Di tengah kemacetan dan panasnya ibukota, bus tingkat bernama City Tour ini merupakan angin segar. Warna biru dan hijau yang membalutnya memberikan tampilan yang mencolok di antara mobil-mobil lain di jalanan Jakarta. Bus ini memiliki kapasitas 60 penumpang, dilengkapi CCTV, pendingin ruangan, pengeras suara dan video pariwisata. Pintu bus sengaja dibuat rendah sehingga ramah untuk penyandang disabilitas.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sengaja merancangnya untuk mengajak warga keliling ibukota. sehingga penumpangnya akan melihat beragam landmark ibukota, pusat aktivitas masyarakat, museum, hotel dan pusat perbelanjaan. Bus ini hanya berhenti di halte, tidak menaikan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.
Rute yang ditempuh Bus City Tour adalah: Bundaran Hotel Indonesia-Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat-Monumen Nasional-Jalan Majapahit-Harmoni-Komplek Sekertariat Negara-ANZ Bank-Pasar Baru-Gedung Kesenian Jakarta-Lapangan Banteng-Masjid Istiqlal-Juanda-Jalan veteran II-Istana Negara-Indosat-Jalan Medan Merdeka Selatan-Balai Kota-Sarinah-Bundaran HI.
Jam operasi pukul 09.00-19.00, jeda waktu kedatangan antar bus sekira 30 menit. Untuk tiga bulan pertama, tidak perlu merogoh kocek untuk menaikinya. Selanjutnya tiket akan disebar di hotel-hotel yang dilintasi bus tingkat wisata, seperti Hotel Kempinski.
Anda tidak akan menemukan pramudi pria di bus City Tour, 12 pramudi wanita direkrut untuk mengendarai lima armada bus ini. Mengapa wanita? ini karena kaum hawa dinilai memiliki pembawaan yang lembut dan keibuan sehingga bus dijamin tidak akan ugal-ugalan. Para pramudi pun diwajibkan menguasai Bahasa Inggris agar mampu berkomunikasi lancar dengan wisatawan mancenagara.
Bus tingkat bukanlah hal baru di Jakarta, bus pernah berjaya pada era 90-an sebagai transportasi umum. Ketika itu, bus berjumlah sebanyak 180 unit dan mampu membawa 200 penumpang melewati rute Blok M-Kota dan Senen-Blok M. Ketika hari libur, orang tua yang membawa anak-anak memilih duduk di atas karena pemandangan yang dilihat lebih menarik. Tentu, selain menjadi pilihan untuk berwisata di ibukota, City Tour juga mampu mengobati rasa rindu pada bus tingkat di masa lalu.