Angkringan: Melantai Santai di Pinggir Jalan Yogyakarta

Tidak jauh dari Stasiun Tugu, Anda akan menemukan kawasan Wongsodirjan. Kunjungi tempat ini di malam hari karena wajahnya hadir istimewa dengan jajaran warung angkringan di kanan dan kiri jalannya. Angkringan merupakan warung kecil yang biasanya menjadi tempat bercengkrama paling asyik untuk warga maupun wisatawan yang datang pelesir ke Yogyakarta.  

Angkringan di Yogya biasanya dibuka sekitar pukul 2 siang hingga jam 5 pagi. Makanan yang dijual tergolong terjangkau berbagai kalangan. Untuk sate usus Rp1.000,- gorengan seharga Rp500,- nasi kucing seharga Rp1.500,-. Nasi kucing adalah nasi dibungkus daun pisang dan biasanya dicampur dengan tempa ataupun ikan. Dinamai “nasi kucing” karena porsinya yang sangat sedikit hanya cukup untuk memberi makan kucing. Oleh sebab itu setiap orang biasa mengambil dua sampai tiga porsi nasi kucing sekaligus.

Konsep warung angkringan berasal dari Jawa, terutama Yogyakarta dan Jawa Tengah. Makanan dijajakan di atas gerobak dorong dan pembeli biasanya menyantap makanan dengan cara duduk lesehan beralas terpal atau tikar. Beberapa warung angkringan menyediakan kursi dan meja kayu. Makanan yang dijual meliputi nasi kucing, gorengan, sate usus, sate telur puyuh dan masih banyak lagi. Minuman yang disajikan beraneka macam seperti teh, jeruk, kopi, wedang jahe dan susu. Semuanya dijual dengan harga terjangkau sehingga mulai dari tukang becak, mahasiswa, seniman, pegawai kantor hingga eksekutif pun menikmatinya. 

Jadi, tidak ada alasan untuk Anda tidak menrasakan kehangatan makan di angkringan di Kota Gudeg ini. Nah, untuk panduan berikut beberapa tempat angkringan di Yogyakarta. Pilih dan sesuaikan saja dengan lokasi Anda terdelat saat menjelajahi kota ini.

Angkringan Pak Man

Angkringan ini yang paling terkenal berlokasi di Jalan Wongsodirjan. Menu makanan relatif sama namun kopi jos merupakan daya tarik utama angkringan ini. Pak Man atau Lek Man, disebut-sebut sebagai angkringan pertama yang hadir di Yogyakarta. Cerita legendaris inilah yang membuat Angkringan Pak Man tidak pernah sepi pembeli. 

Angkringan Wijilan

Lingkungan sekitar Wijilan sebenarnya lebih dikenal sebagai pusat gudeng. Sepanjang malam angkringan ini terus dkunjungi pembeli, bahkan Anda harus mengantri apabila tidak mendapatkan tempat.

Angkrikan Pak Jack

Ini juga merupakan salah satu angkringan terkenal yang letaknya strategis di Jalan Sudirman, sebelah barat Jembatan Goldolayu. Angkringan ini sangat dikenal di kalangan remaja, anak muda, bahkan orang tua. Sambil menawarkan beberapa jenis nasi kucing, Angkringan Pak Jack juga menyediakan kopi jos.

Angkrikan Bonbin

Angkringan Bonbin terkenal dengan nasi kucingnya yang disajikan hangat. Bonbin merupakan singkatan dari “Kebon Binatang”, dinamakan demikian karena letaknya yang dekat dengan Kebun Binatang Gembireloka. 

Angkringan Nganggo Suwe

Tempat ini sebenarnya lebih mirip restoran kecil namun makanan yang ditawarkan merupakan menu-menu yang biasanya dijual di angkringan. Angkringan Nganggu Suwe terletak di daerah Kota Gede. Anda tidak hanya dapat mencoba nasi kucing tetapi juga nasi bakar, tongseng siput dan minuman-minuman khas Jogja lainnya.

Angkringan Klebengan

Selain karena letaknya dekat dengan kampus Universitas Gajah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta, Angkringan Klebengan juga ramai berkat areanya yang besar. Tikar pandan disediakan bagi mereka yang ingin bersantai sambil mengobrol. Ciri khas di sini adalah makanan ringan gorengan selalu ditambahkan dengan saus tomat.

Kecap Tak Bisa Dilepaskan dari Masakan Jawa

Nikmatnya nasi goreng ataupun sate ayam tidak lepas dari kecap sebagai bumbu penyedapnya. Cairan hitam ini tampaknya ada di setiap dapur rumah maupun restoran. Kecap memang memiliki peran penting bagi kuliner Asia dan di Indonesia keberadaannya lebih berarti lagi.

Kecap terbagi dua jenis, yakni kecap manis yang biasanya berbahan dasar kedelai dan kecap asin yang umumnya diramu dari air kelapa. Masakan Jawa identik dengan rasa manis yang berasal dari tetesan kecap ini. Para ibu sudah menganggap kecap sebagai saus serbaguna untuk segala hidangan. Dalam meracik bumbu, irisan cabai merah ataupun cabai hijau cukup dipadu dengan beberapa tetes kecap manis. Dalam sekejap, jadilah sajian dengan saus yang lezat.

Pergi ke Yogyakarta mungkin belum lengkap tanpa menyantap gudeg. Begitupun bila merambah ke berbagai daerah Jawa Timur seperti Surabaya, Malang, atau Banyuwangi, sedapnya rawon tidak bisa dipisahkan dari kecap manis. Sepertinya, bahan makanan apapun dapat ditaklukan oleh kecap. Sebut saja makanan laut, bermacam jenis unggas, daging, tempe ataupun tahu. Semuanya cocok jika disatukan dengan penyedap kental tersebut. 

Selain Indonesia, negara lain juga menyertakan kecap manis dalam resep-resepnya. Di Jepang, kecap manis disulap menjadi saus teriyaki yang sangat populer. Sedangkan di Tiongkok masyarakatnya gemar membuat tumisan berkuah yang dimasak dengan kecap.

Umumnya, bahan yang digunakan untuk membuat kecap sama saja namun intensitas rasa manisnya berbeda di setiap negara. Tergantung dari banyaknya madu atau gula yang digunakan dalam pembuatannya. Hal lain yang membuat kecap manis begitu istimewa, penyedap ini lebih populer dibanding kecap asin yang ketersediannya lebih terbatas.