Kawasan Batur di Bali adalah salah satu kaldera terbesar dan terindah di dunia. Di sana ada danau berbentuk bulan sabit seluas 16,6 kilometer persegi dan merupakan danau kaldera terluas kedua di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara.
Daerah sekitar Gunung Batur di Kabupaten Bangli,Bali, merupakan bentang alam vulkanis mengagumkan yang terbentuk dari aktivitas gunung api sekira 29.300 dan 20.150 tahun lalu. Kawasan gunung api ini memilki struktur geologi nan unik dengan panorama alam yang indah. Tidak cukup sampai di situ, masyarakat adat yang menghuni di sekitarnya masih erat dengan budaya Hindu Bali asli yang akan membuat Anda berdecak kagum.
Kawah di Gunung Batur berada di ketinggian 1.717 meter di atas permukaan laut dan muncul persis di tengah-tengah kaldera batur Purba. Kawasan ini ibarat labolatorium alam untuk mempelajari sejarah bumi, proses pembentukan daratan dan gunung, serta mengenal batuan dan tanah. Di sekitarnya (Toyabungkah) didapati ladang fumarol berupa uap panas yang menyembur dari dalam tanah serta menyimpan jenis bebatuan unik.
Berdasarkan European Geopark Conference ke-11 di Arouca, Portugal pada 19-21 September 2012 disepakati bahwa Gunung Batur masuk dalam Global Geopark Network UNESCO bersama 91 geopark lainnya dari 27 negara. Geopark yang terdaftar tersebut telah memenuhi beberapa syarat diantaranya adalah mewakili situs warisan geologis untuk kepentingan internasional, kelangkaan, keindahan, serta berperan mempromosikan pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
Geopark Gunung Batur berpusat di sekitar gunung api Batur yang masih aktif di Timur Laut Bali. Kawasannya meliputi area seluas 100 km² yang terdiri dari kaldera Gunung Batur dan Danau Batur. Danau tersebut merupakan sumber air untuk kepentingan irigasi pertanian dengan sistem tradisional khas Bali (subak). Teknik irigasi subaktelah berkembang selama berabad lamanya dan pula telah diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Unsur budaya pendukung lain yang juga unik adalah tradisi Bali kuno atau Bali Aga yang tetap lestari di Trunyan, yaitu sebuah pulau yang berada tepat di tengah-tengah Danau Batur. Hindu Trunyan merupakan Hindu asli warisan Kerajaan Majapahit, masyarakat adat ini tidak membakar orang yang sudah meninggal tetapi hanya ditaruh di bawah pohon yang menebarkan wangi dan mampu meredam bau jenazahnya.
Masuknya Batur dalam daftar geopark internasional merupakan pengakuan dari UNESCO atas pengelolaan geopark terhadap kelangsungan Bumi yang berkelanjutan. Disamping itu, pengakuan ini membuat kawasan Batur dan sekitarnya menjadi kawasan wisata yang amat berharga. Kegiatan pariwisata akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.