Pemerintah Kabupaten Garut dan Kementerian Pariwisata menggelar pertunjukan Semarak Wayang Pesona Indonesia oleh Ki Dalang Wawan Ajen pada Sabtu, 24 Februari 2018, di Alun-alun Karangpawitan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan itu merupakan rangkaian puncak acara hari jadi Kabupaten Garut ke-205 dan turut dihadiri H. Ferdiansyah selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI. Wayang ajen kembali ditampilkan di Garut untuk menarik minat wisatawan karena selain menghadirkan tontonan dan hiburan, sekaligus sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata Garut.
Kali ini, Ki Dalang Wawan Ajen mengangkat Lakon “Ksatria Wirabangsa” sebagai tafsir ulang dari inspirasi kisah Ruwatan Murwakala. Lakon itu dibuat menyesuaikan situasi Tanah Air saat ini. Kasus teror, sosok munculnya orang gila baru sebagai algojo misterius sang pembunuh sadis, penculikan dan penyiksaan terhadap para kyai, ustad yang merebak dilingkungan pesantren dan sangat meresahkan masyarakat. Lakon Satria Wirabangsa adalah sebuah cermin keadaan ini, mengangkat kisah karangan dari sebuat episode wiracarita Mahabarata, tentang cikal bakal kelahiran Batara Kala sang penguasa kejahatan yang penuh angkara. Batarakala anak Batara Gutu dari Dewi Durga adalah sosok yang gagal dalam menghayati dan menafsirkan cinta dalam ruang dan waktu yang salah dengan melanggar norma sehingga keluar kamasalah dan mengakibatkan lahirnya angkaramurka yang menjadi cikal bakal kejahatan.
Pemanfaatan wayang sebagai atraksi pariwisata budaya adalah kesatuan pertunjukan wayang yang mampu mengedepankan konsepperubahan yang lebih baik dan menarik, salah satunya bersinergi dengan teknologi. Wayang ajen adalah wayang go digital sebagai wayang gaul, wayang masa depan nan dinamis menciptakan kreasi-kreasi baru yang lebih menarik antara nilai tontonan dan tuntunan. Konsep pemanggungan wayang ajen mengedepankan sentuhan teknologi modern dalam bentuk penataan panggung dan artistik, penataan suara, dan tata cahaya memukau. Kekuatan Wayang Ajen adalah budayanya yang sebagai perpaduan harmonis antara nilai tontonan dengan tatanan keharmonisan antara nilai nilai seni dengan pesan moral. Keseimbangan antara tontonan dan tuntunan dalam pertunjukan wayang ajen diolah secara profesional dan modern
Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Garut menggunakan wayang ajen untuk mengangkat potensi wisata dan keunikan di Kabupaten Garut dengan berperan sebagai media komunikasi kepada masyarakat. Itu karena hiburan wayang telah mendarah daging di kawasan Garut seperti di Limbangan, Sela Awi, Malangbong, Cibatu, Cibiuk, Banyuresmi, Leles, dan Kadungora. Target Kemenpar sendiri adalah meyakinkan kepada dunia bahwa wayang sangat mempunyai kekuatan untuk dimanfaatkan sebagai produk unggulan yang mampu menciptakan ruang dan waktu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wayang yang dikemas dengan serius dengan teori dan teknik yang teruji tentu akan menarik minat wisatawan mancanegara dan nusantara.
Wayang ajen sendiri telah malang melintang di event seni tingkat internasional. Berbagai penghargaan internasional dan jam terbang tinggi di pentas internasional membuat pertunjukan wayang ajen menjadi bukti bahwa atraksi seni ini turut mengharumkan Indonesia di mata dunia. Wayang Ajen berbeda dari pertunjukan wayang konvensional dimana dapat dinikmati generasi muda. Konsep panggungnya mengedepankan nilai-nilai luhur tradisi yang diolah secara modern. Dengan kata lain, Wayang Ajen membaca tradisi dengan cara-cara modern
Video via: Wayang Ajen
Esthy menambahkan pentingnya desa wisata di Garut disajikan dalam struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi berlaku. Diharapkan stakeholder pariwisata melakukan sejumlah langkah pengembangan desa wisata terkait penyusunan informasi mengenai potensi, karakter, dan produk yang akan dipasarkan.
“Desa wisata harus gencar promosi pemasaran dengan berbagai cara, antara lain dengan cara Penyambutan Tarian Tradisional dan Pembagian Homstay, Explorasi Alam Desa dengan menjelajah Desa, Workshop Pertanian, serta Susur Kebun Bambu,” katanya.
%u200BPertunjukan wayang ajen bukan sekadar aksi panggung melainkan juga memuat pesan-pesan penting untuk mengembangkan pariwisata Garut sekaligus membuka mata masyarakat tentang potensi desa wisata di Garut. Nilai lokal yang dipadu dalam kemasan atraksi dan hiburan serta pesan-pesan moral tersampaikan secara apik dan jelas oleh Ki Dalang Wawan Ajen. Pertunjukanna turut disaksikan stakeholder berbagai unsur penthahelix seperti instansi-instansi pemerintah daerah, akademisi, pengusaha pariwisata seperti PHRI dan industri kreatif, komunitas seni budaya dan berbagai media, UKM serta masyarakat Garut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar menjelaskan bahwa wayang ajen adalah pertunjukan fenomenal yang diharapkan mampu membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pariwisata secara khusus terkait esensi makna dan pemahaman “Sapta Pesona”. Wayang Ajen menurut Budi juga sudah terbukti menyedot perhatian publik karena semua kalangan bisa menerima pertunjukan ini. Panitia mengemas acara ini dengan cara berbeda sehingga mampu menjaring lebih banyak turis.
Garut sendiri merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Di bagian utaranya diselimuti pegunungan hijau nan sejuk sementara di selatannya terhampar pantai indah yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Garut memiliki tempat wisata yang lengkap, mulai dari gunung, danau, pemandian air panas, air terjun, perkebunan teh, bahkan pantai. Dengan karakteristik topografi dataran tinggi dan pesisir membuat Garut menyimpan begitu banyak potensi alam yang menakjubkan untuk didatangi.
Untuk menuju Garut ada beberapa pilihan transportasi yang dapat Anda manfaatkan salah satunya bus dari beberpa kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan laninnya yang langung menuju Kabupaten Garut. Anda juga dapat menggunakan bus tujuan Pangandaran dan Tasikmalaya lalu turun di Nagreg dan menaiki Elf atau bus menuju Garut. Alternatif transportasi lainnya adalah menaiki kereta api yang berhenti di beberapa Stasiun Kereta Api di Garut seperti Stasiun Malangbong, Stasiun Cibatu, dan Stasiun Leles.