Festival Danau Sentarum 2019 kembali hadir memasuki tahun ke-8. Kali ini acaranya digelar pada 25-27 Oktober 2019 dan dibuka di Kecamatan Batang Lupar (Lanjak) oleh Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir SH. Hadir pula dalam pembukaan perwakilan Kementerian Pariwisata, yaitu Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II, Fahmizal.
“Festival Danau Sentarum itu merupakan komitmen Kapuas Hulu dalam mengembangkan potensi pariwisata untuk menarik perhatian wisatawan Malaysia di perbatasan,” ungkap Bupati Kapuas Hulu, A.M Nasir saat membuka Festival Danau Sentarum. Bupati berharap kepada masyarakat, untuk bisa manfaatkan festival danau Sentarum. Tentunya tidak merugikan para tamu wisata yang datang ke daerah Kabupaten Kapuas Hulu. “Layani tamu wisatawan lokal dan Asing dengan sebaik mungkin,” ungkapnya.
Dalam festival ini dihadirkan semua potensi di sekitar kawasan Danau Sentarum. Masyarakat memamerkan hasil kriya khas suku dayak setempat, kuliner, serta madu yang berasal dari hutan sekitar Danau Sentarum. Masyarakat Kapuas Hulu Kalimantan Barat meramaikan acara ini dimana tiga suku besar di daerah itu akan menggelar ritual adat, yaitu: Suku Tamambaloh, Iban dan suku Melayu.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II, Kementerian Pariwisata, Fahmizal mengutarakan sejak tahun 2013-2018 rata-rata pertumbuhan wisatawan asing masuk ke Kapuas Hulu sekitar 70 persen lebih peningkatan. “Artinya memberikan dampak positif sehingga festival ini menjadi destinasi utama,” ucapnya.
Menurutnya, mengapa Pemerintah Pusat terus mendorong, karena masyarakat mendapatkan efek perputaran ekonomi baik bagi masyarakat itu sendiri. Danau Sentarum berada dalam kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia sudah lama dikenal surga kecil dengan keunikan alam dan masyarakat di sekitarnya yang hidup dengan kearifan lokal adat istiadat serta seni budaya yang begitu memikat.
“Kapuas Hulu menjadi muka Indonesia, cermin budaya karena dekat dengan negara Malaysia. Adanya kegiatan diharapkan dapat wisatawan masuk ke Kapuas Hulu dan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujarnya di Kecamatan Batang Lupar, Jumat (25/10/2019).
Festival Danau Sentarum 2019 menampilkan beragam acara menarik, di antaranya kontes ikan arwana super red yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu, sentarum expo atau pameran produk masyarakat, karnaval budaya, pentas seni budaya dan hiburan rakyat, etnik musik festival, pangkak gasing dan sumpit, motocross fun cross trobos, serta gerakan minum 2000 cawan madu. Berikut rangkaian acaranya.
Danau Sentarum Cruise (25-27 Oktober 2019)
- Pentas Seni & Hiburan Rakyat (25-27 Oktober 2019)
- Karnaval Budaya (25 Oktober 2019)
- Pameran Produk Masyarakat (25-27 Oktober 2019)
- Lomba Olahraga Tradisional (25-27 Oktober 2019)
- Arwana Band (25 Oktober 2019)
- Perahu Bidar Tradisional (25-27 Oktober 2019)
- Cross Trobos (25 Oktober 2019)
- Festival Minum Madu (25 Oktober 2019)
Bersepeda di Jantung Borneo III (5-7 Desember 2019)
Melalui festival tersebut diharapkan menjadi ajang mempromosikan pariwisata di “Bumi Uncak Kapuas” sehingga kunjungan wisatawan terus meningkat dan spada akhirnya bisa membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kegiatan atraksi seni budaya di daerah perbatasan dipandang dapat meningkatkan kunjungan wisman perbatasan yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap total kunjungan wisman secara nasional yang tahun ini.
Danau Sentarum menyimpan kekayaan alam yang mungkin tidak dimiliki oleh daerah lain di dunia. Danau ini merupakan danau musiman dimana sebagian besar wilayahnya tergenang air hanya selama 10 bulan saja. Pada waktu kering, beberapa wilayah danau bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan darat. Danau Sentarum setidaknya memiliki lebih dari 675 jenis tumbuh-tumbuhan, 265 jenis ikan, 310 jenis burung, 515 jenis mamalia, delapan jenis kura-kura air tawar dan lima jenis labi-labi serta ada tiga jenis buaya dalam danau itu.
Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, danau seluas 130 ribu hektare ini memasok hampir setengah dari air Sungai Kapuas. Danau Sentarum masuk dalam wilayah Taman Nasional Danau Sentarum dimana di dalam kawasan danaunya terdapat pemukiman penduduk Suku Melayu dan Dayak Iban yang turun temurun hidup dan memelihara kawasan ini.
Danau Sentarum memiliki luas sekira 127.000 hektare dengan 78 pulau kecil dan yang lebih dikenal di antaranya Pulau Melayu dan Pulau Sepandan. Dari sekian banyak bukit yang mengelilingi Danau Sentarum juga terdapat satu bukit yang kerap menjadi tujuan wisatawan yaitu Bukit Tekenang. Dari puncak bukit itu hamparan air dan pulau kecil terlihat jelas. Saat Anda menelusuri perairan Danau Sentarum Anda dapat melihat pulau-pulau kecil yang terisolasi oleh air danau yang membentuk seperti jalur-jalur sungai yang kadang ditumbuhi tumbuhan air yang lebat.