Indonesia Tawarkan Investasi 10 Destinasi di KTT IORA 2017

Indonesia menjalin kerja sama dengan negara anggota dan mitra wicara IORA saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA) 2017  Businees Forum di Jakarta Convention, Senin (6/3/2017). Penyelenggaraan IORA Summit 2017 sendiri disemarakkan dengan  rangkaian  kegiatan pendukungan antara lain pameran yang mengangkat tema “The Great Voyage Indian Ocean’. Pameran burupa reproduksi foto; peta klasik, artefak, karya seni, dan foto-foto obyek wisata nusanatara di RIM India Ocean tersebut  menempati booth seluas 18 m2  yang didesain bangunan kapal  dan menarik perhatian tamu undangan.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjadi salah satu panelis dalam acara tersebut mengutarakan seputar prospektif Indonesia dalam mengembangkan pariwisata dan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan dan merata di seluruh penjuru Tanah Air,  termasuk di 10 destinasi pariwisata prioritas yang dijadikan sebagai ‘Bali Baru’.

“Kita menawarkan kerjasama investasi di 10 destinasi pariwisata prioritas kepada para investor dari negara anggota IORA,” ujar Menpar Arief Yahya.

Indonesia saat ini tengah membangun 10 destinasi pariwisata prioritas sebagai ‘Bali Baru’ yakni  Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten) Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (JawaTimur), Mandalika (Lombok, NTB), Labuan Bajo (Flores, NTT),  Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai  (Maluku).

Menpar Arief Yahya juga memaparkan program konektivitas udara  dalam rangka meningkatkan seat capacity untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019.

“Konektivitas udara sangat penting  dalam mendukung pariwisata,  mengingat sekitar 75% kunjungan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya seat pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target 2019 mendatang,” kata Menpar Arief Yahya yang menjadi Wakil Penanggung Jawab Bidang Media dan Hubungan Masyarakat  dalam Kepanitiaan Nasional Penyelenggara KTT IORA 2017.

Indonesia sendiri menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019. Untuk itu,  Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah  regulasi antara lain memberikan bebas visa kunjungan singkat (BVKS) kepada 169 negara dan mempermudah izin masuk kapal yacht  dan kapal pesiar ke perairan Indonesia dengan mencabut Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT).

Menpar Arief Yahya menjelaskan, melalui media  pameran ini  memberikan informasi dan pemahaman kepada para tamu tentang perjalanan sejarah Nusantara yang ratusan tahun lalu telah berlangsung  pelayaran agung melintasi Samudera India menuju dan berangkat dari Nusantara yang kemudian membuka dunia baru. Pelayaran agung tersebut antara lain digambarkan dalam replika Samuderaksa Borobudur  sebagai pelayaran yang dilakukan pelaut dari Jawa ke Madagaskan dan Afrika pada Abad 4-9 Masehi. Selain itu, perjalanan keagamanan (Hindu, Budha, Islam) yang membentuk peradaban dunia (trail of civilization). Pameran ini juga didukung oleh Sabang, Nias, Mentawai, Bengkulu, Bali, Tambora, Sumba dan Timor. Pulau eksotik yang terdapat di Indian Ocean Rim.

Perjalanan jalur sutra yang dilakukan oleh Ibnu Batutah, Marcopolo, dan Cheng Ho yang membuka peradaban baru dalam perdagangan internasional, serta jalur rempah dan eksplorasi dunia baru yang dilakukan bangsa Eropa (Portugis, Spayol, Inggris, dan Belanda).

Sementara itu, untuk menggambarkan perjalanan sejarah kekinian dipamerkan great tour  menuju  Indian Ocean di Nusantara berupa obyek-obyek wisata menarik seperti di Barus-Danau Toba, Tanjung Lesung-Banten, Barobudur, Mandalika, Komodo-Labuan Bajo, dan sejumlah destinasi wisata lainnya.

Selain itu, Kemenpar juga mengerahkan 22 mahasiswa STP Bandung dengan 8 (orang) instruktur yang membuat produk makanan dan minuman yaitu 9 jenis kudapan tradisional yang akan dibagi menjadi 3 jenis kudapan setiap harinya, 6 jenis minuman tradisional yang akan dibagi menjadi 2 jenis kudapan setiap harinya, dan hidangan disajikan untuk 350 pax setiap harinya.