Sate Rembiga: Kuliner Lezat Khas Lombok yang Istimewa

Sate Rembiga adalah salah satu hasil olahan sapi khas Pulau Lombok. Nama Rembiga diambil dari salah satu desa yang bernama sama yaitu di dekat bekas Bandara Selaparang. Sate Rembiga sudah ada sejak zaman masa Raja Pejanggik yang tinggal di Rembiga. Keahlian meracik bumbu dan mengolah daging sapi tersebut secara turun-temurun diajarkan ke generasi penerusnya hingga sekarang.

Rasa sate ini sangat lezat, perpaduan rasa manis dan pedas yang begitu kental ditambah tekstur daging sapi Lombok yang empuk sehingga membuat rasanya begitu istimewa di lidah.  Bahan dasar dari sate ini adalah daging sapi. Sebagai daerah yang terkenal dengan ternak sapinya, Sapi NTB memiliki ciri khas dan kelezatan yang unik dibanding ternak sapi di daerah lainnya. Konon, sapi-sapi tersebut tidak diberi makan dari pakan pabrikan dan tidak dikandang, melainkan dibiarkan lepas bebas dan makan dari rumput di padang rumput.

Bumbu sate rembiga tergolong sederhana dengan mengandalkan bahan rempah yaitu cabe rawit, terasi, bawang putih, garam dan gula. Daging sate khas Rembiga ini dipotong kecil-kecil. Sebelum dimasak, dagingnya direndam dengan bumbu hingga 3 jam supaya meresap.

Saat dibakar di atas tungku, sate ini akan diolesi bumbu lagi secara berulang. Dengan beberapa kali pemberian bumbu maka rasanya makin meresap ke dalam daging dan menghasilkan sate dengan rasa khas.

Salah satu ciri khas dari makanan khas Lombok adalah rasa pedas termasuk Sate Rembiga ini. Meski rasa pedas kentara namun justru itu menjadi ciri khas sate rembiga diincar orang dan kembali pergi ke warung yang menjualnya.

Menikmati sate rembiga jangan pernah berharap ada bumbu kacang atau siraman kecap manisnya karena sate rembiga ini dimakan hanya bertemankan lontong ataupun nasi putih saja. Tidak ada bumbu kacang ataupun bumbu kecap untuk dicocol tetapi justru disinilah ciri khas dan kenikmatannya karena tanpa bumbu penyertanya pun, rasa dagingnya sudah sangat enaaakkk, manis, pedas, dan gurih.

Kunjungi warung yang menjual sate rembiga seperti Warung Rembiga di Jalan Dakota No. 2 Rembiga Mataram. Warung ini sudah berdiri sejak lebih dari 25 tahun yang lalu dan harga Rp20.000,- per 15 tusuk satenya. Ada juga di Jalan Rembiga No.4 Mataram.

Sate Rembiga dapat bertahan dalam beberapa jam, bahkan sampai 2 hari karena kealamian bumbu rempahnya. Apabila Anda ingin membawa sate ini untuk dibawa pulang, mintalah kepada penjual untuk membakar sate ini hingga kering sehingga tidak lembek saat dibungkus.