Berkunjung ke Taman Nasional Karimunjawa tidak lengkap rasanya apabila Anda belum menyambangi pusat penangkaran hiu dan penyu. Bahkan, setiap agen-agen perjalanan di Jepara dan Karimunjawa sudah pasti memasukkan kunjungan ke sana dalam jadwalnya.
Pulau Tengah dan Menjangan Besar di Taman Nasional Karimunjawa merupakan pusat penangkaran hiu (Superordoselachimorpha) dan penyu (Superfamily chelonioidea). Pulau Menjangan Besar berjarak sekitar 10 menit dari Karimunjawa dan berada disebelah Selatan sedangkan Pulau Tengah dapat ditempuh dari Karimunjawa sekira1,5 jam dengan menggunakan kapal motor.
Penangkaran hiu di Pulau Menjangan Besar terdiri dari dua kolam, kolam pertama berisi ikan hiu berusia muda yang berjumlah sekitar 10 ekor dan kolam kedua berisi ikan hiu usia tua berjumlah 15 ekor. Salah satu jenis ikan hiu yang terdapat di sini adalahhiu sirip hitam dan hiu sirip putih. Hiu jenis tersebutlebih menyukai dan memilih habitat di perairan dangkal berpasir dan bahkan ada yang memilih untuk tinggal di perairan payau dan sungai air tawar.
Hiu merupakan predator yang sering memangsa ikan-ikan kecil, lobster, udang, kepiting, cumi-cumi, dan bahkan ular laut, sertaburung. Hiu sebenarnya jarang membahayakan manusiatetapiuntuk menjaga keselamatan makasebelum masuk ke dalam kolam pastikan tidak ada luka di tubuh Anda, karena hiu sangat sensitif dengan bau darah yang dapatmembuatnyaagresif.
Bagi Anda yang ingin menguji adrenalin tempat ini dapat saja berenang bersama hiu-hiuyang jinak. Ini dapat menjadisensai yang mendebarkan sekaligusmengasyikkan. Anda juga bisa berfoto dengan hiu-hiu dan bintang laut yangada di dalam kolamtertentu.Bagi Anda yang tidak bisa berenang, tidak perlu kawatir karena tempat penangkaran ini dapatmeminjamkan jaket pelampung. Selama Anda melakukan aktivitas dengan hiu-hiu di dalam kolam, petugas penyelamat pun senantiasa berjaga-jaga di pinggir kolam.
Di Pulau Tengah, kolam penangkaran hiu berada di depan Wisma Apung. Wisam Apung adalah sebuah penginapan yang terdapat di Pulau Tengah. Menyaksikan predator-predator ini berenang kian kemari sambil menunggu senja kala menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
Selain tempat penangkaran hiu, di pulau ini juga terdapat pusat penangkaran penyu. Penyu merupakan biota laut yang hampir pudah dan keberadaanya sudah semakin langka.Bayi-bayi penyu (tukik-tukik kecil)dirawat di dalam kolam penangkaran danberikutnya setelah remaja atau siapumur baru dilepaskan ke laut. Jenis penyu yang ditangkarkan di tempat ini adalahpenyuhijau (Chelonia mydas)dan penyu sisik(Eretmochelys imbricata)dan keduanya terbilang hewan langka.Penetasan Semi Alami (PSA) penyudiTaman Nasional Karimunjawaterpusat di Pulau Menjangan Besar dan di Kemujan. PSAKemujantelahmenetaskan 1647 butirtelus dan534 ekor tukikdiantaranyaberhasil dilepaskan kembali kealam.Keberhasilan penetasan telur sangat dipengaruhi suhu pasir terutama kedalaman pasirnya. Semakin dalam sarang maka suhu di dalamnya semakin stabil. Suhu rata-rata di penetasan semi alami berkisar sekira 30˚C.
Telur-telur penyu hijau dan penyu sisik biasanya akan menetas selama kurang lebih 55 hari. Berikutnya setelah tukik menetas maka akan dipelihara dalam salah satu petak karamba berukuran 2 x 2 meter. Selama dipelihara dalam karamba, tukik diberi makan ikan kecil atau udang kecil.
Kesadaran masyarakat terhadap pentignya pelestarian hewan langka ini cukup menggembirakan. Saat ini ada dua kelompok pelestari penyu, yaitudi Desa Karimunjawa dan Kemujan.Anda dapat mencari Bapak Ismarjokosebagai ketua Kelompok Pelestari Penyu Karimunjawaatau Bapak Heriyang mengetuaiKelompok Pelestari Penyu Kemujan di dusun Batu Lawang. Mereka telah berjasa melakukan berbagai upaya pelestarian penyu dengan membuat tempat penetasan semi alamihinggapembuatan karamba atau bak pemeliharaan tukik.Kegiatan yang dilakukan kelompok ini adalah translokasi telur penyu dari sarang alami ke penetasan semi alami, pemeliharaan tukik penyu, pelepasan tukik, dan monitoring habitat peneluran penyu. Penyu merupakan hewan langka dunia, sehingga kepunahan penyu di Indonesia akan sangat merugikan Indonesia sendiri akibat kehilangan keanekaragamanhewannya.
PastikanAnda berkunjung ke Pulau Menjangan Besar dan Pulau Tengah pada bulan yang tepat untuk menikmati sensasi berenang bersamahiu dan melihat langsung penangkaran penyu.Bulan terbaik untuk berkunjung ke Taman Nasional Karimunjawa adalah bulan April hingga Desember dimana angin dan cuaca cukup bersahabat.
Taman Nasional Karimunjawa sendiri merupakan Kawasan Pelestarian Alam dengan tingkat keanekaragaman hayati tinggi sekaligus mewakili ekosistem pantai utara Jawa Tengah. Karimunjawa ditetapkan sebagai Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.78/Kpts-II/1999. Luasnya sekira 111.625 ha meliputi 110.117,30 ha kawasan perairan dan 1.507,70 ha kawasan darat. Di Karimunjawa ada 27 pulau, lima pulau dihuni oleh penduduk, sementara sisanya adalah pulau-pulau perawan tak berpenghuni namun cantik nan jelita. Pulau-pulau di Taman Nasional Karimunjawa meliputi lima tipe ekosistem, yaitu: terumbu karang, padang lamun dan rumput laut, hutan mangrove, hutan pantai, serta hutan hujan tropis dataran rendah. Keindahan biota lautnya di kawasan ini menjadi alasan utama untuk mengunjunginya. Ada sekira 69 marga karang keras dan 353 spesies ikan karang hidup di perairannya. Beraneka bentuk terumbu karang dan ikan berwarna-warni sangat menggemaskan untuk diamati langsung.