Dompu: Jejak Kerajaan Majapahit di Sumbawa

Dompu jelas memiliki pesona yang menarik sebagai sebuah kota. Di sini tersimpan potensi wisata yang besar berupa alam, budaya, dan sejarah. Berada tak jauh dari kawasan wisata Gunung Tambora membuat Dompu makin popular dan berpeluang menjadi tujuan wiata yang layak disambangi.

Kota Dompu adalah ibu kota Kabupaten Dompu, yaitu kota terbesar ketiga di Pulau Sumbawa. Sumbawa sendiri merupakan pulau besar yang letaknya antara Flores di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Lombok di Nusa Tenggara Barat. Meski berstatus sebagai kota, fasilitas eksklusif atau mewah hampir tidak ditawarkan di kota yang sederhana namun menarik ini.

Dompu berada di dataran subur dimana kesederhanaan hidup masyarakat berharmoni dengan bentang alam yang cantik. Beriring dengannya pula masih dapat ditemukan situs kerajaan kuno adalah beberapa ‘kemewahan’ bagi Anda seorang petualang saat menjejakkan kaki di Pulay Sumbawa.

Di Dompu terdapat sebuah situs kerjaan kuno, tepatnya di Doro Bata. Doro Bata yang berarti gunung atau bukit batu bata merupakan sebuah bukit yang berada di tengah perkampungan penduduk di Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu. Situs ini dipercaya bagian dari Istana Dompo yang berada di bawah kekuasaan Majapahit.

Sejumlah arkeolog dan peneliti sengaja datang ke Doro Bata untuk menyingkap sejarah yang terkubur di sana sejak Gunung Tambora meletus dan memunahkan peradaban beberapa kerjaan kecil di sekitarnya, termasuk Kerajaan Dompo. Ada dugaan bahwa di situs Doro Bata terdapat sebuah bangunan tempat pemujaan dan merupakan tempat pertemuan para ncuhi  (raja kecil).

Hasil penggalian menemukan susunan batu bata berbentuk sebuah candi di kedalaman 1,5 meter. Di sekitar Doro Bata juga ditemukan beberapa peninggalan, seperti Candi Sambi Tangga (sekira 1 kilometer dari Doro Bata)dan Situs Warukali  yang dipercaya merupakan kompleks makam kuno (sekira 2 kilometer dari Dompu). Di puncak Doro Bata yang luasnya sekira 100 meter persegi ditemukan sebuah sumur kecil yang dimanfaatkan warga saat musim kemarau.

Dompu juga biasa menjadi tempat persinggahan para pendaki Gunung Tambora yang merupakan destinasi wisata primadona di Nusa Tenggara Barat. Jalur trekking dan pemandangan menuju puncak Tambora adalah daya tarik alam yang menggugah decak kagum. Selain pendaki, wisatawan yang datang ke Dompu adalah para peselancar yang ingin bermain ombak di kawasan pantai sekitar Dompu. Pantai Hu’u sudah populer sejak dulu sebagai salah satu kawasan yang asyik untuk berselancar.

Berkeliling

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Dompu adalah kota dengan banyak daya tarik dan potensi wisata yang besar. Mengunjungi Dompu, Anda berkesempatan menyerap pengalaman alam, budaya, dan sejarah. Lokasinya yang tak jauh dari Gunung Tambora yang melegenda tersebut pun tak dapat dipungkiri menjadikan kota ini semakin menarik.

Hendaknya Anda tidak melewatkan mengunjungi situs Doro Bata. Selain itu, terdapat pula situs peninggalan sejarah lainnya, yaitu Candi Sambi Tangga dan Situs Warukali. Di Situs Warukali ditemukan rerutuhan bangunan yang tidak beraturan. Diperkirakan, bentuk bangunan yang diteliti arkeolog pada pertengahan Mei 2004 lalu memiliki teras dengan konstruksi kayu pada bangunan atas. Dari material yang digunakan (bata dan batu kali), diduga merupakan material sisa pembangunan sebuah bangunan suci (pemujaan). Di area ini ditemukan juga benda keramik yang bernilai tinggi.

Mada Prama merupakan tempat yang manarik untuk berenang dan mandi. Berada sekira 4 kilometer dari Dompu, tempat tersebut disarankan untuk dikunjungi setelah Anda lelah melakukan pendakian panjang ke Gunung Tambora.

Sejauh 5 kilometer di Selatan Dompu, terdapat sebuah desa bernama Lapadi yang terkenal sebagai tempat menyaksikan pacuan kuda. Setiap hari Minggu, hampir selalu diadakan pacuan kuda di Lapadi. Keramaian penonton, joki, dan pacuan itu sendiri menjadi pertunjukkan unik dan menarik. Ditambah lagi bahwa joki penunggang kuda adalah anak-anak kecil yang handal.

Untuk Anda yang gemar wisata pantai atau berselancar, Pantai Hu’u adalah salah satu tempatnya. Berjarak sekira 40 kilometer dari Dompu, pantai tersebut merupakan tempat berselancar yang cukup populer di Sumbawa. Gelombang yang tinggi dan menantang menjadikan Pantai Hu’u sebagai salah satu kawasan berselancar paling populer di Indonesia.

Selain Pantai Hu’u, Pantai Lakey adalah juga surga bagi para peselancar baik lokal maupun mancanegara. Pantai yang indah tersebut memiliki ombak kidal yang unik dan menguji keterampilan peselancar. Meski letaknya agak terpencil, terdapat akomodasi yang memadai bahkan juga mewah bagi wisatawan. 

Pulau Nisa Pudu dan Nisa Rate adalah dua pulau yang menyuguhkan panorama yang indah dan elok. Dua pulau ini terletak sekira 45 km dari Dompu. Untuk mencapainya Anda dapat menyeberang di Dermaga Kempo Pantai yang berada di Teluk Saleh.

Transportasi

Dompu yang berada di tengah-tengah Pulau Sumbawa dapat ditempuh melaui jalur transportasi udara, darat, maupun laut.

Apabila Anda datang dari Jakarta atau kota lainnya maka biasanya melalui bandara udara di Bima, yaitu Bandara Mohammad Salahuddin. Dari Bima, perjalanan dapat dilanjutkan menumpang bus menuju Dompu. Jarak Bima-Dompu adalah sekira 100 km atau sekira 3 jam perjalanan.

Apabila Anda datang dari Denpasar, menuju Dompu dapat menumpang bus langsung ke Dompu. Perjalanan ini memakan waktu sekira 2,5 hari.

Apabila memilih jalur laut, tujuan Anda adalah ke pelabuhan yang ada Bima (kapal sebulan 2 kali). Ada pula jasa angkutan ferry dari Lombok menuju Pelabuhan Tano (Sumbawa Barat). Dari sana, menumpanglah bus tujuan Dompu.

Tips

Waktu kunjungan terbaik adalah April sampai dengan Oktober, terutama bagi Anda yang ingin trekking atau mendaki Gunung Tambora. Pada bulan-bulan tersebut, musim relatif lebih berahabat.

Terdapat angkutan umum (benhur) di Dompu yang dapat menjadi alternatif alat transportasi Anda selama berkeliling di sana.