Dari sekian banyak kerajaan di Bumi Nusantara ini maka nama Kesultanan Ternate pastinya terpatri dalam ingatan kita lewat pelajaran sejarah di sekolah dahulu. Tentang tanah yang diperebutkan penjajah karena cengkeh afo yang melegenda dan harganya sebanding dengan emas waktu itu. Tentang tanah rempah-rempah yang kemudian membuat negeri ini bertemu pada masa kolonialisme yang panjang. Semua cerita itu saatnya kini Anda temui langsung jejak peninggalan sejarahnya di Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Di tanah ini masih pula berdiri kesultanan yang setia menjaga budaya dan adatnya, yaitu Kesultanan Ternate (Limau Gapi). Temukan jejak sejarahnya bersama peninggalan kolonial berupa benteng-benteng yang ditinggalkan bangsa Eropa dan masih kokok berdiri. Ada juga tarian perang dengan gerakan memukau dan teriakan yang akan menggetarkan hati Anda. Cicipi juga kekayaan kuliner dengan beragam rasa yang lezat dan belum banyak dikenal.
Di Ternate tersaji untuk Anda tujuan wisata yang lengkap mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata kuliner, hingga wisata bahari. Dari bawah airnya yang dihiasi terumbu karang dan ikan-ikan cantik hingga di puncak tinggi berupa aroma dan panorama asap kawah dari Gunung Gamalama yang megah.
Semua pilihan destinasi di kota kepulauan ini dapat dikelilingi dengan berkendara 2 jam. Akan tetapi, setidaknya Anda perlu satu minggu demi meraup kepuasan dan kenangan indah dan lengkap di Ternate.
Ternate sendiri merupakan kota kepulauan dengan luas sekira 5.681,30 km². Letaknya berada tepat di bawah kaki Gunung Gamalama. Wilayah Ternate membentang di sebelah barat pantai Halmahera dengan 5 pulau vulkanis yang masih aktif berpenghuni dan 3 pulau yang tak berpenghuni. Topografi wilayahnya sebagian besar berupa dataran bergunung dan berbukit meliputi pulau vulkanis dan pulau karang.
Kegiatan
Ketika Anda menyambangi Ternate maka pastikan menyisakan waktu 1-2 hari untuk menjelajahi beragam tujuan wisata di kota kepulauan ini. Berikut ini beberapa lokasi menarik yang dapat Anda kunjungi di Ternate.
Istana Kesultanan Ternate
Istana Kesultanan Ternate memiliki luas sekira 44.000 m² dan berada di atas perbukitan Limau Santosa. Dipagari dinding setinggi 3 meter menyerupai benteng di baliknya berdiam komplek tempat tinggal sultan dan keluarganya. Dengan design bergaya Eropa dan menghadap ke arah laut, kedaton ini menyimpan, merawat dan memamerkan beragam benda pusaka milik kesultanan. Anda dapat melihat pakaian besi, pakaian kerajaan, topi-topi perang, dan berbagai foto dari para sultan yang pernah memimpin kerajaan Islam ini.
Ada pula berbagai senjata berupa senapan, meriam kecil, peluru-peluru bulat, tombak, pedang, parang, dan juga perisai. Di sini juga dipamerkan berbagai alat rumah tangga, dan naskah-naskah kuno berupa maklumat dan surat perjanjian kesultanan dengan pihak lain. Ada pula Al-Quran tulisan tangan di lemari kaca yang masih utuh dan terbaca dengan baik.
Peninggalan paling berharga yang patut Anda saksikan di Istana Kesultanan Ternate adalah Mahkota Berambut yang disimpan di kamar Puji dan disakralkan penghuni keraton. Dipercaya bahwa rambut pada mahkota tersebut tumbuh setiap tahunnya dan dilakukan upacara potong rambut setiap malam Idul Adha melalui upacara adat selama tujuh hari. Mahkota Berambut Kesultanan Ternate biasa digunakan untuk memilih calon Sultan Ternate. Setiap anak lelaki keturunan Sultan Ternate harus mencoba Mahkota Berambut apakah melekat pas di atas kepala mereka atau tidak dan konon hanya yang terpilih saja bisa mengenakannya.
