Kepulauan Gura Ici merupakan rangkaian beberapa pulau namun namanya dinisbahkan pada salah satu pulau kecil tepat berada di depan Pulau Lelei. Gura Ici sendiri diambil dari bahasa Ternate, yaitu gura yang artinya kebun dan iciartinya kecil. Ukuran pulau Gura Ici sendiri tidaklah seberapa besar sehingga layaklah dimakanakan pulau kebun kecil. Gura Ici sendiri masuk dalam kawasan Kepulauan Kayoa, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Karena lokasinya berada di tengah Garis Khatulistiwa membuat Kepulauan Gura Ici memiliki kekayaan biota laut yang beragam. Setidaknya hingga saat ini ada lebih dari sepuluh titik menyelam di Kepulauan Gura Ici. Salah satu yang istimewa Anda dapat berenang dengan ikan pari (manta) di perairan ini.
Di Pulau Lelei yang menjadi lokasi konsentrasi wisata Kepulauan Gura Ici, Anda dapat menjadikannya pijakan penjelajahan untuk menikmati keindahan Gura Ici. Pulau ini dihuni lebih dari 200 kepala keluarga dengan 800 jiwa di satu desa meliputi dua dusun.
Kegiatan
Aktivitas utama di pulau ini adalah berenang, snorkling dan diving tentunya. Bertanyalah pada warga sekitar terkait beberapa lokasi terbaiknya. Untuk operator diving sendiri belum tersedia di Pulau Lelei jadi Anda perlu menggunakan jasa menyelam dari ternate.
Pastikan sela waktu santai Anda digunakan untuk memancing meski dari dermaga perahu, ikan begitu bertebaran dan dengna mudahnya dipancing. Kepulauan Gurauci Gurauci memiliki kekayaan ragam jenis ikan karena perairannya dilewati Garis Khatulistiwa. Anda tidak akan pulang dengan tangan hampa jika memancing di lokasi perairan ini.
Selain memancing, berenang dan menyelam, Anda dapat naik ke bukit menara pandang di Pulau Lelei. Dengan menaiki 300 anak tangga dan 4 tingkat menara dari besi, Anda dapat menerawang Kepulauan Gura Ici secara keseluruhan. Pastikan mengabadikan keindahan gugusan pulau dan hamparan pasir putih bersama terumbu karang yang terlihat hijau toska dari atas. Dari menara pandang ini pula Anda dapat menikmati Matahari terbit dan terbenam.
Festival Gurauci biasanya berlangsung setiap tahunnya pada bulan Juli. Dalam acara ini Anda dapat menyaksikan kemeriahan atraksi budaya, seperti tari cakalele, tari bidadari, dan tari soya-soya dimana semuanya diiringi musik perkusi.
Berkeliling
Gunakan perahu nelayan atau speed boat sewaaan untuk berkeliling di sekitar Kepualuan Gura Ici. Waktu sesaat sebelum pulang ke Ternate dapat Anda sambangi Pulau Pulau Gunange yang ukurannya lebih besar dari Pulau Lelei namun jumlah penduduknya lebih banyak. Warganya banyak yang memelihara kambing di pinggir pantai. Anda dapat membeli ikan dari nelayan setempat lalu membakarnya langsung di pinggir pantai. Jangan sungkan meminta bantuan nelayan setempat untuk mengolahnya langsung dengan peralatan sederhana, yaitu pembakaran dengan cangkang kelapa dan alas daun untuk piringnya. Makanlah ikan itu dengan bumbu atau kecap manis.
Anda dapat pula menyambangi Pulau Makean atau Pulau Kenari dimana memang di sini merupakan penghasil kenari terbesar di Maluku Utara. Beli dan cicipi langsung buah kenari di pulau ini dari warga seharga Rp50.000,- per kilonya. Buah kenari tidak mudah untuk dibuka, ada tiga lapis keras cangkang yang perlu dikupas memukulnya dengan batu untuk dimakan biji terdalam yang berwarna putih. Raja buah kenari cukup gurih dimakan langsung. Sejak dahulu masyarakat Maluku memanfaatkan buah kenari untuk membuat bahan campuran pembuat kue dan juga obat.
Kuliner
Patikan Anda melahap hidangan olahan laut di Pulau Lelei. Apapun jenis ikan yang dihidangkan, warga setempat begitu handal meramunya menjadi kuliner lezat. Mereka juga terkadang membuat sagu, roti khas berisi cokelat dari kakao asli, atau hasil kudapan dari ladang yang baru mereka petik.
Olahan ikan dari laut dapat Anda bakar di pinggir pantai dengna meminta bantuan warga pulau. Mereka dengan ramah akan membantu Anda dan perbincangan pun akan mengalir mencairkan suasana dengan keramahan mereka.
Akomodasi
Di Pulau Lelei tersedia penginapan berupa homestayrumah penduduk dan juga cottegemilik Pemda Maluku Utara yang bisa disewa per orangnya Rp150.000,- per malam. Sebuah hal menarik apabila Anda mencoba menginap dengan mendirikan tenda di salah satu pulau yang memungkinkan untuk tinggal semalam.
Berbelanja
Jelasnya tidak tersedia penjual cenderamata khas Gura Ici kecuali batu mulia yang terkadang diperjualbelikan warga sekitar. Batu mulia yang terkenal pastinya dari pulau tetangga, yaitu Pulau Bacan. Lebih dari itu makanan berupa ikan mungkin bisa Anda beli dari nelayan setempat.
Transportasi
Untuk mencapai Kepulauan Gura Ici Anda dapat memanfaatkan kapal cepat (speed boat) dari pelabuhan di Kota Ternate. Ongkos per orangnya Rp70.000,- dengan lama perjalanan sekira 23 jam. Kapal cepat ke Gura Ici sendiri tersedia setiap hari dengan jam keberangkatan sekir pukul 10 pagi. Tersedia pula kapal reguler dengan ongkos Rp70.000,-orang dengan memakan waktu sekitar 8 jam. Anda bisa pula menyewa speed boat dari Ternate dengan biaya Rp3.000.000,- hingga Rp5.000.000,- bergantung pada negosiasi dan lama kebutuhan.
Untuk menuju Ternate sendiri tersedia beberapa maskapai penerbangan ke Bandara Babullah di Ternate yang dilayani oleh Lion Air, Bataviar, Sriwijaya, dan Garuda.
Tips
Waktu terbaik untuk menyambangi Kepulauan Gura Ici adalah pada Maret sampai Oktober, itu karena pada masa tersebut perairannya tenang dan teduh.
Perhatikan bawaan makanan Anda dan air minum untuk bekal selama menginap di Gura Ici. Memang di sana tersedia beberapa warung namun tidak sepenuhnya dapat memenuhi apa yang mungkin Anda perlukan. Makanan harian dapat Anda pesan dari warga sekitar.
Listrik hanya menyala pukul 18.00-00.00, oleh karenanya pergunakan waktu tersebut untuk mengisi daya smartphoneAnda.
Jangan biasakan membuang sampah plastik ke pulau yang Anda kunjungi, apalagi membuang sampah ke laut. Telah banyak hewa laut mati karena memakan sampah plastik, bahkan burung-burung laut sering menjadi korban karena mengira sampah plastik adalah mangsa dan makananya.
Gunakan Bahasa Indonesia dengan baik apabila Anda kesulitan berkomunikasi dengan bahasa lokal setempat, yaitu bahasa Kaiwa.