur, jadi ada 2 gubernur terkait,” tutur Menteri Arief Yahya.
Menurutnya, BOB akan menangani hal-hal terkait koordinatif infrastruktur dan utilitas dasar. “Koordinatif kerjaan PUPR, infrastruktur Kemenhub, dan lainnya. Jadi itu satu pintu melalui Badan Otorita, dan ini terbukti efektif seperti di Danau Toba,” paparnya.
Menteri Pariwisata mengaku tidak khawatir akan terjadi tumpang tindih kebijakan karena badan otorita akan otoritatif di zona otoritatif, yaitu di Purworejo dengan luas zona 309 hektare. Di luar itu kembali ke pemerintahan biasa. Pembentukan Badan Otorita, juga Kawasan Ekonomi Khusus, akan mengurangi birokrasi berbelit karena ada one stop service, atau pelayanan satu atap. Jadi, investor tidak akan dipingpong dari satu dinas ke dinas lain,” jelasnya.
“Borobudur adalah ikon yang kita pilih untuk Jogja dan Jawa Tengah, ini bukan untuk membedakan Jogja dan Jawa Tengah. Tidak relevan kita mempermasalahkan batas-batas administrasi untuk destinasi wisata,” tambah Arief Yahya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin mengatakan, untuk menghargai karya besar peradaban manusia tidak cukup dengan menikmatinya, tapi juga harus melestarikannya.
BOB akan memiliki konsep wisata yang menjaga kelestarian Borobudur. Konsep itu adalah menikmati Borobudur, tidak perlu menyentuh Borobudur. Pembentukan BOB dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kawasan pariwisata yg membentang dari selatan Yogyakarta hingga Karimun Jawa.
“Kemenko Maritim telah mengkoordinasikan dan mengendalikan pembentukan Badan Otorita Pariwisata Borobudur, aspek legal, teknis, dan SDM,” tegas Deputi Ridwan.
Candi Borobodur merupakan monumen Budha terbesar di dunia yang dibangun masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra tahun 824. Monumen menakjubkan ini merupakan yang terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja namun dibangun 300 tahun sebelum Angkor Wat. Candi Borobudur mirip bangunan piramida Cheops di Gizeh Mesir, bedanya Borobudur memiliki pola kepunden berundak.
Sejak pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat peziarah umat Budha dari China, India, Tibet, dan Kamboja. Candi Borobudur menjadi salah satu jejak sejarah paling penting dalam perkembangan peradaban manusia. Kemegahan dan keagungan arsitektur Candi Borobudur merupakan harta karun dunia yang mengagumkan dan tak ternilai harganya.
UNESCO mengakui sekaligus memuji Candi Borobudur sebagai salah satu monumen Budha terbesar di dunia. Di Candi ini ada 2672 panel relief yang apabila disusun berjajar maka panjangnya mencapai 6 km. Ansambel reliefnya merupakan yang paling lengkap di dunia dan tak tertandingi nilai seninya serta setiap adegannya adalah mahakarya yang utuh.