Pantai Sulamadaha
Pantai ini berada di Desa Sulamadaha, Kecamatan Pulau Ternate atau sekira 14 km dari pusat Kota Ternate dan dapat dijangkau dengan mudah angkutan umum. Pantai Sulamadaha berpasir hitam di bagian depan dan di teluknya berpasir putih dengan bukit-bukit menghijau. Anda dapat berjalan hingga ke ujung teluk untuk menemukan air yang jernih berwarna hijau toska. Di bawahnya ada beragam ikan dan terumbu karang yang beberapa diantaranya langka. Biasanya pengunjung bermain pasir atau berperahu di sini dengan harga sewa Rp25.000,- per jam.
Dari Pantai Sulamadaha Anda dapat menyeberang ke Pulau Hiri menggunakan perahu dengan biaya Rp30.000,-. Pulau Hiri yang dahulu menjadi tempat pengasingan Sultan Muhammad Djabir Syah untuk menghindari penangkapan Belanda. Di arah barat Pantai Sulamadaha terdapat Teluk Saomadaha yang berbentuk piramid dan berpasir putih serta dapat dijadikan lokasi diving dan snorkeling.
Danau Tolire
Danau Tolire berjarak sekira 10 km dari Kota Ternate atau 10 menit perjalanan berkendara. Berada di kaki Gunung Gamalama, danau ini ada dua buah, yaitu Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Keduanya hanya berjarak 200 meter. Danau Tolire memiliki kedalaman sekira 50 meter dan luasnya 5 hektar. Masyarakat setempat percaya bahwa danau ini sebenarnya terhubung dengan laut di kedalaman bawahnya. Wilayah sekitar danau ini bukan saja dihuni beragam jenis ikan tetapi juga yang mencengangkan adalah menjadi habitat puluhan jenis burung.
Danau ini memiliki keunikan warna airnya hijau saat musim panas dan coklat pada waktu hujan. Selain itu, hingga saat ini belum ada yang mampu melempar batu dari atas kemudian menyentuh permukaan danau. Dipercaya bahwa batu yang dilempar akan hilang sebelum sampai ke permukaan danau. Apabila Anda penasaran maka dapat mencobanya sendiri. Ada yang mengatakan bahwa dasar Danau Tolire merupakan tempat menyimpan harta Sultan Ternate agar aman dari incaran Portugis pada abad ke-15.
Pulau Maitara
Pulau ini sebenarnya tidak asing lagi karena tertera di uang lembaran Rp1.000,-. Pulau ini berpasir putih dan memiliki keindahan bawah laut yang mengagumkan,
Benteng Kalamata
Benteng ini mudah dijangkau dari pusat Kota Ternate dan merupakan situs peninggalan Portugis. Dibangun Pigafetta tahun 1540 dan direnovasi pada 1609 oleh Pieter Both pada masa VOC. Benteng ini juga pernah diduduki bangsa Spanyol. Nama Kalamata diambil dari nama pangeran Ternate yang meninggal di Makasar. Benteng ini memiliki nama lain Benteng Santa Lucia atau Benteng Kayu Merah.
BentengTolukko
Benteng ini dibangun pada 1540 seorang panglima Portugis bernama Francisco Serao. Nama lain benteng ini adalah Benteng Hollandia. Nama Tolukko diambil dari nama Sultan kesepuluh Ternate, yaitu Kaicil. Tahun 1610 benteng diperbaiki Pieter Both sebagai pertahanan terhadap serangan Spanyol.
Berkeliling
Untuk berkeliling di Kota Ternate Anda dapat menyewa mobil dengan biaya sekitar Rp250.000,- per hari atau menyewa sepeda montor dengan tarif Rp10.000,- per jam. Tersedia pula angkutan umum dan ojek di kota ini.
Kuliner
Pastikan Anda mencicipi lezatnya masakan khas Maluku Utara di Ternate. Di Kota Ternate ada banyak warung makan dan restoran modern yang menyediakan berbagai makanan olahan khas yang nikmat.
Gohu ikan terbuat dari ikan tuna mentah yang dipotong kecil-kecil kemudian dilumuri garam dengan perasan lemon. Makanan ini diolah dengan campuran daun kemangi dibalur bawang merah dan cabe rawit kemudian ditumis minyak kelapa dan taburan kasar kacang tanah digoreng. Biasa gohu ikan disantap sebagai lauk pendamping nasi atau papeda.
Ada juga fofoki yang menjadi sayuran favorit orang Ternate. Makanan ini berupa terong yang diolah dengan cara dibakar atau digoreng, dibelah dua kemudian dibaluri sambal santan di atasnya.
Di beberapa restoran modern di Kota Ternate menyediakan kepiting kenari yang nikmat meski harganya mencapai ratusan ribu rupiah bahkan sejuta lebih.
Berikut ini beberapa referensi untuk lokasi rumah makan di Kota Ternate.
Restoran Floridas
Jl. Laguna, Ngade, Ternate
Rumah Makan Gamalama
Jl. Pahlawan Revolusi 32, Ternate Utara
Rumah Makan Pondok Teratai
Jl. Ngade, Ternate
Vellya Restoran
Jl. Jati Lurus, Ternate
Family Restoran
Jl Merdeka Ternate Mall, Ternate
Ceria Cafe
Jl Nukila, Gamalama, Ternate Utara
Berbelanja
Tidak jauh dari Kedaton Kesultanan Ternate ada beberapa toko penjual cenderamata dan makanan khas Maluku Utara. Pastikan Anda membeli kudapan untuk oleh-oleh berupa kue olahan dari bahan kenari seperti ketam kenari, halua kenari, dan bagea, serta ikan hasil olahan seperti ikan fufu dan gohu ikan.
Akomodasi
Akomodasi di Ternate terbilang memadai meliputi hotel kelas melati maupun hotel bintang empat. Berikut ini beberapa referensinya.
Bela International
Jl. Raya Jati No. 500, Ternate
Villa Ma’Rasai
Jl. Kampus II Unkhair Gambesi, Ternate
Losmen Kita
Jalan Stadion, Ternate
Archie Hotel
Jl Nuku No. 6 Ternate
Boulevard Hotel Ternate
Kawasan Jatiland Business Center, Jl. Tapak II No. 1 – 6, Ternate
Neraca Golden Hotel
Jl. Pahlawan Revolusi No. 30, Ternate
Hotel Nirwana
Jl. Pahlawan Revolusi No.59-60, Ternate
Muara Hotel
Jl. Pahlawan Revolusi No 58, Ternate
Ternate City Hotel
Jl. Nuku No. 1, Ternate
Transportasi
Akses transportasi dari dan ke Ternate tersedia melalui jalur udara maupun jalur laut. Dengan jalur udara saat ini ada lima maskapai melayani penerbangan dari dan ke Ternate setiap hari ke Bandar Udara Sultan Bandar Udara. Beberapa maskapai yang tersedia adalah Lion Air, Merpati, Express Air, Sriwijaya, dan Garuda.
Tips
Kota Ternate terbilang bersuhu panas karenanya gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat.
Ketika memasuki Istana Kesultanan Ternate Anda perlu memerhatikan pakaian yang sopan. Selain itu patuhi aturan yang tertera di pintu masuknya. Pastikan Anda meminta izin apabila ingin mengambil foto benda atau penjaga istana untuk kenyamanan bersama.
Apabila Anda berbincang dengan warga setempat maka pelajari beberapa kata sapaan agar tidak membingungkan meski hampir semua warga mampu ber-Bahasa Indonesia. Seringkali Anda akan mendengar jawaban dari warga setempat berupa kaya ‘saya’ tetapi itu bukan merujuk pada diri (sendiri) melainkan bermakna jawaban ‘iya’.